"...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (Qs. al Baqarah: 216)
Sejarah selalu mencatat balada orang-orang terluka sebagai pelajaran berharga bagi manusia. Karena tiada akan ada luka bila semua rasa dikembalikan pada penciptanya sepenuh hati dan kesadaran jiwa. Serta meyakini bahwa ada kebaikan disetiap sesi kehidupan yang terjadi. Namun kita kadang terlupa dan mencari sendiri arti atas apa yang terjadi tanpa menyertakan peran Tuhan. Hingga dengannya Allah hujamkan rasa kecewa dalam dada dan membuat kita merawat luka.
Padahal jika semua dikembalikan pada pemilik sesuatu yang terjadi dan memikirkan kebaikan-Nya, pasti hati akan menjadi tenteram.
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram" (Qs. ar Ra'd: 28)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H