Goal Ramadhan Pribadi Utama
oleh Muhammad Julijanto
Bagaimana setiap warga negara mempunyai kepribadian yang mulia, mempunyai peragai yang jujur dalam perkataan maupun tindakan. Apa yang diomongkan dengan apa yang dilakukan tidak ada perbedaan. Tidak terjadi split personality keterpecahan jiwa.
Sehingga pendidikan karakter menjadi kebutuhan dalam kehidupan masyarakat. Sebab kejujuran merupakan modal pembangunan suatu bangsa. Tanpa kejujuran akan terjadi sikap saling curiga terhadap orang lain. Jika tingkat ketidak percayaan setiap individu kepada yang lain semakin tinggi, maka akan berpengaruh terhadap sistem sosial lainnya. Sehingga pembangunan tidak berjalan dengan lancar, bahkan mengalami hambatan.
Demikian juga pemilihan umum diselenggarakan puluhan miliyar rupiah, namun dalam pelaksanaannya banyak ketidakjujuran, kebohongan, kecurangan, integritas penyelenggara, integritas peserta pemilu, integritas masyarakat pemilih melakukan kecurangan, maka sangat mempengaruhi.
Demikian juga dalam rumah tangga sikap kejujuran juga harus selalu dipupuk, seorang suami yang sudah tidak percaya lagi terhadap istri pasangannya, bisa kita bayangkan apa yang terjadi-mungkin sengketa dan perselisihan yang selalu terjadi. Jargon rumahku surgaku menjadi tidak berlaku yang ada dalam rumah tangga itu adalah neraka, karena setiap orang yang ada di dalamnya saling menaruh syak wasangka yang tidak baik. Maka kejujuran juga harus selalu ditanamkan dalam setiap anggota keluarga, baik suami, istri maupun anak-anak, sehingga akan terbangun saling memberikan kepercayaan dan harmonis.
Oleh karena itu setiap muslim ditempa dengan pendidikan karakter, pembentukan akhlak terpuji sebagai modal pembangunan. Sebagaimana misi diutusnya Rasulullah Muhammad Saw adalah dalam rangka membangun akhlak budi pekerti yang luhur.
Puasa Goalnya adalah membentuk, memformat, mengupdate, mengupgrade, meningkatkan, meluruskan, mengendalikan, menjadikan, mewujudkan, merealisasikan, mengimplementasikan sosok pribadi yang biasa-biasa bahkan orang yang berlumur dosa, maksiat, kebejadan moral, kebengisan, kesombongan, keangkuhan, sok kuasa sendiri, ketakaburan, kemlinti, kemaki, kemayu, gembagus, keminter, sok paling tersohor, sok paling kaya di dunia, sok belagu, sok jagoan sendiri, sok menang sendiri, sok jumawa, sok tinggi hati, sok tinggi badan, sok pendek badan, sok panjang tangan, sok tangan panjang, sok kuat sendiri, sok pinter, sok paling viral...
Puasa goalnya menuju pribadi utama yang santun, anggun, berwibawa, pribadi yang arif bijaksana, mengayomi yang lemah, melindungi yang terdholimi, selalu mengasihi dan menyayangi tanpa pamrih, menjadi pribadi yang syukur, menjadi pribadi yang konsisten dalam kebaikan dan kebenaran, memperjuangkan keadilan bukan untuk menjual belikan hukum dan menjualnya dengan harga murah menguntungkan kelompok pembayar, dan merugikan kelompok mustadh'afin, menjadi sosok yang menyenengkan ketika bergaul, kata-katanya seimbang antara yang dikatakan dan dengan yang dilaksanakan dalam pergaulan dan kehidupan. pribadi yang tawadhuk dalam bersikap seperti ilmu padi makin berisi makin menunduk dan merendahkan diri dengan mutu tinggi.
Semua ibadah yang dilakukan setiap hamba bermuara menjadikan dirinya pribadi muttaqien. sosok pribadi sempurna seperti peragai Rasulullah Muhammad Saw yang dalam menjalankan kehidupan dihiasi akhlak Alquran. sosok pribadi yang dirindukan surga.