Melalui buku ini Islah menelusuri berbagai bencana yang telah terjadi di Jawa khususnya Jawa Tengah. Gunung-gunung berapi di Jawa Tengah; gunung Merapi, gunung Slamet, gunung Sindoro, gunung Sumbing, dan gunung Dieng. Di antara gunung tersebut Merapi yang paling active hingga saat ini. Selain gunung sungai di Jawa Tengah yang berpotensi menimbulkan banjir jika musim hujan tiba.
Kemampuan deteksi dini terhadap bencana menjadi penting, orang Jawa menggunakan ilmu titen, saya kini makin pudar seiring dengan tingkat rasionalisasi pemikiran manusia melinial. Kemampuan mitigasi bencana harus dibangun sejak dini, sehingga masyarakat akrab dengan dinamika bencana yang ada, maka perkembangan ilmu pengetahuan makin membuka mata pengetahuan akan persiapan apa saja yang bisa dilakukan dalam menghadapi bencana di nusantra ni.Â
Perlu diketahik bawah wilayan nusantara dikelilingi oleh ring fire cincin api yang menandakan adanya potensi bencana gunung berapi, bahkan tidak hanya bencana geologis, bencana alam dan non alampun harus diajarkan dengan Kurikulum di Lembaga Pendidikan, agar semua warga negara sadar akan adanya potensi tersebut, sehingga mempunyai pengetahuan yang cukup melakukan mitigasi dan meminimalisir korban jiwa dan lain-lain.
Karya ini membuka wawasan kita akan potensi bencana secara historis dengan data-data filologi yang tidak terbantahkan lagi, sehingga pengalaman generasi silam dalam melakukan mitigasi bencari bisa menjadi refleski kita saat ini.
Kearifan masyarakat Jawa menjadi modal social dalam membangun masyarakat sadar bencana dan mampu melakukan evakuasi dan mitigasi secara mandiri dan partisipatif masyarakat luas, sehingga resiko bencana bisa diminimalisir.
Terobosan baru dalam mitigasi bencana dalam membangun kesadaran public, sehinggah menjadi tren postif dalam pembanguna kebencanaan. Karakter bencana dan cara mengatasinya. Jogo tonggo merupakan etos kedermawanan di era melineal yang terus dibangun agar saling tolong menolong dalam kebaikan dan kebenaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H