Maka pribadi muslim yang kuat lebih utama daripada muslim yang lemah, baik secara intelektual akal keimanan ketakwaan maupun dalam bidang sosial ekonomi produktif.
Kemakmuran ekonomi adalah sebuah keharusan bagi muslim untuk menunaikan ibadah dengan sempurna, Namun bukan kemampuan ekonomi semu yang ingin dicapai, Â harta yang didapat bukan dari hasil perbuatan keji dan mungkar, yang sangat dilarang oleh agama atau dihasilkan dari transaksi-transaksi curang dan culas dalam kehidupan sosial masyarakat.Â
La tak Kulu amwalakum bainakum bil baatili Illa antakuna tijarotan 'antarodin minkum janganlah kalian memakan harta sesamamu dengan cara yang batil kecuali dengan cara yang saling menguntungkan.
Tetapi sebuah proses kesungguhan Dalam menggapai rizki yang bertebaran di muka bumi, sesuai dengan hukum keberhasilan, yang tetap berpangkal dari akidah dan muamalah yang benar.
Agama Islam sangat mendukung segala upaya untuk mewujudkan kebahagiaan manusia di dunia. akan tetapi harus tetap berlandaskan pada Maqosid Syariah-Tujuan Syariah yaitu memelihara agama, Â menjaga jiwa, menjaga akal, Â menjaga keturunan dan menjaga harta.
Beriman berilmu dan beramal adalah tugas hidup manusia, beramal saleh dalam kerangka kehidupan modern adalah discovery dan inovasi teknologi untuk mencapai kemakmuran, Â kesejahteraan jasmani dan rohani.
Kita sadari bahwa sebagai Muslim-insan beriman kita sangat sayang jika dihadapkan pada kemajuan teknologi, maka dalam rangka menggapai kejayaan Islam penguasaan teknologi sebagai wujud amal sholeh adalah pilihan yang tepat dalam berperan di dunia. sebab siapa yang tidak mampu dalam teknologi mereka akan selalu tertinggal meskipun keimanan mereka sangat tinggi.
Maka beriman, Â berilmu dan beramal saleh menjadi kebutuhan aktualisasi seorang muslim dalam kehidupan. Menjadi warga negara yang baik. Selalu menjaga stabilitas keimanan dan ketakwaan yang tinggi kepada Allah Swt sebagai kunci kesuksesan kehidupan dunia dan akhirat aamiin.