Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bercermin di Akhir Tahun

28 November 2022   14:00 Diperbarui: 28 November 2022   14:07 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tahun 2023 adalah tantangan bagi kita untuk mengisi dengan berbagai kreativitas. Pergantian tahun adalah hal yang biasa terjadi, tetapi di sini dapat kita jadikan sebagai bagian dari kehidupan yang akan kita jalani dengan melakukan dekonstruksi radikal baik memanfaatkan seluruh potensi dalam tradisi yang baik sehingga peluang akan menjadi kenyataan, bila terabaikan akan menjadi kendala.

2023 adalah harapan, cita-cita, dambaan dan sekaligus tantangan bagi kita, mampukah kita melakukan proses perjalanan.

Langkah apa yang telah kita lakukan di masa lalu. Sejauh mana tingkat keberhasilannya, dan program apa yang belum tercapai? Merumuskan kembali bentuk kreativitas apa yang akan kita lakukan dengan analisa kekuatan kelemahan peluang dan tantangan (SWOT) perjalanan keberhasilan tahun-tahun yang silam.

Tantangan paling besar adalah berasal dari dalam diri kita sendiri, sehingga menimbulkan ketakutan-ketakutan untuk mengambil resiko yang agak terlalu berat bagi kita untuk dirasakan.

Belajar dari pengalaman tahun 2022 kita dapat mengambil berbagai pelajaran: pertama, memantapkan tujuan semula. Apa sih hakikat kehidupan yang kita jalani, apakah hanya hidup saat ini, adakah kehidupan setelah kehidupan dunia?, apa yang sudah kita lakukan dengan amal perbuatan kita? Apakah kita produksi kejahatan setiap hari baik daring maupun luring? Bagaimana moral dan etika, dan spiritual keagamaan kita atau justru makin jauh dari Tuhan, sehingga kita tidak ada yang ditakuti hanya menuruti hawa nafsu.

Kedua, Sekarang sebagai apa dalam kehidupan ini, di kampus sebagai mahasiswa, dosen, guru besar, di keluarga dan di lingkungan masyarakat. Apakah bisa menjadi teladan kebaikan dan menginspirasi kehidupan yang lain, atau justru pelaku kejahatan.  

Di keluarga sebagai anggota keluarga yang mempunyai hubungan dan tanggung jawab sebagai anak. Sebagai orang tua yang bisa menjadi teladan dan inspirator keluarga, model kepribadian yang bisa diandalkan. Kalau kita sebagai mahasiswa bagaimana kompetensi mata Kuliah yang kita pelajari sudah dapat membentuk prodil lulusan yang ideal dan siap di dunia kerja. Kalau sebagai aktivis mahasiswa apakah tugas-tugas organisasi dan studi bisa berjalan dengan baik. Atau jutsru prestasi akademik yang jelak anda lari urusi organisasi mahasiswa. 

Hal-hal yang harus diperhatikan memasuki tahun 2023 menyadari bahwa diri sebagai mahasiswa mempunya sejuta potensi yang bila diasah dengan cerdas siap menerima estafet Indonesia Emas 2045 sebagai leader bangsa. Segala hal yang berkaitan dengan keilmuan program studi yang kalian tekuni harus kuasai secara total, sehingga kekuatan intelektual menjadi basis sumber daya manusia unggul.

Ketiga, kuliah-kuliah yang harus menginternal dalam tindak tanduk dan perilaku sehari-hari, jika hasil belajar mewarnai kehidupan. Jika di tahun-tahun ini masih bersikap seperti tahun 2022 proses pembelajaran yang dilakukan belum berhasil optimal. 

Maka saat ini segera sadar dan lakukan upaya strategis mengantrol keterbelangan yang terjadi. Cukupi semua potensi dan kekuatan internal kita dalam membangun kapasitas diri.

Keempat, perbaiki nilai-nilai kehidupan yang selama ini terabaikan, diperbaiki dan dioptimalkan. Nilai-nilai keadilan yang memenuhi seluruh aspek sebuah kebaikan kebenaran adalah menjadi kunci dari kita berbuat dan bertindak suci adalah jiwa batin, sehingga dapat menemukan kepribadian yang utuh dan sempurna. Paling tidak adalah mendekati sebuah kesempurnaan, meskipun sempurna adalah sebuah idealitas yang harus senantiasa diperjuangkan sepanjang masa.

Kelima, Kejujuran yang semakin hari semakin pudar dari nilai-nilai dan norma-norma kehidupan sosial dimana orang lebih senang atau tergiur melihat fenomena lahiriah-dhohiriyah tanpa mau mengkritisi hingga sampai pada tataran hakikat. Berpegang pada prinsip kejujuran menjadi integritas dalam semua lini kehidupan. Berat saat ini, namun nilai kemudian menjanjikan kedamaian.

Keenam, Trend materialisme menjadi gejala yang umum-tolok ukur kemajuan tertumpu pada kemampuan material -- sedang material adalah hanya sebagai sarana pendukung, namun kini berubah menjadi orientasi yang harus diperoleh dalam pergolakan hidup. 

Hendaknya kita tidak terjebak pada mentalitas terabas begitu kata Muctar Lubis, namun bisa menguasai diri, memilah dan memlilih agar tetap konsisten dalam arus kehidupan. 

Kita memang harus mengakui bahwa material adalah perlu tapi kita bisa adil dalam memenuhinya, tidak hanya kencenderungan material- material oriented, ini berbahaya dan dapat menghalalkan segala cara. Harus kita bentengi diri ini dengan keyakinan yang konsisten dan istikomah selalu.

Ketujuh, Memulai kehidupan dan aktivitas dari hal-hal yang positif -- jangan mudah terjebak dengan kebanyakan orang, belum tentu yang banyak itu yang benar, tetap selama kita memegang prinsip yang kita yakini, kita harus berani tampil beda di tengah-tengah masyarakat kehilangan arah dan pegangan. Sehingga ia lebih mendahulukan selera daripada pertimbangan akal sehat hati nurani yang tulus.

Kedelapan, Jika kita sebagai mahasiswa Fakultas Syari'ah lahan kita adalah hukum Islam dengan segala dimensinya merupakan makanan yang empuk bagi kita, jika kita menginginkan sebuah profesionalisme. 

Profesionalisme merupakan kemampuan yang menguasai satu bidang dengan keterampilan yang yahud dan top cer top markotop --benar-benar yang tercerahkan dalam setiap penyelesaian persoalan atau kasus.

Kesembilan, Ciri pekerja yang dilakukan oleh tenaga professional: lebih memberikan layanan, didasarkan atas sejumlah keahlian khusus, status yang tinggi dan dihormati (disepakati) masyarakat, menggunakan pertimbangan akal dalam bekerja (rasionalitas dan pendekatan keilmuan), memiliki standar profesi yang dikembangkan dan dipertahankan secara kolektif (biasanya melalui organisasi profesi), memiliki kode etik profesi yang diawasi oleh dewan pengawas.

Kesepuluh, Bagaimana seseorang dapat mempunyai kemampuan professional atau bagaimana masyarakat mempunyai nilai produktivitas yang tinggi. Menurut teori Arnold Toynbee (Environmental Theory)  memasukkan bukan faktor fisik biologis (iklim, geografi), tetapi juga faktor sosial. Teori difusi budaya (Cultural Diffusion Theory) bahwa proses kemajuan masyarakat dipengaruhi oleh proses penyebaran atau perembesan budaya masyarakat sekitarnya. Penjabaran ini berlangsung melalui media komunikasi pada umumnya atau dengan melalui mekanisme ekonomi (mekanisme pasar).

Teori motive berprestasi (Need for Achievement Theory) David C Mc Clelland. Bahwa suatu masyarakat akan maju kalau sebagian anggotanya memiliki virus mental yang disebut virus 'n- ach' . orang yang memiliki virus mental ini merupakan keperibadian tertentu, terutama yang berkaitan dengan prestasi kerja. 

Mereka suka bekerja keras dan rajin. Motivasi kerjanya lebih diwarnai oleh prestasi daripada upah yang diperoleh, hasil kerja yang ingin dicapai adalah hasil kerja yang dicapai adalah yang prima (prefect), kalau ia mengulang suatu pekerjaan maka hasilnya harus lebih baik dari yang lalu.

Virus 'n-ach' dapat ditularkan melalui media pendidikan atau latihan yang secara khusus disiapkan untuk penularan tersebut. Kita bisa menularkannya kepada orang-orang tercinta. 

Kepada anak dan istri, kepada para siswa dan mahasiswa, generasi muda yang mempunyai etos belajar dan rasa ingin tahu tinggi, rasa ingin tahu yang tinggi high curiosity.

Suatu masyarakat dapat dipercepat proses kemajuannya bila dilakukan intervensi penularan virus mental tersebut, prinsip penularannya ialah dengan melalui media pendidikan formal maupun non formal yang intinya mengarah pada pembentukan semangat dan motivasi berprestasi.

Teory Locus Kendali (Locus of Control Theory) menurut teori ini ada dua macam tipe kepribadian manusia, pertama yang satu bersifat internal locus of control dan yang kedua yang lain eksternal locus control. 

Orang yang bertipe internal menganggap bahwa keberhasilan atau kegagalan seseorang terutama ditentukan oleh faktor internal atau endogen. Yaitu tergantung pada kemampuannya, kesungguhannya, kegigihannya, usaha kerasnya dan sebagainya.

Tipe eksternal bahwa variabel sukses terletak pada nasib keberuntungan, peluang kesempatan yang diberikan pihak luar dan sebagainya. Orang yang mempunyai produktivitas tinggi adalah mereka yang bertipe locus internal (Dr. Ahmad Watik Pratiknya, Pemuda Profesionalisme dan Perubahan Sosial dalam Generasi Muda dan Perubahan Sosial , PPM Klaten, 1989).

Kejujuran akan tetap menjadi pahlawan di mana orang-orang sudah terbelah dengan ketidakadilan kebrutalan dan kehilangan orientasi hidup yang sejati. Jangan tergelincir oleh segelintir orang ketika banyak orang melakukan ketidakjujuran, tetapi ternyata kita masih mampu mempertahankannya dengan kokoh.

Itu adalah bagian dari sebuah kemenangan dan mampu meredam noda-noda kecil yang akan membengkak, jika kita tidak mampu untuk melakukan usaha preventif dan menepis orang yang berpikir negatif dan orientasi sesaat serta terjebak pada pragmatisme yang baik tidak ada praktis tetapi juga melengkapi taktis dan sah oleh legal formal ajaran yang kita yakini.

Seorang sarjana Jerman yang kemudian aktif dalam bisnis dan mengakhiri kariernya dalam politik, mengatakan sebaiknya karier seorang dibagi tiga, yaitu: bagian pertama kehidupan intelektual, bagian kedua, kehidupan bisnis dan bagian ketiga memenuhi kehidupan politik (Ismail Sunny, Mencari Keadilan, Jakarta: Gahlia Indonesia, 1982: 53).

Dan anda terserah pilihan mana yang lebih strategis dan membahagiakan melewati tahun tahun politik ini. Terus kita membangun optimisme dengan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga selalu bahagia dalam indungan Allah Swt Tuhan yang maha kuasa. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun