Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Aplikasi AI Terbaru, Thrive AI Health

19 Juli 2024   21:30 Diperbarui: 20 Juli 2024   13:46 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu langkah lagi ke depan. Aplikasi AI untuk membangun kesehatan tubuh dan mental. Aplikasi ini belum selesai dibangun oleh OpenAI dan Arianna Huffington yang terkenal dengan Huffington Post dan Thrive Global, perusahaan yang fokus pada kesehatan dan wellness.

Meski aplikasi ini sekilas terlihat lebih ditujukan untuk membangun kesehatan tubuh, namun jika pengguna lebih memfokuskan penggunaannya untuk membangun kesehatan mentalnya, maka secara otomatis kesehatan tubuh juga akan terbangun.

Sebagai misal yang paling sederhana: Jika pengguna aplikasi ini bisa menurunkan tingkat stress-nya (aktivitas membangun kesehatan mental), maka secara otomatis pola tidur, pola makan, kesehatan jantung, tekanan darah, atau kesehatan tubuh secara umum akan membaik, termasuk juga immune system akan menguat.

Aplikasi ini bukan satu-satunya, ada beberapa aplikasi lain yang sudah meluncur ke masyarakat sebelumnya, seperti aplikasi yang diluncurkan oleh Inflection AI, Mustafa Suleyman, yang bisa diakses di sini: https://pi.ai/talk . Aplikasi ini diberi nama Pi atau Personal AI yang bermodalkan 1,3 miliar dollar.

Oleh karena itu sebentar lagi mindfulness industry yang sekarang sedang booming akan tambah meroket. Wearable technology akan lebih berkembang, dan akan memproduksi berbagai devices untuk mengumpulkan biometric data dari tubuh kita secara realtime untuk diolah oleh AI.

Bahkan mungkin sebentar lagi akan tercipta semacam alat seperti fMRI yang mungkin wearable, sehingga (secara mudah, cepat, dan murah) bisa mengumpulkan bimetric data dari otak dan aktivitasnya atau fungsinya.

Nampaknya era spiritualism centers, religious centers, meditation centers, mindfulness centers, dan yang semacam itu bakal tersaingi dengan keras sebentar lagi oleh aplikasi semacam ini.

Tentu dampak positifnya akan ada perubahan lifestyle di seluruh dunia. Dunia akan mulai diisi oleh mereka yang lebih sehat dan lebih berbudi luhur, kecuali mereka yang menolak menggunakan aplikasi semacam ini.

M. Jojo Rahardjo

Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun