Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Alumni Ramadhan Meraih Kemuliaan Perjuangan Hidup

27 April 2023   08:18 Diperbarui: 27 April 2023   08:24 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bani H Soeprapto Haryatno. Dokpri.

Seiring dengan berakhirnya bulan suci Ramadhan dimana berbagai amaliyah dari puasa Ramadhan, amaliyah tilawatil quran, shalat tarwih berjamaah, iktikaf di masjid, menunaikan kewajiban membayar zakat maal dan zakat fitrah serta berbagai amaliyah Ramadhan yang baik dan mendatangkan manfaat dilakukan dengan imanan wah tisaban, dengan ikhlas semata dedikasi mengharap rahmah maghfirah dan itqun minan naar terbebas dari siksa api neraka, sebagai mana sabda Nabi Saw:

 Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan ikhlas semata mengharap ridho Allah Swt, Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu (Hadis).

 Sebaliknya jika Amaliyah Ramadhan yang kita lakukan tidak produktif, bahkan merusak sendi sosial kemasyarakatan, maupun ibadah yang kita lakukan, maka sinyalemen Rasulullah Saw berikut:

 Banyak sekali orang yang berpuasa, tetapi tidak ada yang diperolehnya dari puasanya kecuali hanya lapar dan dahaga saja (yakni pahalanya lenyak sama sekali). (HR Nasa'I dan Ibnu Majah).

 Solusi masalah Bangsa

Puasa sebagai ibadah rahasia telah mengajarkan ketaatan, kepasrahan, kemuliaan, kemampuan berbagi, masalah empati dan simpati terhadap orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok pangan, papan, sandang, dan sosial kemasyarakatan.

 Puasa sebagai perisai diri dari segala kemaksiatan kepada Allah Swt dengan diganti dengan ketenangan, kesejukan, kepedulian/semangat berbagi, semangat memberi, semangat berkontribusi kepada yang membutuhkan.

 Kesabaran adalah matahari, orang yang sholeh dikasih Allah Swt, sabar berarti ikhtiar tiada henti, terus menempa diri untuk meraih ikhlas atas apa yang kita lakukan, ikhlas menerima segala dinamika dengan tawakal kepada Allah Swt.

Setiap orang mempunyai masalah, baik positif maupun negatif. Hal-hal yang positif yang telah kita tahu terus dikembangkan dengan menjadi bekal hidup. Sedang masalah yang negatif dengan bertambah dan memohon kepada Allah Swt.

 Dalam diri manusia selalu terjadi proses dialektika antara diri sendiri dengan faktor sosial dan kemasyarakatan. Inspirasi fujur dan takwa terus berproses pada diri kita. Bila kita melakukan kebaikan, maka inspirasi takwa yang iringi kita dalam mengambil putusan. Sebaliknya manusia berpotensi fujurmelakukan kedhaliman, kemaksiatan yang barangkali tidak menjadi agenda untuk perbaikan.

 Ibadah yang dilakukan manusia itu untuk kepentingan diri manusia sendiri. Manusia akan memetik buah amalnya. Kebaikan dan kejahatan akan kembali pada yang bersangkutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun