Suara imam sholat subuh saat itu terdengar parau. Meski terbilang sudah lanjut usia, namun tetap terdengar penuh dengan kekhusyuan bagi jamaah yang mengikutinya.
Suaranya yang lantang dan penuh dengan semangat hingga terdengar oleh jamaah barisan paling belakang sekalipun tidak menggunakan Mic pengeras suara.
Imam sholat itu adalah Ustadz H Hasyim bin Abdul Hamid. Di usianya yang tidak lagi muda Ustadz H Hasyim selalu nampak bersemangat untuk memimpin sholat berjamaah di Musholla Baitul Huda.
Biasanya Ustadz H Hasyim selalu hadir lebih awal di Musholla, membaca Al Qur'an dan senandung sholawat menandakan waktu sholat sudah dekat, terutama jelang waktu sholat Maghrib.
Terlebih menjelang waktu sholat subuh, suaranya yang khas membaca ayat suci Al Qur'an dan Tahrim untuk mengingatkan waktu sholat subuh akan tiba. Bahkan tak jarang Ustadz H. Hasyim sendiri yang mengumandangkan adzan.
Begitulah sehari hari yang sering dilakukan, seolah ingin mencontohkan kepada generasi muda agar selalu Istiqomah dan semangat dalam beribadah. Khususnya sholat berjamaah di Musholla.
Ustadz H. Hasyim adalah sosok seorang tokoh masyarakat yang cukup dikenal, khususnya di lingkungan RW 08. Sosoknya sederhana, rendah hati, _tawadhu_ dan sangat peduli dengan dakwah agama dilingkungan mengajak warga.
Ia seringkali dicari dan dibutuhkan warga. Terutama ketika warga ingin mengadakan Tahlilan dan pembacaan doa di rumah mereka. Ustadz H. Hasyim selalu hadir menyediakan waktu dengan ikhlas dan suka cita. Itu karena rasa tanggung jawabnya sebagai orang yang paham ilmu agama.
Latar belakangnya sebagai pendidik, guru agama disalah salah satu sekolah dasar negeri di Jakarta Barat ini selalu bersemangat dalam dakwah. Sehingga tak jarang Ustadz H. Hasyim memberikan tausyiah kepada warga di musholla ataupun di rumah.
Pernah suatu ketika, Ustadz H Hasyim memberikan sambutan dan tausyiah dalam acara Peringatan Hari Besar Islam di Musholla Baitul Huda. Ketika itu, H Hasyim tak kuasa menahan sedih menceritakan dan merasakan kondisi masyarakat yang jauh dari agama. Terutama generasi muda yang tak bisa mengaji dan tidak sholat berjamaah di musholla.
Hingga akhirnya Ia terpaksa menghentikan sambutannya dan tak kuasa menahan sedih karena kekhawatirannya.
Kini sosok dai & imam sholat berjamaah yang selalu Istiqomah itu telah tiada. Kematiannyapun sangat mudah. Tidak ada tanda tanda sakit berat yang merepotkan banyak orang, termasuk keluarga.
Padahal pada beberapa waktu sebelumnya, Ustadz H Hasyim pernah mengalami kecelakaan yang cukup parah. Dan yang terakhir ia mengalami luka bakar di tangan dan bagian tubuh lainnya akibat bensin yang digunakan untuk membakar sampah.
Namun sosok dai kelahiran dari keluarga Betawi asli Rawa Belong ini tak menyurutkan semangatnya untuk selalu hadir menjadi imam sholat berjamaah.
Karena seringnya Ustadz H. Hasyim mengalami musibah kecelakaan pada hari yang sama, setiap hari Rabu, Ia pernah berucap dan didengar oleh keluarga ,"mungkin ayah meninggal hari Rabu kali ya," Â katanya meskipun sambil tersenyum bercanda.
Ternyata ucapan itu menjadi Isyarat dan tanda yang Allah SWT kabulkan langsung kepadanya.
Allah SWT telah memanggilnya. Tepat pada pagi hari Rabu, 31 Mei 2023 pukul 5.30 WIB usai menjadi Imam Sholat Subuh berjamaah di Musholla Baitul Huda yang menjadi kebiasaan sehari harinya.
Kepergiannya meninggalkan kesedihan dan kenangan amal baik bagi orang yang sudah mengenalnya. Termasuk penulis sendiri yang sangat merasakan kedekatan dan mengenal dengannya sejak penulis kecil.
Saat penulis sempat melihat wajah jenazahnya, terlihat begitu teduh dan nampak bercahaya hingga tak kuasa menahan derai tangis air mata. Tidak ada tanda tanda kesakitan dan beban dari wajahnya. Seperti seorang hamba yang sudah sangat rindu ingin berjumpa segera dengan Robbnya.
Bisa jadi karena kepribadiannya yang baik, amalan dzikir dan menjadi imam sholat berjamaah dan kepeduliannya terhadap dakwah Islam itulah yang menjadi peringan dan kemudahan saat menghadap Allah SWT.Â
Penulis menjadi saksi, bahwa Ustadz H. Hasyim bin H. Abdul Hamid adalah sosok pribadi yang penuh dengan kebaikan (min ahlul Khoir).Â
Semoga Allah SWT ampuni dosa dosanya, dimaafkan segala kesalahannya, dilapangkan kuburnya dan dijadikan Raudhah min Riyadhil Jannah. Amin.
Kelak akan terus ada sosok generasi penerus Alm Ustadz H. Hasyim bin H. Abdul Hamid yang begitu gigih dan Istiqomah menjadi dai dan Imam Sholat berjamaah khususnya di Musholla Baitul Huda. *(MJ)*Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H