Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Yuk Menulis Lagi

15 Mei 2024   07:00 Diperbarui: 15 Mei 2024   07:02 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yuk Nulis Lagi

Oleh Muhammad Julijanto

Kebangkitan semangat menulis kembali untuk lebih baik. Menulis pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi, membutuhkan kebiasaan, membutuhkan disiplin, membutuhkan kesiapan wawasan dan pandangan yang luas serta mempunyai semangat yang Tangguh, tidak pantang menyerah dan mudah patah.

Terus berlatih terus belajar membaca berbagai sumber belajar yang tersedia secara offline maupun online yang merupakan kompetensi dan keahlian yang sedang kita pupuk. Kemudian menuliskan kembali menjadi pandangan baru, pemikiran baru, pengetahuan baru yang bermanfaat bagi yang lain. Karena setiap tulisan akan dipahami oleh seseorang berbeda dengan tulisan yang lain dengan sudut pandang yang berbeda, dengan diksi yang berbeda pula. Suatu artikel dibaca oleh orang yang dengan pengetahuan terbatas.

Setiap orang mempunyai potensi untuk menulis yang luar biasa, selama orang tersebut sudah hidup dan mempunyai pengalaman hidup dan bisa berbagi dengan menuliskanya menjadi artikel sederhana. Setiap orang punya pandangan dan perspektif yang berbeda dari manusia yang lain dengan latar belakang pengalaman hidup dan referensi yang telah dibaca. Bila menanggapi isu-isu tertentu, maka akan menjadi perspektif yang berbeda dari orang lain dan akan memberikan kontribusi yang lebih positif dalam dinamika dialektika dan dialog pemikiran untuk menjaga akal sehat.

Ilmu pengetahuan dan pengetahuan yang terus berkembang adalah yang dibagikan dan menjadi penerang bagi yang lain menjadi referensi bagi yang lain untuk bisa mengembangkan pengetahuan tersebut.

Beberapa hambatan orang untuk tidak menulis yang biasanya adalah tidak punya waktu untuk menulis, tidak punya kesempatan sibuk dengan urusan. Sedang fokus pada sesuatu yang sedang dipersiapkan. Padahal setiap hari terpetik di dalam pikiran kita terhadap sesuatu yang bisa ditulis dengan mengambil kata kunci dari isu tersebut dan mengembangkannya menjadi wacana yang terus bergulir.

Bagi kalangan tertentu menulis menjadi suatu terapi yang bisa mengobati kerinduan yang bisa mengobati kesepian. Menulis bisa mengobati suntuknya suatu pikiran yang berjudul di dalam otak untuk dikeluarkan menjadi suatu nuktah-nuktah pengetahuan yang bermanfaat, karena pada hakikatnya tak seorangpun mengetahui isi hatiku, kecuali diungkapkan dalam bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Dalam bahasa lain "Tak seorangpun mengetahui isi hatiku" (No one knows my heart) satu ungkapan yang menunjukkan bahwa orang lain tidak akan tahu apa yang ada di dalam hati pikiran seseorang. Apabila orang itu mengeluarkan menyampaikannya secara lisan maupun tulisan, dengan menggunakan bahasa isyarat maupun bahasa yang bisa diterima oleh orang lain, termasuk gestur tubuh pola tingkah dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Baru orang lain menangkap pesan dan kandungan berita yang dimaksud.

Maka dengan menulis orang akan tahu dapur pemikiran seseorang, kekayaan hati seseorang, kekayaan pikiran seseorang dan kemewahan-kemewahan kepribadian yang ada pada dirinya untuk bisa ditelurkan menjadi suatu pengetahuan bersama yang bermanfaat untuk mencerahkan yang lain.

Tentu apa yang kita ungkapkan tidak sekedar kata-kata yang tanpa makna, namun kata-kata yang penuh dengan arti, kata yang dapat mengobati luka pikiran dan luka hati, kalimat yang mampu merubah seseorang dari biasa-biasa menjadi luar biasa. Seperti halnya peranan pendidikan bahwa dengan pendidikan seseorang akan mempunyai pengetahuan mempunyai sikap mental yang baik, mempunyai karakter yang luhur, mempunyai kepribadian yang unggul yang bisa menjadi teladan bagi masyarakat dalam kehidupan. Intinya pendidikan adalah merubah seseorang dari nol menjadi pribadi yang bermanfaat dengan pengetahuan dan sikap mental yang dimilikinya

Bila kita merujuk kepada tradisi kepengarangan ataupun etos kepenulisan para penulis besar dalam lintasan sejarah adalah mereka tidak meninggalkan seharipun untuk tidak menulis karena mengetahui betapa manfaat dan faedahnya sangat besar bagi peradaban yang akan datang. Pengetahuan yang ditulis akan menjadi obor bagi generasi yang menemukan tulisan tersebut. Maka dengan tulisan bisa merubah peradaban lebih unggul, lebih Tangguh, dan lebih bermanfaat, maka ada ungkapan dakwah bil Qalam dengan tulisan bisa merubah seseorang menjadi lebih baik.

Demikian juga tantangannya dengan tulisan seseorang bisa menjadi terpuruk karena hasil karyanya tidak original dari Hasil kreativitas yang tinggi namun sebaliknya mengambil karya orang lain tanpa menjunjung tinggi etika dan moral di dalam kepakaran yang ditekuni. Maka berbagi dan berbagilah untuk hidup lebih baik.

Teruslah berkarya agar dunia mengakui, bulatkan niat dan tekadmu untuk tampil lebih baik. Yuk nulis lagi yuk...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun