Mohon tunggu...
Muhammad Khoirun Nizam
Muhammad Khoirun Nizam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Muhammad Khoirun Nizam, bisa di panggil Nizam Seorang pemuda asal Desa Takerharjo, Solokuro, Lamongan yang lahir pada 01 Februari 2002. Anak pertama dari 2 bersaudara. Penulis Pernah menempuh pendidikan formal maupun non formal yaitu TK Bustanul Athfal Takerharjo, MI Muhammadiyah 03 Takerharjo, MTs Muhammadiyah 07 Takerharjo, MA Muhammadiyah 08 Takerharjo, dan Pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Al- Basyir Karangsawo, Sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Yang berkonsentrasi di Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam. Sekarang Penulis sedang melukis tinta kenangan saat berproses menjadi mahasiswa dengan mengikuti beberapa kajian-kajian dan mencari ilmu baru yang bermanfaat. Penulis mempunyai motto hidup “TETAP LAPAR, TETAP BODOH”

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pandangan Menyakitan

28 Agustus 2023   12:00 Diperbarui: 28 Agustus 2023   12:06 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pandangan yang menyakitkan, bagai duri tajam merobek dada,
Melukai lebih dalam dari luka yang terlihat,
Mata yang tajam memancarkan kejamnya kata,
Menggoreskan luka dalam, tak terasa seperti rasa.

Dalam pandangan yang menyakitkan, ada ketidakpercayaan,
Mengoyak kepercayaan yang telah lama dibangun,
Mengaburkan harapan, merobek impian yang mengembang,
Menyisakan rasa hampa, dalam hati yang terluka.

Tetapi dalam semua luka, ada pelajaran yang bersemi,
Dalam pandangan yang menyakitkan, ada kekuatan untuk tumbuh,
Tak peduli betapa tajamnya pandangan itu,
Kita bisa bangkit, menjadi lebih kuat dengan waktu.

Jangan biarkan pandangan menyakitkan meruntuhkan,
Harga diri dan cinta pada dirimu sendiri,
Biarkanlah luka-luka itu sembuh dengan sabar,
Dan biarkan kekuatanmu bersinar, tak tertandingi.

Pandangan yang menyakitkan mungkin datang dan pergi,
Tetapi hatimu tetaplah tempat penuh cinta dan harapan,
Biarkan cahayamu bersinar, mengatasi kegelapan,
Karena keindahanmu takkan pernah pudar oleh pandangan tajam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun