Kuliah, Pendidikan dan Kompetensi yang Dibutuhkan

Kuliah, Pendidikan dan Kompetensi Yang Dibutuhkan

Oleh Muhammad Julijanto

Sebaik-baik sarjana adalah mereka yang ditunggu pekerjaan. Lapangan pekerjaan mencari profil lulusan yang mampu mengisi talenta tersebut. Lapangan pekerjaan dan pelamar pekerjaan tidak seimbang. Lulusan Pendidikan banyak sementara lapangan pekerjaan hanya beberapa formasi. Sehingga persaingan antar pencari pekerjaan jauh lebih kompetitif, seleksi ketat diperlukan untuk mendapatkan profil sumber daya manusia yang dibutuhkan.

Kira-kira selepas menempuh pendidikan Menengah-Atas, apa yang bisa kita lakukan? Pendidikan wajib bagi pelajar Indonesia 9 tahun, namun Pendidikan adalah cara untuk merubah Nasib seseorang, dengan Pendidikan seseorang mampu bertahan dalam perubahan sosial yang tinggi, kemampuan menyesuaikan dengan perubahan yang terus terjadi dapat dibekali dengan Pendidikan yang baik. Pendidikan yang tuntas dari Pendidikan dasar menengah dan perguruan tinggi. Memang ada banyak lulus perguruan tinggi yang nasibnya tidak lebih baik dari orang yang lulus sekolah menengah saja, itu juga tergantung pada bagaimana individu tersebut etika di bangku sekolah. Bila mereka sekolah hanya sekedar mengisi waktu tanpa visi dan cita yang tinggi ingin meraih ilmu yang bermanfaat.

Maka lulus dari sekolah tidak memberikan dampak yang berarti, hanya sekedar ijazah tanpa kompetensi yang tinggi dimiliki individu. Namun bila Pendidikan dijalankan dengan secara optimal dan mampu memberikan kompetensi dan kapasitas intelektual, dan kemampuan ilmiah dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi.

Dalam strata pekerjaan, Pendidikan menengah mendapatkan job dalam lapisan pekerjaan adalah sebagai tenaga teknis yang berada di lapangan. Karena Tingkat ilmu dan pengalamannya dalam mengkaji ilmu tertentu.

Jenis pekerjaan apa yang cocok bagi siswa-siswa yang baru saja lulus ini? Agen asuransi, customer service, administrasi, management trainee, business development, pegawai bank, public relations, enterepreneur, jenis pekerjaan ini membutuhkan tenaga-tenaga muda dengan minim pengelaman yang siap dilatih dan ditingkatkan skill serta pengetahuannya dalam produk pekerjaan yang dilakukan.

Kuliah memang tidak wajib, tetapi sampai saat ini hampir semua lowongan pekerjaan mensyaratkan calon pekerja minimal lulus S1, kan?. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai Pendidikan sebagai salah satu cara mewujudkan kemajuan bangsanya. Pendidikan membekali kemampuan seseorang untuk berpikir sistematis, berpikir rasional, berpikir strategis, berpikir kompleks, berpikir logis, berpikir divergen dan konvergent. Pendidikan mampu membedakan tindakan dan sikap yang positif dalam meraih cita dan harapan hidupnya.

Setiap lowongan pekerjaan membutuhkan profil yang mampu mengatasi dan menjalankan profesi tersebut. Skill dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan tersebut. Sejauh mana kemampuan ilmu yang telah dipelajari menjadi dasar menjalankan pekerjaannya dengan baik dan profesional, yaitu mereka bekerja berdasarkan ilmu pengetahuan skill yang telah dipelajari.

Kebanyakan lowongan pekerjaan mensyaratkan sarjana, karena sarjana kemampuan seseorang memecahkan masalah dalam dunia kerja mempunyai kemandirian, dan kreativitas tinggi, sebab sarjana sudah dilatih selama 7 semester tercapai dan 1 semester pengembangan pengalaman di  lapangan, seperti kunjungan ke dunia industri maupun Lembaga negara yang memberikan ijin kepadanya. Untuk melengkapi kompetensi dasar, kemampuan bekerja dalam tim, kemampuan mengambil Keputusan tentang dirinya dan pekerjaannya.

Skripsi atau tugas akhir yang dikerjakan mahasiswa melatih kemampuan untuk memecahkan masalah secara logis, secara runtut, melahir berpikir secara solutif, mengumpulkan data untuk dianalisis dan diambil kesimpulan yang secara tidak langsung mahasiswa akan mempunyai kemampuan memecahkan masalah dan kreatif dalam berpikir dan mandiri dalam mengambil Keputusan dengan cepat dan tepat. Kemampuan melihat masalah secara objektif sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Kemampuan berpikir deduktif dan berpikir induktif yang sangat dibutuhkan dalam lapangan pekerjaan. Kemampuan leadership-kepemimpinan yaitu mengorganisasi potensi sumber daya manusia, dan kemampuan mengelola sumber daya yang ada di sekitarnya untuk meningkatkan daya saing dan daya juang menghadapi masalah kehidupan.

Dalam kenyataan di lapangan ada pekerjaan yang hanya cukup dengan dikerjakan dengan otot dan bahkan sangat minim menggunakan otak atau akal, hanya seperti rutinitas atau bagian dari suatu roda sistem mesin. Sehingga yang dibutuhkan otot atau kekuatan untuk melakukan. Namun tidak kalahnya banyak peluang pekerjaan yang menuntut kreativitas dan kemampuan berpikir yang luas, wawasan berpikir yang mendalam dalam suatu bidang yang membutuhkan ketelitian dan kemampuan analisis yang baik, agar lancar dalam menjalankan pekerjaannya secara sempurna.

Dalam konteks pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, daya juang yang tinggi, dan kemampuan menganalisis yang tinggi, maka lulusan sarjana sangat dibutuhkan dan terus mengembangkan dirinya dalam bidang keahlian yang mensyaratkannya.

Bagaimana tanggapan Kompasianer mengenai polemik yang terjadi di perguruan tinggi saat ini? Kalau memang tidak wajib, model pembelajaran seperti apa yang bisa dibekali sedari sekolah agar tiap siswa ketika lulus bisa berdaya dan produktif?. Pendidikan tinggi adalah pilihan bagi warga negara yang menghendaki dan mempunyai kemampuan ekonomi untuk mengenyam Pendidikan yang lebih baik. Bila kemampuan dan kesempatan lebih tinggi, maka melanjutkan Pendidikan hingga jenjang sarjana.

Negara harus hadir untuk menyediakan Lembaga Pendidikan yang bonafid, sehingga mampu menyiapkan sumber daya manusia yang unggul. Keunggulan akan tercermin tidak hanya Lembaga yang elitis karena keunggulan yang dimiliki, namun dapat menyiapkan betul keunggulan lulusannya, menyandang gelar sarjana dan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.

Apakah saat ini pendidikan wajib belajar 9 tahun sudah cukup dalam membekali tiap siswa di sekolah? Tidak cukup negara hanya menyiapkan Pendidikan menengah dengan program wajib belajar 9 tahun. Dalam kenyataan yang dibutuhkan negara tidak hanya sekedar Pendidikan formal 9 tahun, negara butuh sumber daya manusia yang banyak kualitas dan kuantitas, tidak hanya sekedar lulus sekolah, namun jauh lebih penting kompetensi dan kapasitas warga negara yang mempunyai kreativitas tinggi, memang tidak menjadi jaminan bahwa makin tinggi jenjang Pendidikan kualitas diri seseorang akan meningkat.

Apapun kondisi negara, pendidikan tinggi sangat dibutuhkan untuk membangun bangsa lebih beradab dan bermartabat. Pendidikan telah merubah seseorang yang biasa saja selesai dari pendidikan menjadi hero, menjadi pahlawan bagi keluarga hingga bangsanya. sebagaimana para pendiri bangsa, mereka mengenyam pendidikan tinggi hingga ke pusat peradaban dunia, menjadi generasi emas awal bangsa ini lalu berkontribusi untuk bangsanya menuju kemerdekaan yang sesungguhnya.