DPR menegaskan: seharusnya Ronald terbukti bersalah membunuh pacarnya Dini Sera Afrianti.
Artikel ini bukan berusaha membuat sebuah diagnosa klinis pada Ronald Tannur yang kasusnya ramai dibicarakan sejak tahun lalu. Kasusnya beberapa hari terakhir ini mencuat kembali di berbagai media, karena hakim di pengadilannya baru-baru ini, 24 Juli, memutus bebas tidak bersalah untuk Ronald Tanur, meski banyak pihak, bahkan Komisi 3Berbagai media kembali ramai merinci kronologi dari peristiwa terbunuhnya Dini oleh Ronald di basement parkir mobil di Lenmarc Mall, Surabaya, 4 Oktober 2023. Intinya adalah Ronald sudah menganiaya Dini sejak masih di ruang karaoke hingga menuju basement. Ronald menendang Dini berkali-kali, bahkan memukul kepala Dini beberapa kali dengan botol minuman keras. Puncaknya adalah mobil Ronald melindas Dini hingga tewas. Hasil visum menunjukkan Dini tewas karena luka-luka yang diperolehnya dari Ronald. Namun hakim memutuskan Dini tewas, karena mengkonsumsi alkohol.
Hanya sociopath yang melakukan apa yang dilakukan Ronald saat itu. Orang normal punya empathy, orang normal takut konsekuensi dari perbuatannya, orang normal akan menyelesaikan persoalan dengan orang lain dengan akal sehat, bukan dengan kekerasan, orang normal menghindari mabuk-mabukan, dan lain-lain.
Apa itu Sociopath?
Sebutan sociopath sudah digunakan sejak tahun 1930 oleh George E. Partridge (American psychologist). Lalu kemudian muncul pula sebutan lain, yaitu: ASPD (AntiSocial Personality Disorder) yang didasarkan pada beberapa kriteria DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder yang sekarang sudah direvisi menjadi 5th edition di 2013). DSM-5 ini dirancang oleh American Psychiatric Association.
George E. Partridge mendefinisikan sociopath: "anything deviated or pathological in social relations." Cara pandang seorang sociopath pada orang lain itu merugikan orang lain dalam konteks relationships.
Sebutan ASPD kurang populer, mungkin karena terlalu akademis. Dari sebutan ASPD ini setidaknya ada 3 sebutan populer yang sering digunakan orang di berbagai media, yaitu psychopath, narcissist, dan sociopath.
Ketiga personality disorder itu memiliki kesamaan yang mendasar. Semuanya ada di DSM-5. Perbedaan antara ketiga personality disorder itu hanya sedikit, misalnya pada narcissit: ciri grandiosity-nya menonjol. Psychopath menonjol dengan kekerasan atau pembunuhannya yang kejam. Sociopath menonjol dengan "toxic"-nya yang menyasar orang dekat atau lingkungan tempatnya beraktivitas atau lebih luas, yaitu masyarakat.
Jadi dalam artikel ini, ketika saya menyebut kata sociopath, maka saya bermaksud menyebut ASPD.
Kata AntiSocial di ASPD menggambarkan karakter utama dari sociopath, yaitu menentang social norms, atau prinsip utama yang dipegang oleh masyarakat secara universal, seperti bekerja-sama, saling berbagi, saling melindungi, saling mencintai, memperlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan, termasuk juga berkorban untuk orang lain, dll.
Namun sociopath tidak berpegang pada social norms. Ia melihat dirinya: lebih sebagai predator yang berkuasa atas berbagai macam mangsanya yang ada di sekitarnya. Namun agar mangsanya tidak mudah lari, sociopaths bisa sangat manipulative, seolah bukan pemangsa, tetapi seorang yang mulia, baik, hebat, pintar, bahkan suci.