Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Merebut Hati Rakyat

15 Desember 2023   03:13 Diperbarui: 15 Desember 2023   03:30 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilih Pemula di UIN Raden Mas Said Surakarta. Dokpri.

Merebut Hati Rakyat

Oleh Muhammad Julijanto

Kampanye adalah saatnya para kandidat legislatif maupun presiden dan wakil presiden menawarkan kata-kata, tindakan, rekam jejak, serta mimpi-mimpi indah bersama di masa depan dengan pelaksanaan kata, kata-kata menjadi buah kebijakan, menjadi undang-undang dan Keputusan politik yang membuktikan dan mewujudkan menjadi program-program yang mampu mewujudkan dan menjawab semua problem rakyat teratasi dan jawab dengan kinerja dan prestasi.

Litbang Kompas mengeluarkan hasil jajak pendapat dan menunjukkan bahwa ada 28,7 persen responden belum menentukan pilihannya untuk Pemilu Presiden 2024. Naik lebih dari 10% dibandingkan jumlah undecided voters pada Pemilu 2019 (kompasiana.com., 2023).

Siapa pasangan calon yang bisa meyakinkan para undecided voters atau swing voters? Ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden mempunyai potensi masing-masing dengan semua mesin politik yang dimiliki, mampu menggerakan semua Masyarakat menggunakan pilihan politiknya saat pemungutan suara 14 Februari 2024.

Mengapa mereka belum menentukan pilihannya? Keterbatasan media yang bisa diakses, sehingga tidak bisa menggunakan media online. Mereka yang berada di akar rumput. Bisa Masyarakat yang tidak menggunakan Android, kalaupun mereka mempunyai handpone hanya berfungsi sebagai media telepon, dan tidak memanfaatkan kecanggihan Android.

Banyak alasan swing voter masih wait and see, sejauh mana para paslon meyakinkan dirinya untuk mengambil Keputusan di last minit sebelum masuk bilik suara. Mereka masih mempertimbangkan banyak hal, seperti konsistensi para kandidat dalam menyuarakan aspirasi politik yang relevan bagi pemilih. Masih jauhnya api dengan panggang, idealism yang menjadi cita dan harapan pemilih belum tersentuh basic need-nya.

Mereka yang belum tersentuh oleh media kampanye para paslon. Bisa Masyarakat pedalaman dan masyarakat yang termarjinalkan oleh media online, sehingga mereka tidak bisa mengakses berbagai media kampanye, sebenarnya mereka sudah punya Keputusan Ketika mereka melihat berbagai tayangan di media atau bahkan mereka melihat langsung berbagai alat peraga kampanye menyeruak di ruang public dalam bentuk baliho, bulletin, slebaran manual maupun melalui berbagai media elektronik seperti radio, televisi, dan kanal media social yang ada.

Mengapa masih banyak kelompok yang belum menentukan pilihannya? Bisa juga mereka yang pragmatis dalam menentukan pilihan, tergantung mereka sudah pernah bersentuhan dan didatangi langsung oleh para kandidat, tim sukses, tim kampanye, tim pemenangan dan apapun sebutannya mereka yang mendapatkan mandat dari para kandidat untuk menyampaikan pesan kepada para calon pemilih yang masih galau, swing voters.

Siapa yang mampu meyakinkan para undecided voters atau swing voters?. Atau mereka yang mempunyai kencederungan akan menjadi golongan putih, sehingga berusaha keras untuk Kembali meyakinkan mereka menjadi nyaman dan mengikuti proses politik yang menyenengakan, sekaligus juga siap dengan berbagai kondisi yang terbaik maupun kondisi yang terjelek.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun