KEPEMIMPINAN CERMIN MASYARAKATNYA
Oleh Muhammad Julijanto
Pendahuluan
Pemimpin di masyarakat sangat dibutuhkan. Karena di tengah masyarakat membutuhkan figur pemimpin. Berinterkasi dengan baik dengan masyarakat, mendekat dengan masyarakat, menyatu dengan masyarakat, menghilangkan sekat antara pemimpin dan rakyat. Hubungan timbal balik antara masyarakat dan pemimpinnya secara riil. Memberikan harapan dan rasa optimisme masa depannya.
Pemimpin adalah penyelesaikan setiap masalah yang ada dalam masyarakat, mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi masyarakat. Pemimpin datang masalah selesai. Bila ada pemimpin hanya menambah masalah, maka rakyat "sabar, sabar, dan tunggu itu jawaban yang kami terima", demikian syair Iwan Fals.
Bagaimana peran pemimpin dalam menjalankan fungsi leadership? Bagaimana hubungan antara pemimpin dan konstituennya?.
Kepemimpinan tercermin dari sifat-sifat amanah, sidik, fathonah, tabligh. Seorang pemimpin mempunyai ilmu dan kekuatan fisik. Ilmu yang mampu menjaga dirinya dari berbuat dhalim, berbuat aniyaya terhadap dirinya sendiri dan orang lain yang dipimpinnya.
Ilmu tentang akhlak, moral dan etika agar terjaga perkataan, kesantununan tutur kata, budi Bahasa, perbuatan dan keputusannya. Menguasai ilmu tentang strategi dan taktik untuk menjalankan amanah kekuasaannya. Menguasai ilmu tentang leadership untuk memimpin dengan management strategis yang baik.
Ilmu tentang apa yang menjadi tugas dan amanahnya. Ilmu murni tentang fisik, matematika, ilmu hitung, kimia, masyarakat, antropologi-sosiologi, ilmu agama dan perbandingan agama, agar tidak terselip lidah dan menjadi ujaran kebencian dan penistaan agama. Ilmu yang mampu menjaga marwah kepemimpinannya dari perbuatan jujur, bertanggung jawab, dapat dipercaya dalam melaksanakan tugas profesional dan tuntas.
Ilmu yang mampu menjaga moralitas dan perilaku negatif, di mana semua kepemimpinan diberi tugas  mampu mewujudkan visi, misi dan program kerja secara baik.
Karakter kedua seorang pemimpin adalah yang harus dimiliki calon dan pemimpin adalah kekuatan fisik. Kekuatan finansial, mempunyai cukup modal untuk membiayai secara minimal dalam proses pencalonan, sehingga bisa tergalang dana yang cukup untuk operasional dari proses pencalonan hingga terpilihnya dan secara definitif ditetapkan dan dilantik menjalankan tugas kepemimpinannya secara elegant.
Kesehatan badan, nikmat kesehatan sangat dibutuhkan dalam menjalankan roda organisasi. Kesehatan merupakan mahkota yang sangat berharga, sehat jasmani dan rohani. Tidak ada hambatan dan mampu melewati setiap hambatan dengan sesuatu yang bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Seorang pemimpin, mampu menghadapi kekuatan godaan dan ancaman pihak lain, mampu menghadapi setiap tantangan yang datang mengancam kekuasaan seacara tidak sah. Kuat mental hadapi cacian, makian, ujaran yang tidak enak di telinga, siap terima kritik tajam, siap menerima evaluasi dan kajian kritis segala perilaku kepemimpinan, perilaku pribadi, perilaku Lembaga dan isntitusi melekat dalam pribadi dan dirinya, sehingga etosnya luar biasa.
Alquran menjadi sumber inspirasi kepemimpinan, dalam pengambilan kebijakan strategis dan lainnya harus mengacu pada Alquran dan sunnah, bagi pemimpin muslim, teladan Nabi Muhammad Saw luar biasa kebijakan dan kearifannya, keluhuran budi pekertinya, akhlaknya kepada musuh politik dan akhlaknya kepada rakyatnya luar biasa santun dan arif.
Inspirasi dan motivasi melaksanakan visi, misi dan program kerjanya dalam rangka menjalankan dan mengamalkan ajaran agama. Setiap masalah yang dihadapi menggunakan pendekatan bersumber pada kita suci Alquran sebagai petunjuk, sebagai guide dalam semua urusan. Selain konstitusi sudah pasti meniadi pegangan dalam pengambilan keputusan strategis.
Akhlak yang tercela seorang pemimpin, akan mempengaruhi psikologi masa. Akhlak yang tercela akan hancur dirinya. Pemimpin adalah teladan, apapun perkataan dan perbuatannya menjadi rujukan moral bagi rakyatnya, menjadi tolok ukur, dalam bahasa kerennya sabda pandita ratu, apa yang dikatakan pemimpin menjadi naskah regulasi yang akan menjadi tolok ukur dalam kehidupan. Bahkan menjadi dasar sebuah regulasi dituangkan menjadi peraturan perundang-undangan.
Ucapan dan kata-kata pemimpin akan menjadi sabda pandita ratu, menjadi sumber legitimasi, menjadi dasar pengambilan keputusan, menjadi kata-kata yang bermakna dan menjadi sumber hukum. Sehingga seorang pemimpin harus mempunyai cukup data dan argumen yang baik dalam menyampaikan gagasan dan opini di ruang publik, sehingga akan menjadi bermanfaat dan tidak menjadi sumber polemik dan fitnah.
Pemimpin harus mengispirasi masyarakatnya untuk bergerak untuk tergerak melakukan perubahan kearah yang lebih bermanfaat, lebih sejahtera, lebih adil dan Makmur. Bila belum tercapai terus bekerja keras mengerahkan segala daya dan Amanah yang ada di pundaknya agar lestari...semoga
Â
Muhammad Julijanto, S. Ag., M. Ag. adalah Staf  Pengajar Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta, Penulis Buku Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H