Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Membangun Keluarga Sakinah Saat Ini dan Selamanya

7 Januari 2023   09:32 Diperbarui: 7 Januari 2023   09:39 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernikahan adalah sunnatullah. Fitrah dan kodrati. Pernikahan adalah anugrah. Pernikahan adalah penyatuan dua keluarga untuk membangun keluarga yang sejahtera, bahagia dunia dan selamat di akherat.

Pernikahan adalah akad dengan menggunakan lafal nikah atau tazwij untuk mendapatkan kepuasan. Artinya, seorang laki-laki dapat memperoleh kepuasaan dari seorang perempuan dan sebaliknya. Dalam pengertian di atas, terdapat kata-kata "milik" yang mengandung pengertian hak untuk memiliki melalui akad nikah. Oleh karena itu, suami istrin dapat saling mengambil manfaat untuk mencapai kehidupan dalam rumah tangganya yang bertujuan membentuk keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah di dunia (Moh. Fauzan Januri, 2011: 213).

Tantangan dan hambatan dalam membangun keluarga sakinah. Pernikahan seperti mengendarai kapal di tengah lautan yang luas. Ada gelombang dan badai silih berganti, ada karang di tengah lautan yang tinggi kokoh menjulang, ada juga karang di dalam lautan yang tidak terlihat dan setiap kapal yang melintasi lautan harus hati-hati dan tidak gegabah bisa menabrak karang yang keras dan berbahaya bagi keutuhan dan keselamatan kapal yang berlayar menuju pantai kebahagiaan.

Gelombang dan badai silih berganti di tengah lautan menghempas kapal. Kemampuan nahkoda dan ko nahkoda agar mampu mengendalikan kapal menjadi modal yang utama, kesamaan visi dan misi menjadi energi yang akan membawa kendali lebih baik dan lebih solid.

Kunci kesuksesan rumah tangga: kejujuran, komitmen dan saling menyadari kekurangan dan kelebihan yang saling melengkapi keduanya. Berkomitmen menjalan perintah agama.

Tanda-tanda keluarga bahagia tidak dinilai berapa banyak harta yang dimiliki, anak-anak, tahta atau jabatan yang bisa diraih, namun keluarga bahagia adalah apabila pasangan suami istri setelah membangun rumah tangga semakin meningkat keimanannya, makin meningkat ibadahnya, serta kegiatan sosialnya semakin meningkat.

Tanda-tanda keluarga menghadapi masalah, apabila salah satu pasangan sudah tidak lagi jujur dan apa adanya dari pasangannya, selalu menyembunyikan sesuatu yang dimiliki untuk diketahui oleh pasangannya, tidak jujur dengan apa yang dilakukan dan berbagai dengan pasangannya, alat komunikasi seperti Hp sudah tidak boleh diketahui oleh pasangannya, kalau izin pergi ke suatu tempat A dalam kenyataannya tidak sampai ke tempat A tersebut, tetapi pergi ke tempat yang lain.

Hendaknya suatu keluarga tidak hanya mengejar materi saja, kecantikan saja, sebab yang akan didapat hanya apa yang diusahakan, sedangkan bila orientasi keluarga adalah karena ibadah, maka berusaha menyadari akan perjalan hidup dan kebutuhan hidupnya untuk selalu beribadah secara baik kepada sang Khaliq Allah Swt.

Membangun rumah tangga laksana menempuh perjalanan di tengah lautan...kemampuan untuk bertahan dalam segala tantangan dan hambatan kehidupan menjadi modal utama...kebersamaan dan komunikasi yang baik bersama pasangan akan membawa kepada rumah tangga mencapai pantai kebahagiaan...kemampuan saling asah asih dan asuh menjadi modal bersama mencapai kebahagiaan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun