Mohon tunggu...
Muhammad KhasanulHuda
Muhammad KhasanulHuda Mohon Tunggu... Freelancer - UIN KH. Abdurrahman Wahid

Perkenalkan nama saya Muhammad Khasanul Huda, saya adalah mahasiswa UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan, saya berasal dari kota pekalongan tepatnya di desa kuripan kidul.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasar Batang di Era Sekarang

13 November 2023   02:25 Diperbarui: 13 November 2023   04:20 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar Batang terus berkembang sebagai pusat perdagangan utama di wilayah Jawa Tengah, Indonesia. Pasar ini telah menjadi daya tarik utama bagi penduduk setempat dan wisatawan, menawarkan berbagai produk dan layanan yang beragam. Pasar Batang adalah pasar tradisional yang telah berdiri sejak lama dan terletak strategis di pusat kota Batang. Pengunjung dapat menemukan berbagai jenis barang dagangan, mulai dari hasil pertanian segar hingga barang-barang kerajinan tangan yang indah. Produk-produk lokal seperti buah-buahan, sayuran, dan ikan segar tersedia dalam jumlah besar dan memenuhi standar kualitas yang tinggi.

Pasar Batang bukan hanya tempat untuk berbelanja, tukar menukar barang dan jasa. Pasar Batang juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dengan berbagi pengalaman mereka masing-masing. Saya huda dan teman-teman saya melakukan kunjungan di Pasar Batang pada hari Jumat 10 November 2023, dengan hal ini dapat menciptakan sebuah aspek sosiologi dan antropologi di dalamnya.

Keadaan Pasar Batang menurut informan Ibu Julaikha yang berprofesi sebagai penjual sembako. Beliau sudah berjualan di Pasar Batang sudah sangat lama sebelum pasar di renovasi. Beliau mengatakan, keadaan pasar yang sekarang jauh lebih beda dari pasar yang seperti dulu karena menurut beliau, setelah adanya renovasi dan sekarang menjadi ada 2 lantai di pasar tersebut menjadikan pembeli dikalangan tua itu tidak dapat membeli lagi. Dengan alasan faktor umur untuk menaiki tangga susah. Beliau juga memberi tanggapan, dengan zaman sekarang yang semakin canggih dan banyaknya pasar online atau toko-toko online menjadikan pasar lokal menjadi sepi karena kebanyakan pembeli itu pengen yang mudah dalam mendapatkan barangnya dan tidak perlu pergi ke pasar. Beliau juga memberikan informasi tentang kios-kios pasar, di Pasar Batang sendiri ada teknik scan barcode untuk karcis ketertiban dan kebersihan pasar, beliau itu dikenakan tarif sebesar 750.000. Dengan adanya teknik scan barcode, Pasar Batang termasuk maju dalam hal untuk tarif per kiosnya dan ada petugas yang keliling setiap harinya untuk men scan setiap kiosnya.

Keadaan selanjutnya dari informan kedua yakni Ibu Rohisatun penjual daster wanita. Beliau sudah lama berjualan di Pasar Batang dan ketika ditanya beliau hanya menjawab tak terhitung. Informasi yang telah di dapat dari beliau hampir sama dengan informan yang pertama. Seperti dengan keadaan pasar yang sepi dan kurang ramai setelah adanya toko-toko online. Akan tetapi, beliau tidak dapat untuk menjualkan dasternya dengan online shop. Karena, beliau termasuk lansia yang tidak mengerti tentang seperti itu, dari kita juga memberikan saran beliau juga menanggapi dari saran kita tetapi dengan faktor usia beliau yang sudah lansia tidak memungkinkan untuk berjualan melalui online shop. Kios beliau juga sama seperti dengan informan yang pertama, yang menggunakan scan barcode. Beliau di kenai tarif kebersihan dan ketertiban yakni 1.500.000.

Keadaan selanjutnya dari informan yang ketiga yakni Bapak Fian penjual pisau dan alat perkakas lainnya. Beliau sudah berjualan di Pasar Batang sudah hampir 10 tahun dari sebelum direnovasi pasar yang sekarang. Beliau berjualan dari sesudah lulus sekolah dan melanjutkan usaha orang tuanya. Beliau memberikan berbagai informasi dari informasi sisi gelap pasar tersebut dan sisi baiknya, masyarakat yang berjualan di Pasar Batang sangat ramah. Menurut beliau keadaan pasar yang sekarang jauh lebih berbeda. Karena, di tahun 2023 ini dalam kurun waktu hampir 3-4 bulan pasar itu sangat sepi. Tanggapan beliau mengenai toko online shop, sama seperti informan sebelumnya. Beliau mengatakan, adanya online shop memang mempermudah, akan tetapi seperti penjual-penjual di Pasar Tradisional seperti saya ini menjadi sepi dan lebih memilih yang mudah dijangkau dari rumah. Beliau juga memberikan informasi tentang tindakan kriminal dan tempat prostitusi di Pasar Batang, menurutnya di pasar tersebut tidak ada yang seperti mencopet akan tetapi, ada maling di pasar tersebut dan sudah tertangkap pada saat melakukan aksi di toko Bapak Tarmuji yang selanjutnya menjadi informan kita. Beliau juga memberikan informasi tentang tempat yang dijadikan prostitusi online yakni, di belakang pasar tersebut dan tidak begitu jauh menurutnya. Tempat tersebut sudah ada sejak dahulu dan semua orang sudah pada tahu bahwa tempat tersebut untuk melakukan prostitusi.

Informan yang terakhir adalah Ibu Muji selaku istri Bapak Tarmuji yang menjadi korban kemalingan. Beliau berjualan juga sudah sangat lama dari tahun 1988, beliau penjual sembako-sembako. Selama beliau berjualan, keuntungan yang beliau dapat ditahun sekarang yakni, 13 juta itu saat sepi dan saat ramai hampir 15 juta. Beliau berjualan awalnya kecil-kecilan dan sampai sekarang menjadi sebuah toko. Menurut beliau keadaan pasar yang sekarang itu sama seperti informan sebelumnya yakni sepi. Akan tetapi, Beliau terkena musibah kemalingan di tokonya dan malingnya adalah satpam dari Pasar Batang tersebut. Ternyata maling tersebut sudah melakukan aksinya sudah lama dan merampas rokok dari toko yang lain. Di toko Bapak Tarmuji tersebut menurut istrinya, toko tersebut sudah di rampas hampir 5 kali. Pada saat tanggal 2 September 2023 kali ke 5 aksinya berhasil digagalkan oleh Bapak Tarmuji yang pada saat itu tidur di tokonya. Beliau langsung menggalkan dengan cara menjatuhkan sebuah benda besi ke maling tersebut pada malam hari setelah maghrib. Bapak Tarmuji langsung melaporkan tindakan kriminal tersebut ke pihak kepolisian.

Berdasarkan pernyataan dari informan-informan yang telah dikemukakan di atas mengenai Pasar Batang di era sekarang dan sebelum renovasi, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  • Perubahan Signifikan Pasar: Pasar Batang telah mengalami perubahan signifikan setelah direnovasi, dengan penambahan lantai kedua. Meskipun ini mungkin memperbaiki aspek estetika dan kebersihan pasar, namun ada dampak negatif terutama bagi pembeli lanjut usia yang mengalami kesulitan dalam menaiki tangga, sehingga membuat mereka kurang nyaman.
  • Pengaruh Toko Online: Kemunculan toko online dan e-commerce telah berdampak pada penjualan di pasar tradisional ini. Semakin banyak orang beralih ke belanja online karena kemudahan dan kenyamanannya, yang menyebabkan penurunan kunjungan ke pasar fisik.
  • Tarif Kebersihan dan Ketertiban: Pasar Batang telah mengadopsi teknologi dengan memanfaatkan teknik scan barcode untuk menetapkan tarif kebersihan dan ketertiban kepada para pedagang. Ini merupakan langkah maju dalam pengelolaan pasar yang dapat meningkatkan kebersihan dan ketertiban.
  • Kehidupan Sosial di Pasar: Pasar Batang masih menjadi tempat berkumpul masyarakat, di mana orang berbagi pengalaman dan interaksi sosial. Namun, keberadaan tempat prostitusi online di belakang pasar menunjukkan bahwa pasar ini juga memiliki masalah keamanan yang perlu ditangani.
  • Masalah Kejahatan: Pasar Batang menghadapi beberapa masalah kejahatan, termasuk pencurian yang sering terjadi, terutama di toko-toko yang rentan. Namun, upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini dengan pelaporan tindakan kriminal ke pihak berwenang.

Kesimpulannya, pasar tradisional seperti Pasar Batang menghadapi tantangan besar dalam menjaga daya tariknya di era modern ini. Dampak perubahan struktur pasar, perkembangan teknologi, dan masalah keamanan mempengaruhi cara pasar tersebut beroperasi dan bagaimana para pedagang dan pembeli berinteraksi di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun