Mohon tunggu...
Muhammad Jumani
Muhammad Jumani Mohon Tunggu... -

Pendiri Taman Baca Baraoi, pernah bergabung di beberapa organisasi seperti Biodiversitas Indonesia, Rumah Amal Kita, Sahabat Bekantan Indonesia dan Indonesian Native Orchids Society (INOS) Kalsel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membuka "Jendela Dunia, Di Tengah Rimba"

27 Desember 2014   23:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:21 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mimpi adalah kunci untuk menaklukan dunia" begitulah salah satu penggalan lirik lagu OST Film Laskar Pelangi, film yang pasti telah menginspirasi dan memotivasi ribuan bahkan jutaan jiwa. Sebenarnya, di dunia yang katanya serba canggih seperti sekarang ini masih banyak anak-anak yang belum dapat mengecap pendidikan yang sesungguhnya. Semenjak saya bertugas di salah satu desa di pedalaman Kalimantan, rasanya jiwa ini semakin terpanggil untuk bisa memberikan secuil sumbangsih untuk negeri ini. Meski dengan berbagai keterbatasan namun semangat untuk turut men-"Cerdaskan Anak Diseluruh Pelosok Negeri", menjadi tekad yang rasanya "haram" untuk diabaikan.

1419670759671590437
1419670759671590437
Berada di "Heart Of Borneo" atau Jantung Kalimantan semakin menegaskan realita, seolah kemerdekaan  hanya milik orang-orang kota. Disini dimana untuk bisa kesana kamu harus menyusuri sungai atau jalan lumpur ratusan kilometer dari "peradaban", ada banyak anak-anak dan remaja yang masih asing dengan buku bacaan. Sehingga tak mengherankan diusia merreka yang menginjak  10-12 tahun masih harus mengeja dalam membaca.

14196711431655871046
14196711431655871046
Perasaan kasihan, miris, sedih, dan berjuta emosi lainnya akhirnya menjadi cambuk untuk "memaksa" saya berbuat sesuatu, membuka "Jendela Dunia, Di Tengah Rimba". Mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah ide paling sederhana yang terlintas dipikiran kala itu. Nyatanya meski terlihat simpel dan sangat sederhana, prosesnya jauh lebih sulit dari apa yang dibayangkan.

1419671364189209690
1419671364189209690
Kembali ke kota mengumpulkan donasi buku memang melelahkan, tapi mobilisasi buku dari kota ke lokasi TBM menjadi tantangan yang jauh diluar prediksi karena harus mengeluarkan biaya yang lumayan. Beruntung salah ada donatur yang selain buku juga menyerahkan uang sebesar Tiga ratus lima puluh ribu rupiah, sehingga dengan ditambah separuh uang gaji saya akhirnya buku-buku tersebut bisa terangkut sehingga berdirilah Taman Bacaan Masyarakat dengan nama TBM "Tumbang Baraoi".

Sebuah proses panjang nan melelahkan namun langsung terobati oleh senyum dan canda anak-anak sembari memegang buku bacaan masing-masing. Di mata mereka seolah tersirat, "Kami adalah anak-anak rimba, tapi bukan anak rimba biasa, karena kami anak rimba yang gemar membaca !".

"Mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik" (Anies Baswedan).

Terimakasih kepada seluruh donatur, relawan dan semua pihak yang telah peduli.

TBM "Tumbang Baraoi"

Alamat : Desa Tumbang Baraoi, Kec. Petak Malai Kab. Katingan Kalimantan Tengah

Blog : www.tumbangbaraoi.com

Twitter : @TBM_Baraoi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun