mindfulness berkembang sejak Jon Kabat-Zinn pada tahun 1979 merilis Mindfulness-based Stress Reduction (MBSR) di kliniknya di University of Massachussets. Melalui MBSR, Kabat-Zinn menawarkan cara menurunkan tingkat stress dan rasa sakit dalam proses perawatan pasiennya yang sedang mengalami sakit berat atau yang mematikan.
Tak banyak yang tahu industriMindfulness adalah sebutan baru yang diberikan oleh Kabat-Zinn untuk mengganti sebutan praktik kuno dari dunia timur berusia lebih dari 7.000 tahun, yaitu meditasi yang salah satunya diajarkan oleh Siddhartha Gautama. Praktik ini, menurut Kabat-Zinn adalah praktik yang efektif untuk menurunkan tingkat stres dan menurunkan rasa sakit.
Program MBSR kemudian menyebar ke seluruh dunia di lebih dari 30 negara dengan ribuan instruktur yang bersertifikat. Mindfulness sekarang berkembang menjadi industri global bernilai lebih dari 7 miliar dollar.
1. Aplikasi untuk mempraktikkan meditasi/yoga (di HP)
2. Meditation/yoga center
3. Mindfulness traveling (ke Tibet, Nepal, Bali atau berbagai tempat terkenal lain)
4. Peralatan penunjang meditasi/yoga
5. Corporate mindfulness (program meditasi untuk perusahaan)
6. Seminar, atau diskusi, exhibition
7. Buku, video, audio
8. Peralatan pengukur praktik meditasi (mengukur gelombang otak)
9. Dan lain-lain
Berbarengan dengan tumbuhnya mindfulness industry, tumbuh pula popularitas dari praktik meditasi yang tradisional. Praktik ini dibumbui dengan mitologi atau keyakinan mistis, seperti meditasi untuk menjadi kaya, menjadi lebih spiritual, bahkan untuk memiliki kekuatan supranatural. Beberapa yang terkenal adalah Osho (Bhagwan Shree Rajneesh) dan Sad Guru yang keduanya berasal dari India.
Rajneesh dideportasi dari Amerika pada tahun 1985 (pulang ke India), karena terlibat beberapa perbuatan kriminal yang terjadi di padepokannya yang luas dan mewah di Oregon. Sedangkan Kabat-Zinn telah memicu munculnya gelombang mindfulness industry di seluruh dunia yang dimulai sejak 1979.
Meditasi yang diajarkan Rajneesh dan Sad Guru mungkin tidak berbahaya, namun berbagai bumbu yang mereka tambahkan ke dalam ajaran yang mereka sebar yang mungkin bisa menyesatkan.
M. Jojo Rahardjo
Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H