Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Berjiwa Besar Menahan Amarah dan Memaafkan

30 April 2023   00:53 Diperbarui: 30 April 2023   00:58 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakter orang yang bertakwa yaitu Orang yang berbuat baik. Berbuat baik termasuk sifat orang yang bertakwa maka di samping memaafkan kesalahan orang lain hendaklah memaafkan itu diiringi dengan berbuat baik kepada orang yang berbuat salah kepada kita. 

Saling memaafkan di antara manusia adalah langkah yang paling bijak dan arif, apalagi memohon maaf terhadap orang-orang yang telah melukai yang telah menyakiti hati dan telah memberikan ketidaknyamanan kepada kita dengan bersikap memaafkan merupakan sikap yang berjiwa besar dan berpikir positif.

Dalam relasi sosial memaafkan orang yang telah membuat kehidupan tidak nyaman atau berbuat zalim kepada diri kita merupakan sikap yang sangat mulia dan inilah yang mampu meredam suatu konflik dalam masyarakat dengan mengedepankan jiwa besar dan berpikir positif akan memberikan suatu dampak sosial yang positif dalam kehidupan sosial. Terutama dalam hal kritik sosial terhadap elemen ataupun suatu kesalahan ataupun suatu perbuatan yang menyebabkan sistem sosial tidak berjalan dengan baik akan memberikan penguatan kepada yang bersangkutan akan nilai-nilai kebersamaan di dalam masyarakat.

Yang sering menjadi sasaran kritik sosial adalah sikap kebijakan ataupun gerak langkah pemimpin dalam memberikan layanan premannya kepada masyarakat sering menjadi sasaran kritik terhadap Apa yang dirasakan oleh masyarakat maka seorang pemimpin harus mempunyai jiwa besar berpikir positif terhadap keluhan-keluhan dan kritik-kritik yang dialamatkan kepada kebijakan ataupun pandangan politik yang dilakukan oleh pemimpin tersebut dengan Berjiwa Besar memaafkan bapak semua elemen masyarakat yang telah mengkritik yang telah memberikan masukan terhadap dirinya justru ini akan menjadi suatu testis terhadap langkah kepemimpinan yang dijalankannya.

Kritik saran yang membangun evaluasi yang konstruktif akan memberikan suatu energi baru sebagai suatu evaluasi terhadap perjalanan kepemimpinan yang dijalankan karena setiap orang tidak bisa mengetahui apa kekurangan dan kelemahan dirinya sebelum ada respon dari orang lain. Sekalipun seseorang mempunyai kecenderungan bahwa apa yang dilakukan adalah sesuatu yang terbaik. Namun belum tentu Respon yang diberikan kepada orang lain sekalipun itu suatu kebaikan dipersepsikan sebagai suatu kebaikan pula. Nah inilah yang biasanya kelemahan kita untuk mengetahui kekurangan yang ada pada diri kita dengan adanya respon kritik tanggapan dari yang lain akan menyempurnakan. Apa yang dilakukannya lebih baik di masa yang akan datang.

Dengan sikap memaafkan orang lain terhadap apa yang telah membuat ketidaknyamanan ini adalah sikap berjiwa besar yang sangat mulia dalam masyarakat dan sikap inilah yang mampu meredam suatu konflik dalam masyarakat karena dengan berjiwa besar dan berpikir positif hanya akan bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan hasil yang maksimal.

Sebagai karakter orang yang beriman dan bertakwa menahan amarah ketika seorang mempunyai power kekuatan dan bisa menggunakan kekuasaannya untuk melakukan melampiaskan emosinya kemarahan ini memang sangat berbahaya apabila kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang dilampiaskan dengan kemarahan yang berdampak terciptanya kezaliman dan kejahatan yang lebih masif lagi. Maka menahan amarah memaafkan orang lain yang telah berbuat salah kepada kita adalah wujud dari kebesaran jiwa dan kearifan yang luar biasa dalam perilaku sosial di tengah-tengah masyarakat karakter inilah yang diteladankan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam spek terjangnya membawa umat Islam mencapai kejayaan dan keunggulan dalam perilaku sosialnya.

Penutup

Sebagai penutup artikel ini, marilah kita saling wasiat iman dan takwa bekal sejati hidup ini, saling berbagi di tengah krisis untuk meringankan beban saudara kita, selalu menjaga pola hidup sehat, selalu berikhtiar dan berusaha yang terbaik, tidak lupa memohon perlindungan kepada Allah Swt dengan doa terbaik, aamiin.

Akhirnya marilah kita mohon kepada Allah Swt sebaik-baik peluang dan seindah-indah keberhasilan, semoga dosa dan kesalahan kita diampuni Allah Swt, dosa kedua orang tua kita, dosa guru kita, dan dosa para pemimpin kita serta seluruh kaum muslimin dan muslimat di mana saja.

Berjiwa besar dengan memaafkan kesalahan orang lain dan berpikir positif menjadi karakter orang bertakwa untuk terciptanya harmoni sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun