Mohon tunggu...
Muhammad Khoirun Nizam
Muhammad Khoirun Nizam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Muhammad Khoirun Nizam, bisa di panggil Nizam Seorang pemuda asal Desa Takerharjo, Solokuro, Lamongan yang lahir pada 01 Februari 2002. Anak pertama dari 2 bersaudara. Penulis Pernah menempuh pendidikan formal maupun non formal yaitu TK Bustanul Athfal Takerharjo, MI Muhammadiyah 03 Takerharjo, MTs Muhammadiyah 07 Takerharjo, MA Muhammadiyah 08 Takerharjo, dan Pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Al- Basyir Karangsawo, Sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Yang berkonsentrasi di Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam. Sekarang Penulis sedang melukis tinta kenangan saat berproses menjadi mahasiswa dengan mengikuti beberapa kajian-kajian dan mencari ilmu baru yang bermanfaat. Penulis mempunyai motto hidup “TETAP LAPAR, TETAP BODOH”

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Darah Juang Immawati

29 Juli 2024   19:09 Diperbarui: 29 Juli 2024   19:19 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Keterbukaan dan kesetaraan itu harus menjadi modal utama untuk mencapai keadilan. Dan yang harus tidak boleh dilupakan adalah tindak lanjut perkaderan DIKSUSWATI tersebut, karena sering kali selesai pelatihan maka selesai pula gerakannya, padahal pelatihan tersebut modal awal melahirkan kader -- kader yang berdaya sekaligus berdampak mengawal kasus, isu dan adil gender di tubuh IMM dan Masyarakat sekitar.

Upaya Gerakan Politik IMMawati

Mengulas beberapa diskusi yang mucul di Immawati jawa timur lalu, Bidang Immawati DPD IMM Jawa Timur periode 2022 -- 2024 dan Instruktur se-Jawa Timur menyelenggarakan agenda "Rembug Bareng IMMawati se-Jatim" via zoom meeting, Maret lalu,  Seluruh kader Immawati sangat menyambut baik agenda tersebut. Suguhan menu materi kesetaraan dalam kepemimpinan IMM menjadi daya tarik peserta untuk bersuara di forum. Sehingga muncul diskusi sekaligus serap aspirasi kader menanggapi hasil muktamar kemarin yang masih ramai disuarakan.  

Hasil rembug itu, Muncullah satu Gerakan politik immawati untuk melakukan proses pendataan immawati di tingkat cabang yang berpotensi maju pada Musyawarah Daerah ke-XX IMM Jawa Timur mendatang yang akan dikawal pada proses pencalonan formatur. Hal ini ditanggapi baik oleh teman-teman peserta atau immawati se-Jatim dalam forum itu, hingga peserta ramai menanyakan batas pengawalan formatur immawati, berapa persen immawati tembus formatur, dan lain sebagainya.  

Empat bulan berlalu, forum yang sudah di sambut baik oleh kader Immawati se-Jawa Timur itu luntur karena tidak ada tindak lanjut kembali. Pasalnya, proses Panjang itu tidak cukup dibahas hanya sebatas media online sekali saja tanpa ada keberlanjutan. Agar Immawati hari ini tidak hanya  berisik diruang -- ruang diskusi saja untuk menyamakan kedudukan, tetapi harus dibarengi usaha dan rasa saling dukung antara immawan-immawati untuk berani menguat dalam perhelatan musyawarah-musyawarah yang ada di IMM.

Dengungan mars " immawan dan immawati" ini sudah selayaknya meraih posisi setara dalam setiap gelaran permusyawaratan -- permusyawaratan IMM. Adil gender harus menjadi ruh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jawa timur untuk menjadi kiblat bagi kader-kader IMM se-Indonesia pada Musyawarah Daerah kali ini. Tidak hanya retorika saja, tanpa adanya dukungan dan aksi yang nyata.

Ditengah tantangan gerakan IMM saat ini, agenda strategis yang memungkinkan Immawati miliki, ialah :

Pertama, Bidang Immawati harus benar-benar meningkatkan kulitas kader. Sebagaimana, untuk membangun kerja-kerja kaderisasi berbasis adil gender pada setiap level kepemimpinan. 

Kedua, Membangun perkaderan immawati yang inklusif, untuk mendorong kesetaraan sosial immawan dan immawati di Ikatan.

Ketiga, Bidang immawati perlu melibatkan diri dalam usaha menciptakan keadilan gender di masyarakat. Karena pola diskiriminasi dan ketidakadilan gender masih marak menimpa perempuan.

Keempat, Mampu bersaing pada perhelatan musyawarah-musyawarah ikatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun