Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Makassar Pilihan

Serbuk Besi di Tumpukan Pasir Bersinar Terang

11 Desember 2024   09:54 Diperbarui: 11 Desember 2024   09:54 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengakhiri Kuliah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta (Sumber: Dokumen Pribadi))

Kemampuan  melaksanakan suatu kegiatan dan sampai mampu controlling, mengontrol atau evaluasi secara lengkap, meskipun nanti dinamikanya berbeda-beda. Ada kedalaman yang mungkin dalam berorganisasi sebagai ketua. Akan mempunyai kedalaman dan pengalaman yang mempesona, lebih dalam menghayati nilai-nilai dan soft skill yang didapatkan daripada kedua bidang. Sebab ketua  biasanya mempertanggungjawabkan yang lebih dari pada pengurus pada umumnya, karena dia harus mengelola berbagai kegiatan dari A sampai Z. Namun bila cuma sebagai ketua bidang tanggung jawabnya akan berbeda.  Pada prinsipnya beroganisasi akan membentuk jiwa leadership pada generasi muda yang sedang tembuh mengukir sejarah dunia.

Skill Komunikasi

Berorganisasi juga belajar komunikasi, membangun jaringan.  Karena sangat penting sekali. Manusia sebagai makhluk sosial itu tidak bisa hidup sendiri. Manusia butuh komunikasi. Sebagai inidividu manusia membangun jalinan relasi dengan teman yang lain. Kapan manfaatnya. kita nggak tahu nanti akan terasa mungkin 10 tahun yang akan datang. Bagaimana anda pernah ketemu tokoh ini. Kita bisa mendapatkan inspirasi bagaimana cara penyelesaian masalah. Kita ambil inspirasi dari di situ. Tiba-tiba kita punya inspirasi ketika menyelesaikan masalah. Ketika waktu aktif di senat mahasiswa seperti ini.

Jadi aktif di organisasi itu investasi, bukan sesuatu yang apa hanya menghambur-hamburkan waktu-killing time, namun justru di situlah Anda investasi. Karena anda tidak memikirkan diri sendiri, tapi belajar memikirkan organisasi. Memikirkan orang lain. Bila ada kendala, Mengapa kebanyakan mahasiswa susah digerakkan sama dengan saya juga dipikirkan oleh banyak aktivis organisasi. Mereka tidak tertarik mengikuti kegiatan organisasi, mereka susah diajak berorganisasi. Mereka lebih memilih asyik dengan dunianya sendiri.

Belajar berorganisasi berlajar variasi banyak pikiran orang. Belajar di organisasi belajar karakterberbagai mahasiswa. Ada mahasiswa  yang aktif.  Ada mahasiswa yang responsif, ada yang pasif bahkan apatis seperti mobil mogok. Mereka didorong-dorong juga tidak jalan. Kalau yang seperti itu mereka harus ada intensifnya, atau provokasi diberi gula-gula tertentu. Baru meraka bisa datang. Jadi berorganisasi, belajar tentang karakter individu yang tidak aktif. Bagaimana mengatasi problematika yang mereka hadapi. Kalau kepada semua mahasiswa yang lain tulah berpikir bagaimana sebagai pengurus ormawa kita bisa memenuhi kebutuhan mahasiswa, kemudian kesejahteraan mahasiswa. Dua hal yang signifikan terkait dengan kehidupan mahasiswa; bagaimana ormawa mampu memberikan atau memenuhi kebutuhan dasar mahasiswa, kedua, bagaimana ormawa dapat mengcover kesejahteraan mahasiswa.
Dua aspek tersebut direspon dengan membuat program kerja atau kegiatan yang dapat memenuhi hajat dasar mahasiswa pada umumnya. Bila dinamika tersebut dipenuh, maka kegiatan mahasiswa akan ramai dan berbondong-bondong menjadi aktivis mahasiswa yang produktif.

Belajar administrasi organisasi, administratif keuangan ataupun membuat laporan kegiatan.  Laporan menjadi produk yang bisa dilanjutkan pengurus periode berikutnya. Generasi berikutnya biasanya tidak punya modal, makanya kalau bisa ditulis tadi bagus sekali. Setiap kegiatan yang dibuat ada rilisnya itu sebagai dokumen. Akan terekam jejak digital dan bisa menjadi role model kepengurusan berikutnya.


Organisasi mahasiswa sebagai wahana untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi mahasiswa. Karena masih banyak sekali kekurangan mahasiswa. Apa saja yang perlu kita sampaikan kepada pemangku kepentingan. Masih kurangnya anggaran kegiatan. Mahasiswa dituntut untuk mampu mengelola anggaran yang terbatas dengan kegiatan dan program yang berkualitas dan berdaya. Di sinilah dibutuhkan kerativitas tinggi dalam mengelola organisasi.

Mahasiswa juga banyak cara-cara memperjuangkan aspirasi; seperti dengan cara audiensi, mediasi, negosiasi, lobby, dan hingga tuntutan hak melakukan aksi mahasiswa-demonstrasi. Pilihan terakhir memang banyak resiko, sehingga mahasiswa harus banyak belajar strategi memperjuangkan aspirasi mahasiswa dan masyarakat, tanpa melakukan aksi yang berlebihan atau menggunakan cara kekerasan. Itu harus dihindari sebagai elitnya generasi muda. Mahasiswa mampu mengembangkan cara-cara beradab dan bermartabat dalam memperjuangkan aspirasinya.

Mahasiswa juga belajar bagaimana mekanisme tata cara pembuatan peraturan daerah legal drafting, membuat peraturan perundang-undangan, bagaimana memilih bahasa dan diksi dalam undang-undang atau mengganti suatu aturan yang lebih aspiratif dan memenuhi keadilan. Dan bagaimana melaksanakan regulasi yang sudah dibuat dalam gerk langkah dan derap organisasi mahasiswa. Sehingga mahasiswa benar-benar siap menjadi sumber daya manusia unggul yang kelak menjadi estafet kepemimpinan bangsa.

Jeneng, Jenang dan Reward
Yang diharapkan mahasiswa kelak akan menjadi manusia yang memberi manfaat bagi manusia yang lain. Jangan seperti lilin menerangi yang lain tapi hancur dirinya. Tapi jadilah matahari, bulan, bintang yang terus bersinar, sekalipun sinar itu redup, tapi terus memberi manfaat bagi yang lain.


Seorang Bupati Wonogiri H Begug Purnomosidi pernah memberikan nasehat kepada para anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wonogiri periode 2003-2008. "Jangan cari jenang, tapi carilah jeneng dulu, nanti jenang akan datang". Motivasi itu menggambarkan. Bahwa jangan cari jenang kalau kita sudah cari dengan itu nanti lebih banyak konfliknya. Tapi kalau kita beraktifitas di suatu tempat cari jeneng dulu dari pada cari jeneng itu berarti adalah kondite, integritas, nama baik, kompetensi, keahlian kita tunjukkan bahkan ditingkatkan, maka jenang akan datang. Orang lain akan menghargai karena prestasi kita. Karena kinerja, kapasitas. Jadi yang penting adalah integritas, kompetensi, profesionalitas number one. Maka reward akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun