Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Ada Orang Indonesia di 100 Tokoh AI

13 September 2024   10:03 Diperbarui: 16 September 2024   17:27 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak pertama kali GPT (Generative Pre-Trained Transformer) diluncurkan oleh OpenAI beberapa tahun lalu, kebanyakan orang (masyarakat yang awam) hanya memanfaatkan berbagai AI tools untuk bikin artikel, karya fiksi, video, gambar, suara, atau lukisan yang tujuannya relatif sempit.

Akhirnya ada juga orang Indonesia yang tahu cara memanfaatkan AI yang berbasis LLM (Large Language Model) untuk tujuan yang lebih luas. Endang Aminudin Aziz, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memanfaatkan AI untuk penulisan atau dokumentasi dari 700 bahasa daerah di Indonesia.

Gambar: Times.com
Gambar: Times.com
Selamat untuk Endang Aminudin Aziz.

AI yang sudah dikembangkan bukan hanya berbasis LLM (Large Language Model) saja, tapi ada banyak AI model lainnya yang menghasilkan berbagai AI tools yang hebat, termasuk Multimodal AI models, seperti GPT-4o, atau Google Gemini, dll. yang menunggu untuk dimanfaatkan secara kreatif dan untuk tujuan yang lebih luas.

AI dan Emotion Regulation?

Sejak 2015 saya telah menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan mengkaitkan perkembangan neuroscience itu dengan perkembangan dari Artificial Intelligence. Misalnya 3 artikel berikut ini (klik judul artikel untuk membaca selengkapnya):

1. Nasib Pikiran Manusia di Era AI

2. Spiritualisme di Jaman AI Masih Ada?

3. Peringatan dari Masa Depan: The AI Dilemma

Juga ulasan video berikut ini: 

Apa yang Sebaiknya Kita Tunggu dari Perkembangan AI?

Oleh karena itu saya amat berharap akan segera dirilis AI Tools yang terhubung dengan beberapa alat tambahan, seperti smart watch yang menjadi pengumpul biometric data dari diri kita yang erat berkaitan dengan Emotion Regulation. AI Tools ini kemudian menganalisa biometric data itu dan memberi saran pada kita mengenai kondisi Emotion Regulation kita.

Sebagaimana kita ketahui, manusia sudah ribuan tahun dalam peradabannya mengejar pencapaian dalam Emotion Regulation ini. Mereka yang dianggap memiliki Emotion Regulation yang tinggi sejak ribuan tahun disebut sebagai orang dengan tingkat spiritual yang tinggi, yang arti lainnya adalah: orang yang baik, yang anti kekerasan, pro perdamaian, pro kerjsama, berguna bagi orang lain atau masyarakat, dan lain-lain yang baik.

M. Jojo Rahardjo
Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun