Mohon tunggu...
Mkhilmi Fauzi
Mkhilmi Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermain sepak bola dan futsal

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Melanggar Etika Bisnis Dalam Perbankan Syariah

19 Desember 2024   12:16 Diperbarui: 19 Desember 2024   12:14 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perbankan syariah merupakan sebuah sistem keuangan alternatif yang menawarkan solusi berbasis syariah islam untuk memenuhi kebutuhan finansial masyarakat. Sistem ini mempunyai landasan utama berupa larangan riba, gharar, dan maysir serta kewajiban untuk mengelola dana secara halal, namun tantangan dalam implementasi prinsip peinsip ini seringklai menimbulkan potensi pelanggaran etika bisnis. aturan yang mengatur tentang keuangan yang mana mendasar pada nilai nilai islam, nilai ini yang menjadikan sebuah keadilan,transaparan maupun dalam hal bertanggung jawab. Namun pada kenyataanya pelanggaaran-pelanggaran itu masih kerap kali terjadi di masyarakat, entah itu terjadi secara di sengaja maupun tidak. Pelanggaran pelanggaran itulah yang harus kita hilangkan,dimaulai dari diri kita sendiri. Bank syariah juga harus selalu mentaati nilai pada syariah, dengan adanya keterbukaan dan bisa menjaga keadilan pada setiap transaksinya maka dengan itu perbankan syariah dapat menjaga integritasnya dalam memberikan manfaat pada masyarakat.

Pengertian Etika Bisnis

Etika Bisnis merupakan sebuah nilai yang mengatur tentang perilaku bank dalam melaksanakan operasianya, hal ini dapat dilihat dari kejujuranya,keadilanya,transparansi maupun dalam hal pertanggung jawaban, tujuan utama pada etika bisnis yaitu untuk menciptakan sebuah keharmonisan antara pihak bank, nasabah dan masyarakat.

Ada beberapa bentuk-bentuk pelanggaran etika bisnis dalam perbankan syariah

1. Riba yang terselubung

Meskipun dilarang pada perbankan syariah, terkadang ada juga praktik yang menyerupai riba juga dipraktekkan meskipun dengan konsep yang berbeda tetapi praktiknya sama.

2. Kurangnya keterbukaan dalam perjanjian

Salah satu prinsip utama dalam perbankan syariah adalah adanya transparansi dalam melakukan sebuah perjanjian, namun ternyata masih banyak kasus kasus yang mana bank tidak memberikan informasi yang jelas kepada nasabah mengenai syarat dan ketentuan, sehingga nasabah merasa dirugikan dan merasa tidak ada keterbukaan dalam sebuah perjanjian.

3. Gharar ( ketidakpastian)

Gharar adalah praktik yang mengandung ketidakjelasan atau ragu dalam melakukan sebuah transaksi, Contohmya adalah memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak jelas mengenai produk keuangan yang ditawarkan.

Damapak-Dampak pelanggaran etika bisnis

1. Hilangnya kepercayaan nasabah

Ketika sebuah bank melanggar etika bisnis maka nasabah akan sudah tidak percaya lagi, hal ini dapat berdampak pada reputasi bank dan nasabah menjadi berkurang.

2. Adanya kerugian secara finansial

Pelanggaran seperti riba ataupun gharar itu dapat menyebabkan kerugian finansial pada nasabah dalam rentang waktu lama.hal seperti ini juga bisa merugikan bank.

3. Tantangan hukum dan regulasi

Bank yang melanggar prinsip syariah dapat menghadapi masalah hukum dari regulator maupun otoritas pengawas syariah.

Upaya untuk mencegah pelanggaran Etika Bisnis

1. pengawasan internal yang ketat

Pihak bank syariah harus mempunyai sistem pengawasan internal yang memastikan semua transaksi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

2. Edukasi untuk karyawan dan nasabah 

Penting bagi bank untuk memberikan pelatihan kepada karyawan dan adanya edukasi kepada nasabah mengenai prinsip dan aturan perbankan syariah.

3. Audit syariah secara berkelanjutan

Audit syariah yang dilakukan oleh pihak individu dapat membantu memastikan bahwa semua operasi bank berjalan dengan lancar sesuai dengan prinsip syariah.

Pelanggaran Etika Bisnis dalam perbankan syariah dapat terjadi akibat kelalaian atau kesengajaan. Oleh karena itu, bank syariah harus selalu mematuhi peraturan-peraturan syariah, dengan menjaga transparansi, dan memastikan dalam sebuah transaksi.

Contoh pelanggaran etika bisnis dalam perbankan syariah 

1. Mengandung keuntungan dari transaksi riba secara terselubung.

2. Kurangnya keterbukaan dalam perjanjian atau kontrak dengan nasabah.

3. Investasi pada sektor yang tidak halal seperti alkohol, perjudian atau pornografi

4. Diskriminasi atau perlakuan tidak adil terhadap nasabah.

Dalam melakukan sebuah upaya menegakkan etika bisnis dalam perbankan syariah :

Audit Syariah : dilakukan secara rutin oleh dewan pengawas syariah untuk memastikan kepatuhan terhadap syariah.

Edukasi dan pelatihan : bank perlu memberikan pelatihan kepada karyawan tentang prinsip etika bisnis syariah.

Pengawasan Internal : membuat mekanisme pengawasan yang ketat untuk memastikan dan mencegah adanya pelanggaran.

Etika Bisnis dalam perbankan syariah merupakan sebuah pondasi yang utama untuk menciptakan kepercayaan, keadilan, dan keberlanjutan dalam industri perbankan. Dengan mematuhi prinsip prinsip syariah, bank syariah juga tidak hanya memperoleh keuntungan finansial tetapi juga membawa manfaat sosial yang lebih luas, implementasi yang baik juga akan menjaga integritas bank syariah dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan isalam.

Kesimpulan

Pelanggaran etika bisnis dalam perbankan syariah mencerminkan adanya celah dalam penerapan prinsip-prinsip syariah yang seharusnya menjadi landasan operasional bank. Pelanggaran seperti riba terselubung, kurangnya transparansi, dan investasi pada sektor non halal tidak hanya merusak pada integritas bank, tetapi juga mengurangi kepercayaan masyarakat tergadap sistem perbankan syariah, agar perbankan syariah tetap relevan dan dapat dipercaya diperlukan adannya langkah langkah yang strategis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun