Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak dan Masa Depan Bangsa

2 Oktober 2023   20:13 Diperbarui: 2 Oktober 2023   20:17 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanam Jiwa Patriot Anak. Dokpri
Tanam Jiwa Patriot Anak. Dokpri

Anak Aset Bangsa

Belajar pada usia dini bagai mengukir di atas batu. Didiklah generasi sejak awal, kelak akan menjadi pelanjut yang handal di masanya.

Karena anak kadang sebagai pelampiasan. Amarah, seks, ketidakmampuan orang tua dalam mendidik dan memenuhi segala fasilitas dan sarana yang dibutuhkan anak.

Anak menjadi aset bagi orang tua. Anak menjadi andalan pada masa. Masa pertumbuhan dan perkembangan anak membutuhkan bimbingan dan panduan dari orang tua. Apa yang diakukan anak menjadi tantangan dan perhatian orang tua. Anak tidak tumbuh berkembang secara alami, tetapi melalui pembentukan dengan kurikulum yang dibuat orang tua untuk membentuk karakter dan kepribadian anak secara lebih optimal.

Ada masa anak, ada masa remaja, ada masa dewasa, dan ada masa tua, yang masing-masing bertanggung jawab atas fase hidupnya[1].

Perlu juga menulis cerita anak sebagai pembelajaran, dengan menyelami dunia anak sekaligus sebagai upaya untuk kepedulian terhadap dunia anak. Orang dewasa pasti sudah pernah merasakan dan mempunyai dan bahkan kaya akan pengalaman masa anak-anak dulu, yang nakal, caper-cari perhatian, ngeceng-mencari perhatian terhadap lawan jenisnya, itu adalah masa-masa pencarian jati diri dan pembentukan karakter dalam kerangka membekali diri dengan segala ilmu dan keterampilan sebagai modal dalam kehidupan yang akan datang. Masa kanak-kanak adalah golden age, masa-masa yang sangat bagus dalam penanaman nilai-nilai luhur dalam kehidupan di masa yang akan datang.

 Keindahan hidup masa kanak-kanak dan remaja tertemukan kembali. Tema cinta, pengkhianatan, susahnya cari uang untuk biaya hidup layak dalam buku ini banyak diangkat dalam cerita bertema sosial, putus sekolah, dan ekonomi. Kisah-kisah heroic yang menunjukkan perjuangan seseorang dalam meraih impiannya, menjadi tokoh dan perjalanan hidupnya terdokumenkan dengan baik menjadi inspirasi yang lain menduplikasi.

 Kekerasan terhadap anak sejauh mana mempengaruh tumbuh kembang dan kemampuan. Anak yang trauma Kekerasan bisa menjadi pelaku kejahatan di masa yang akan datang, maka menjaga anak agar tumbuh kembang yang baik, jauh dari bullying agar kepribadian anak bisa berkembang secara optimal. Pengawasan dan Pendampingan anak terus dilakukan, orang tua tidak boleh menyerah dan memasrahkan dalam pengasuhannya kepada media social, atau media You Tube dan lain-lain, karena setiap tontonan akan menjadi referensi anak dalam kehidupan.

Kita kadang menyaksikan anak-anak di rumah tidak pernah diajarkan mengatakan sesuatu, suatu Ketika secara spontan anak mengucapkan kata-kata asing yang tidak semestinya kepada kita. Maka orang tua harus meluangkan waktu dan bisa berkomunikasi dengan anak dari hati ke hati, dan anak dibatasi memegang gagetnya. Sehingga akan tumbuh kepercayaan dan perubahan yang lebih baik. Kesalahan dalam menerima pesan dapat disampaikan dengan pengertian dan data yang cukup tentang masalah yang dihadapi.

 Dengan demikian anak akan terlindungi dari pengaruh negative apa yang dilihat, apa yang didengar, dan apa yang dirasakan. Kebutuhan tumbuh kembang anak tercukupi dengan baik, maka sikap mentalnya terjaga dengan berdampak pada Indonesia maju dengan bonus sumber daya manusia yang berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun