Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Tidak Ada Ide, Merdeka Jadinya

17 Agustus 2024   15:57 Diperbarui: 17 Agustus 2024   22:28 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Tidak Ada Ide, Merdeka Jadinya

Oleh Muhammad Julijanto

Pengalaman menulis menjadi media untuk menciptakan karya yang bermanfaat. Banyak hal yang dapat ditulis antara lain; perkembangan fenomena sosial yang ada di masyarakat, berbagai perubahan sosial yang terjadi di masa pandemi, refleksi terhadap fenomena sosial yang terjadi, pengembangan ide-ide gagasan yang terus dirawat, dan dijaga. Merasakan kemerdekaan yang kita raih. Mimpi kemerdekaan generasi awal bangsa, perjuangan para pendiri bangsa jatuh bangun, angkat senjata, keberanian serta patriotisme.

Pahlawan-pahlawan di sekitar kita, tetangga yang baik dan rukun, tetangga yang tidak rukun, tetangga yang menyenangkan, nyedulur, begitu hangat dan sangat pengertian, melebihi saudara kandung, ketulusan dan kedermawanan, sangat ringan tangan, tidak ingin tetangganya menderita kesulitan, hingga mencari tetangga yang kesulitan dan dibantu semampu yang kita lakukan.

Kesempatan untuk menuangkan gagasan melalui media tulisan terbuka sangat lebar, berbagai media tersedia kemampuan untuk mengolah konten atau materi yang bisa ditulis menjadi kebutuhan yang mendesak bagi setiap orang. 

Pengembangan gagasan dan ide bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain; membaca, meneliti, melihat, merasakan, mendengar, meraba adalah cara-cara seseorang mendapatkan sensor pengetahuan yang masuk kepada dirinya, sehingga bisa dikembangkan pokok-pokok pikiran yang menjadi landasan dalam menulis. Seseorang berpikir dan berargumentasi dalam menjamin menjawab dinamika sosial yang terjadi dapat dikembangkan menjadi tulisan.

Baca juga: Yuk Menulis Lagi

Belajar dari para tokoh dalam menulis. Apa yang dilakukan tokoh bisa menjadi referensi, dengan berbagai cara; yang pertama mengalokasikan waktu yang digunakan untuk menuangkan gagasan. Apa saja ide yang berlalu di dalam pikiran segera tuangkan, diikat dengan ditulis, dengan membaca dan menambah pengetahuan melalui berbagai literatur atau pun melakukan pengamatan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar kita. Kita bisa mengalokasikan waktu khusus di mana kita mempunyai kejernihan pikiran untuk menuangkan gagasan dalam tulisan.

Beberapa orang mempunyai time line yang dia buat untuk mendisiplinkan diri menghasilkan karya-karya yang berkualitas. Sebagai contoh adalah menyediakan waktu tertentu untuk menuangkan gagasan. Ada yang muncul ide menulis pada saat tengah malam, setelah istirahat yang cukup, bangun pagi,  saat sore hari, saat siang hari, dan saat-saat tertentu yang dia sudah siapkan secara disiplin untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Menulis mulai dari yang mudah untuk dilakukan dengan cara brainstorming yaitu mengeksplorasi apa yang ada di dalam benak pikiran, dan hati dituangkan semuanya sesuai dengan tema yang sudah disiapkan, tidak ragu-ragu dalam menuliskan apa yang terbesit di dalam pikiran, mempunyai keberanian yang total dalam menuangkan tulisannya secara merdeka. Hilangkan semua mental block, tidak ada halangan, tidak ada hambatan, semuanya diungkapkan secara jelas, sehingga akan terlihat adanya benang merah dari argumen yang dibangun.

Semua pengetahuan dikeluarkan secara total. karena setiap apa yang terlintas dalam pikiran tidak akan terulang dua kali pada saat yang sama. Dalam bentuk ungkapan yang dituangkan pertama, tentu akan berbeda bila ada jeda, sehingga kita berusaha semaksimal mungkin untuk menuangkan dalam bentuk tulisan dan kapan saja, terutama ketika pikiran kita mempunyai ide dan gagasan yang terlintas.

Kedua membuat draf, membuat draf rancangan tulisan sedemikian rupa, sehingga akan terlihat pemikiran dan logikanya dari awal hingga akhir sebagai tulisan yang utuh. Menulis seperti kita sedang membuat Pazzel. Buatlah Pazzel gambar yang utuh atau draf yang utuh secara keseluruhan. Sehingga setiap bagian yang kita tulis bisa diisi kapan saja, sesuai dengan bahan yang telah didapatkan. Sesuai dengan dinamika dan perkembangan sosial yang memicu inspirasi.

Draf dibuat dengan mempertimbangkan peta pemikiran, lakukan membangun kaitan dengan tema sedang ditulis. Usahakan menulis dengan totalitas dan ditambah dengan berbagai literatur yang ada dan kemampuan refleksi yang kita miliki.

Menulis itu laksana membuat sebuah gambar Puzzle yang akan melengkapi. Setiap gambar yang ada dengan gambar yang lain. Kalau gambar itu dibuat secara oto maka akan terlihat tampilannya akan lebih indah, maka fungsi gambar yang kita buat adalah melengkapi gambar-gambar yang sudah ada dalam satu bidang, sehingga tulisan akan menjadi sempurna dan dapat dinikmati oleh para pembaca dengan berbagai sudut pandang yang digunakan dalam respon bahan bacaan yang ada.

Beberapa kendala yang sering dihadapi oleh penulis pemula antara lain ketidakberanian untuk mengungkapkan semua gagasan dan ide yang ada dalam pikirannya menjadi tulisan yang utuh, keterbatasan bahan bacaan menjadi hambatan penulis pemula yang minim pengetahuan terhadap subjek yang sedang ditulis, maka memperbanyak literatur dan pengalaman akan menjadi bahan yang sangat kaya terhadap perspektif yang dibangun. 

Untuk bisa menulis pengalaman dalam suatu bidang, paling tidak seseorang itu sudah dua tahun berturut-turut bergelut dalam bidang tersebut, sehingga kekayaan pengalaman dapat menjadi bahan yang kaya akan data yang dimiliki. 

Data-data tersebut menjadi bahan kajian dan analisis sehingga akan menghasilkan tulisan-tulisan yang berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Kekayaan data yang dimiliki menjadi modal yang sangat strategis dalam mengembangkan pemikiran dan ide-ide strategis khususnya dengan fenomena sosial yang terjadi di tengah masyarakat.

Memilih tema atau materi yang akan ditulis sangat tergantung kepada sejauh mana pengalaman yang dimiliki seseorang dalam kehidupan, bila mempunyai cukup pengalaman dalam bidang pendidikan silakan Anda tulis pengalaman dalam bidang pendidikan ini menjadi topik tulisan. Anda bisa melihat dari sisi yang berbeda selama ini orang melihat problem-problem pendidikan. 

Bila sudah lama Bergerak dalam bidang ekonomi sosial budaya seni dan hukum maka bisa menggunakan pengalaman dan pengetahuan tersebut menjadi materi dasar untuk ditulis dalam karya-karya bila mempunyai banyak pengalaman dalam bidang sosial, entrepreneurship. bahkan Anda menjadi seorang pelaku usaha atau wira usaha, maka pengalaman tersebut bisa menjadi basis data dalam mengembangkan gagasan melalui tulisan yang bermanfaat.

Bila punya pengalaman spiritual dalam bidang keagamaan. Hal tersebut bisa menjadi basis data yang bisa dikembangkan, menjadi di ide-ide yang dapat menyentuh aspek religiusitas dan aspek moralitas. Bila sudah lama bergelut dalam bidang hukum. Setiap hari membaca berita-berita hukum, informasi tentang hukum, berita tentang peristiwa hukum. Anda bisa melakukan analisis terhadap fenomena, fenomena tersebut dapat didalami dengan perspektif yang dimiliki. Karena setiap orang mempunyai keunikan tertentu dalam melihat problem-problem yang ada dalam kehidupan.

Anda juga bisa menggunakan pengalaman ketika berkunjung ke berbagai negara atau daerah di seluruh pelosok negeri. Anda bisa menulis pandangan mata sekilas dari perjalanan petualangan Anda. Untuk melakukan analisis data Anda bisa gunakan literatur yang relevan dengan tema yang sedang dibuat.

Biarkan ide mengalir merdeka ketika menulis, jangan dihambat dengan ketakutan terhadap apa yang ditulis, bila tulisan ke sana kemari. Biarkan saja merdeka menggelayut, mengembara, liar, nanti pada saatnya ada waktu untuk mengedit dengan segenap pengetahuan dan nalar yang kita miliki. Itu pun harus kita lakukan dengan merdeka, bukan dalam tekanan yang menyebabkan kreativitas tumpul. Siapkan jurus yang sesuai dengan kondisi kita masing-masing, dan terus menulis secara istiqomah, semoga merdeka ide-ide dan gagasan mengalir di hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini. Dirgahayu Republik Indonesia. Nusantara Baru Indonesia Maju.

Akhirnya dari pada belajar berenang, ayo langsung renang saja, akan ketemu caranya sendiri. Merdeka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun