Mohon tunggu...
Muhammad Khoirun Nizam
Muhammad Khoirun Nizam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Muhammad Khoirun Nizam, bisa di panggil Nizam Seorang pemuda asal Desa Takerharjo, Solokuro, Lamongan yang lahir pada 01 Februari 2002. Anak pertama dari 2 bersaudara. Penulis Pernah menempuh pendidikan formal maupun non formal yaitu TK Bustanul Athfal Takerharjo, MI Muhammadiyah 03 Takerharjo, MTs Muhammadiyah 07 Takerharjo, MA Muhammadiyah 08 Takerharjo, dan Pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Al- Basyir Karangsawo, Sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Yang berkonsentrasi di Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam. Sekarang Penulis sedang melukis tinta kenangan saat berproses menjadi mahasiswa dengan mengikuti beberapa kajian-kajian dan mencari ilmu baru yang bermanfaat. Penulis mempunyai motto hidup “TETAP LAPAR, TETAP BODOH”

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajadah Panjang

21 Agustus 2023   18:14 Diperbarui: 21 Agustus 2023   18:19 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sajadah panjang terhampar di pagi yang hening,
Merah jingga mentari membelai lembaran kain itu,
Seperti medan perjalanan panjang menuju hati-Nya,
Tempat sujud dan berharap, dalam kepasrahan yang tulus.

Jejak waktu terukir di setiap jahitan sajadah itu,
Sebagai saksi bisu perjalanan hidup yang berliku,
Kerut-kerut waktu adalah cerita yang terbaca,
Dalam setiap lipatan, ada kenangan yang bersemi.

Di atasnya, terukir tasbih-tasbih doa yang dilantunkan,
Seperti mutiara-mutiara di lautan kerinduan,
Sujud adalah bahasa, bukan hanya gerakan,
Sang Pencipta mendengar, dalam diam yang tak terkata.

Sajadah panjang, seperti jalan bercabang di padang gurun,
Menuntun arah dalam kebimbangan dan pilihan,
Di sana, hati menemukan ketenangan yang hakiki,
Sebagai tempat mengadu, dalam sajadah yang panjang.

Di setiap serat kain itu terpintal kisah perjalanan,
Mengiringi sujud-sujud dalam setiap waktu,
Sajadah panjang adalah teman setia jiwa yang merindu,
Menuju pada-Nya, dalam cinta yang tak terbatas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun