Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Darah Saya Mendidih Jika Ada Kasus Plagiarism

24 April 2024   15:33 Diperbarui: 26 April 2024   21:15 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://www.unicaf.org/

Beberapa hari terakhir ini media ramai memberitakan kasus plagiarism yang dilakukan oleh Dosen ITPLN. Kasus itu ditemukan secara otomatis, karena adanya Google Scholar. Di era AI, membajak tulisan orang memang menjadi sangat mudah dilakukan, namun mudah juga terendus.

Saya adalah seorang penulis ratusan artikel yang saya tulis sejak awal 90an.  Di tahun 90an - 2000an artikel yang saya tulis semacam laporan jurnalisme biasa tentang berbagai perkembangan teknologi dan sains di dunia (diterbitkan koran Media Indonesia). Bahkan saya menyebut diri saya hanya seorang netizen saja. Saya hanya seorang penulis yang senang membagikan apa yang sudah saya baca. Apalagi sejak ada Internet di Indonesia di tahun 1994.

Lalu di dekade terakhir (sejak 2015) topik yang saya tulis adalah seputar perkembangan neuroscience di dunia. Jumlah yang saya tulis dalam bentuk artikel dan video ada ratusan. Saya pernah mencoba mencari apakah ada orang lain di Indonesia yang menulis di dekade terakhir hingga ratusan artikel mengenai perkembangan neuroscience selain diri saya. Ternyata tidak ada. Hanya saya sendiri yang teratur atau rajin menulis topik neuroscience.

Lalu mengapa darah saya mendidih jika ada kasus plagiarism?

Di sekitar awal tahun 2000an ada teman yang menemukan beberapa artikel saya di dalam sebuah buku yang diterbitkan oleh seorang jurnalis senior dari sebuah majalah berita paling ternama di Indonesia. Mereka terkejut, karena nama saya tidak disebutkan di buku itu, padahal ada beberapa artikel saya di sana. Lalu beberapa teman meramaikan soal itu di beberapa forum diskusi di Yahoo Groups yang merupakan media sosial di era itu.

Di tahun 90an hingga awal 2000an itu, topik tulisan saya masih seputar dunia multimedia, teknologi informasi, komputer, atau TV broadcasting, karena saat itu saya bekerja di salah satu TV Swasta terkenal.

Sang plagiator beberapa hari kemudian mengakui dosa besarnya. Lalu beberapa minggu kemudian sang plagiator itu mengundurkan diri dari majalah tempatnya bekerja. Saya dan teman-teman meyakini pengunduran dirinya berkaitan dengan ulahnya membajak beberapa artikel yang saya tulis.

Menulis bagi saya ringan saja, mungkin karena terbiasa menulis catatan harian berjilid-jilid sejak di bangku SMP. Tapi jangan lupa menulis itu mengorbankan banyak waktu, karena riset yang harus saya lakukan. Jika tidak serius dalam riset, maka hanya akan menghasilkan tulisan sampah.

Mungkin itu sebabnya di tahun 2018 beberapa media menyebut saya pakar gempa, padahal sepanjang 2016-2018 saya hanya bekerja di sebuah LSM di bidang kebencanaan. Di era itu saya harus menulis banyak laporan soal bencana di Indonesia. Di antara laporan atau artikel yang saya tulis adalah seputar apa yang diprediksi oleh ahli geologi terkenal, yaitu Dr. Mudrik Daryono mengenai potensi gempa besar di Sulawesi Tengah. 

Jadi artikel yang saya tulis hanya sebuah laporan dari investigasi pada apa yang sudah dipelajari oleh para ahli geologi dan ahli bencana. Saya bahkan sempat mewawancarai Pak Mudrik di kantornya di LIPI, Bandung. Wawancara itu menghasilkan beberapa artikel dan video yang cukup menggemparkan, karena prediksi Pak Mudrik ternyata terbukti di tanggal 28 September 2018. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun