Bila waktu sudah tiba rasa untuk berderma berbagi dengan yang lain timbul, namun kemampuan sudah tidak ada, karena penyakit sebagian sebab suatu kematian mulai menggerogoti jiwa ini. Ajal makin dekat sementara untuk berderma sudah tidak mampu lagi.
"Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 11)
Saatnya datang ajal tidak bisa ditunda. Peluang beramal sudah putus, kecuali tiga perkara: Amal jariyah yang telah ditunaikan ketika masih di kandung badan. Ilmu yang bermanfaat bagi orang lain dan anak sholeh yang selalu mendoakan.
Sebagai kesimpulan tulisan singkat ini;
Pertama, menjaga keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan memanfaatkan segala pengetahuan kemampuan dan potensi yang kita miliki untuk meraih ridho Allah subhanahu wa ta'ala.
Kedua, membekali diri dengan amal yang terbaik dari sisa waktu yang kita miliki.
Ketiga, menjaga keluarga kita dari segala dampak dan pengaruh negatif sehingga keluarga kita akan sakinah mawadah warohmah.
Keempat, kita gunakan harta yang kita miliki untuk beramal yang terbaik dan berbagi sesama karena indahnya berbagi kenikmatan kelak di akhirat ketika kita tidak punya waktu lagi untuk berderma mentasarufkan harta yang terbaik yang kita miliki kepada orang lain.
Kelima, bila waktu ajal sudah datang maka manusia tidak mampu untuk menundanya kecuali hanya berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka memperbanyak amal yang terbaik sebelum ajal itu datang merupakan kearifan mereka yang beruntung di dunia dan selamat di akhirat, aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H