[caption id="attachment_149351" align="alignleft" width="300" caption="Dua Pemenang Kuiz VOI berkunjung ke kantor VOI di Jakarta. ( Swopan Chakraborty - kiri dan Igor Sannikov ( kanan ) "][/caption] “ My dream comes true “, demikian ungkap orang muda dari Kalkuta itu yang sebelumnya tidak menyangka, bahwa mimpinya berkunjung ke Indonesia, menjelma. Insinyur Mesin dari sebuah perusahaan di salah satu kota Metropolitan itu terwujud pada 4 Desember lalu. “ My dream comes true...”, demikian ungkap ayah darianak perempuan yang baru berusia 9 bulan itu, ketika berbicara dalam talkshow yang diselenggarakan RRI World Service – Voice of Indonesia, Jumat 9 Desember lalu. Ia adalah Swopan Chakroborty, pria yang lahir dan besar di Kalkuta India yang sejak beberapa tahun lalu secara rutin mendengarkan siaran bahasa Inggris Voice of Indonesia. Hal serupa dialami Igor Sannikov dari Rusia. Dosen pada universitas negeri Kirov Rusia yang punya hobby mendengarkan siaran luar negeri itu, menyatakan sangat bahagia dapat menginjakkan kaki di Indonesia. Kirov adalah sebuah kota yang terletak 1000 kilometer sebelah tenggara Moskow.
Swopan dan Igor adalah dua pemenang kuis wonderful Indonesia yang diselenggarakan Voice of Indonesia, bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreativ. Voice of Indonesia menyediakan tiket pergi pulang dan akomodasi selama di Jakarta, sedangkan Kemenparek memberangkatkan keduanya dalam perjalanan dari Jakarta ke Lombok untuk menikmati pariwisata di pulau itu. Selama di Lombok mereka, telah menikmati keindahan pantai Kuta dan Senggigi serta menunjungi Gili Terawangan. Yang tak terlupakan, demikian Swopan dan Igor adalah saat dijamu makan malam oleh RRI Mataram dan menari bersama penari gandrung di auditorium RRI Mataram.
Berkat menjadi pemenang kuisWonderful Indonesia, selama di Jakarta keduanya juga sudah mengunjungi TMII, bertandang ke lokasi pemancar RRI Luar negeri di Cimanggis, serta mengunjungi markas dan studio VOI bercengkerama dengan para angkasawan yang selama ini hanya dikenal di udara saja. Baik Igor maupun Swopan telah pula bertemu dengan Duta Besar negara mereka di Jakarta. Dalam pertemuan dengan Duta Besar Alexander Ivanov di Jakarta, Igor menyatakan pentingnya upaya untuk terus meningkatkan pemahaman antar kedua bangsa. Ia juga menegaskan perlu adanya siaran bahasa Rusia di Voice of Indonesia. Usul Igor itu mendapat tanggapan positip dari Dubes Ivanov.
[caption id="attachment_149352" align="aligncenter" width="300" caption="Swopan dan Igor saat mengikuti Talkshow yang disiarkan VOI dan Pro 4 RRI Jakarta, bersama Wakil Dubes Rusia Yuri Zolzuya dan Direktur Promosi Wisata Esthy Rieko Astuty dipandu Anna Trijayakasih dari VOI"][/caption]
Kuis Wonderful Indonesia, disiarkan Voice of Indonesia mulai 24 Oktober sampai 20 Nopember. Data dari stasiun penyiaran luar negeri RRI ini menunjukkan, sekitar 600 orang telah membuka kuis yang diterbitkan pada situs www.voi.co.iddan lainnya mendengarkan melalui siaran teresterial SW pada 7 bahasa asing. Jawaban yang masuk melalui email berjumlah 124 surat berasal dari pendengar yang tinggal di 4 benua yaitu Asia, Eropa, Amerika Serikat dan latin, serta Kanada. Jawaban terbanyak dikiriman dari Asia Selatan. Dari Amerika Serikat berasal dari pendengar yang tinggal di pantai barat dan Timur. Ada juga dari Kanada, Argentina, Brasilia, Peru dan Kolumbia. Dari Asia jawaban terbanyak berasal dari Bangladesh, India dan Sri Langka. Pendengar dari Jepang dan Cina tidak ketinggalan berperan serta.
Bagi Voice of Indonesia, kuiz tersebut merupakan salah satu alat untuk mengetahui siapa sesungguhnya pendengar dan keberadaan mereka. Melalui kuiz ini juga dapat diketahui mengenai keinginan pendengar terhadap program program siaran yang diminati. Swopan Igor, misalnya secara langsung telah memberikan masukan mengenai jam siaran yang lebih tepat serta acara apa yang diinginkannya.
Yang pasti melalui kuis seperti ini VOI telah berusaha mewujudkan misinya yaitu meningkatkanpemahaman antar warga bangsa dan pengetahuan orang asing mengenai Indonesia, sekaligus memperkenalkan daerah wisata di Indonesia. Kegiatan ini juga merupakan wujud implementasi peran media dalam mendukung upaya pemahaman antara bangsa dan negara ( second track diplomacy ).
