Oleh Muhammad Julijanto
Banyak pilihan kita untuk beraktivitas dalam masyarakat, baik yang dilakukan secara personal Individual maupun yang dapat kita lakukan secara kolektif kolegial bersama jamaah yang lebih luas.Â
Berbagai organisasi atau komunitas kelompok masyarakat yang ada di dalam masyarakat banyak menawarkan berbagai macam kegiatan aktivitas dari yang sifatnya sosial murni, sosial entrepreneur, social bisnis, Â social filantropi, sosial spiritual dan lain-lain.
Itu semuanya menawarkan suatu kegiatan dan aktivitas yang mendatangkan kebaikan sekaligus sebagai tempat aktualisasi diri. Sebagai manusia yang selalu hidup bergerak dinamis dan merespon segala dinamika sosial yang ada dalam kehidupan ini, maka berorganisasi, berkumpul, berserikat, berkhidmat, berkiprah, berpartisipasi, bersilaturahmi yang sekaligus menumbuhkan kehidupan spiritual dan kemasyarakatan secara padu dan harmonis.Â
Berorganisasi yang sekaligus beribadah kepada Allah Swt dibutuhkan keikhlasan dan menjauhi pamrih semata meraih ridho Allah Swt. Ke mana potensi dan dedikasinya dibelanjakan?.
Artikel singkat ini mengulas masalah berikut:
Mengapa kita memilih gerakan Muhammadiyah sebagai tempat menyemai kebaikan dalam sisa kehidupan?
Merujuk kepada firman Allah SwtÂ
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali-'Imran 3: Ayat 104)
Mereka itulah orang-orang yang beruntung. Siapa orang-orang yang beruntung? Mereka yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh bermanfaat bagi kehidupan. Mereka yang berjuang melakukan kebajikan dan mencegah kerusakan diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, serta peradaban dunia.Â