"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah" (QS. Al-Hadid 57: Ayat 27)
Marilah kita senantiasa memperbaiki amal kita menyiapkan bekal yang cukup dan terbaik. Semoga kita selalu produksi amal kebaikan, setiap langkah yang kita ayunkan adalah nuktoh kebaikan, setiap yang kita pikirkan dan niatkan adalah nuktoh kebaikan. Karena setiap kebaikan tidak ada balasan kecuali kebaikan too...
"Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)."(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 27)
Semoga semua kebaikan akan mendapatkan balasan yang lebih baik dari sebelumnya aamiin.
Karakter orang bertakwa
Siti Aisyah RA pernah menjadi marah karena tindakan pembantunya, tetapi beliau dapat menguasai diri, karena sifat takwa yang ada padanya. Beliau berkata, "Alangkah baiknya sifat takwa itu, ia bisa menjadi obat bagi segala kemarahan."
Rasulullah Muhammad saw bersabda, "Orang yang kuat itu bukanlah yang dapat membanting lawannya tetapi orang yang benar-benar kuat ialah orang yang dapat menahan amarahnya." Allah berfirman: ... Dan apabila mereka marah segera memberi maaf. (asy-Syura/42:37).
Karakter orang yang bertakwa yaitu Orang yang memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan kesalahan orang lain sedang kita sanggup membalasnya dengan balasan yang setimpal, adalah suatu sifat yang baik yang harus dimiliki oleh setiap Muslim. Mungkin hal ini sulit dipraktekkan karena sudah menjadi kebiasaan bagi manusia membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi bagi manusia yang sudah tinggi akhlak dan kuat imannya serta telah dipenuhi jiwanya dengan ketakwaan, maka memaafkan kesalahan itu mudah saja baginya.
Mungkin membalas kejahatan dengan kejahatan masih dalam rangka keadilan tetapi harus disadari bahwa membalas kejahatan dengan kejahatan pula tidak dapat membasmi atau melenyapkan kejahatan itu. Mungkin dengan adanya balas membalas itu kejahatan akan meluas dan berkembang.
Bila kejahatan dibalas dengan maaf dan sesudah itu diiringi dengan perbuatan yang baik, maka yang melakukan kejahatan itu akan sadar bahwa dia telah melakukan perbuatan yang sangat buruk dan tidak adil terhadap orang yang bersih hatinya dan suka berbuat baik. Dengan demikian dia tidak akan melakukannya Iagi dan tertutuplah pintu kejahatan.