Salah satu dimensi manusia yang tidak bisa dilepaskan adalah kebutuhan batin dan spiritual, di samping kebutuhan jasmaniah dan badaniah.Â
Kebutuhan rohani ketenangan iman dan kedekatan dengan sang pencipta tidak bisa dianggap remeh, bahkan menempati kebutuhan utama hidup.Â
Karenanya kita bersyukur atas segala nikmat yang terlimpah kepada kita semua, sekalipun kita tidak secara detail atau rinci memohonnya, mungkin permintaan kita secara umum dan global.
Allah SWT sang pencipta sudah secara otomatis menganugerahkan semua kebutuhan manusia secara free dan cuma-cuma, kecuali bila Anda merasakan sakit, maka udara dan oksigen yang kita butuhkan harus beli, karena alat yang kita butuhkan buatan pabrikan yang merupakan rantai industri produksi dan distribusi kepada semua konsumen.
Alhamdulillah nikmat apa lagi yang kalian ingkari?
Suatu pertanyaan fundamental dan reflektif bagi kita agar selalu memberikan feedback kepada kesyukuran atas aneka nikmat yang begitu lengkap. Bahkan ketika kita sakit pun kita masih bisa bersyukur karena keparahan sakit kita bisa dibandingkan dengan pasien lain yang lebih parah dari kita. Itu pun juga bagi yang sangat parah masih juga bersyukur, karena belum diberi kita mati kehidupan ini.
Sungguh luar biasa kehidupan bila dijalani dengan syukur yang ada adalah keberkahan bukan tuntutan kesempurnaan, kita berdoa berjuta kali, namun semua akan diserahkan kepada sang pencipta dengan qada dan qadarnya yang menentukan segala sesuatu, manusia berusaha sesuai dengan hukum keberhasilan dan sunnatullah dalam alam semesta ini.
Pariwisata Berkelanjutan
Salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhan rohaninya, adalah ketenangan dan kedamaian, kedamaian dan kebahagiaan dapat terwujud melalui upaya berwisata yang sehat dan mendatangkan kebahagian dan kedamaian bersama semua anggota keluarga atau bersama keluarga besarnya dan komunitas yang kita miliki.Â
Berwisata bisa memberikan efek fresh dalam pikiran dan tindakan kita. Maka pariwisata yang berkualitas adalah destinasi wisata yang bisa memberikan kebahagiaan kepada para wisatawan.
Ketika berkunjung kepada lokasi yang dituju, ada perasaan bahagia yang masuk ke dalam diri kita. Sekalipun perjuangan yang ditempuh ke lokasi membutuhkan tenaga ekstra, kepadatan lalu lintas yang menyesakkan dada.Â