Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mengapa Prabowo-Gibran Menang Telak Menurut Neuroscience?

19 Februari 2024   14:07 Diperbarui: 21 Februari 2024   13:53 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Populi Center

Neuroscience juga menyebutkan, bahwa Emotion Regulation membuat kerja Prefrontal Cortex (PFC) menjadi maksimal, terutama dalam menghasilkan Executive Function, yaitu beberapa fungsi seperti cognitive, creativity, innovation, pemecahan masalah, termasuk pertimbangan yg waras atau morality, empathy, dll. Semua itu tidak dimiliki oleh species selain manusia. Species lain bergerak, "berpikir", bertindak, atau merespon apapun hanya berdasarkan nalurinya atau impulse-nya saja.

Semua itu juga kurang dimiliki oleh mereka yg disebut memiliki mental disorder atau personality disorder.

Jokowi telah menjalani 2 periode jabatan presidennya, namun ia telah menanggung berbagai tuduhan atau hujatan, seperti tukang kayu, PKI, antek asing, antek aseng, planga-plongo, Mukidi, dll. Bahkan di pilpres 2024 ini Jokowi menanggung lebih banyak hujatan baru, seperti: perusak demokrasi, tak memiliki etika, menabrak konstitusi, membangun politik dinasti, nepotisme, haus kekuasaan, dll.

Tanpa Emotion Regulation yg baik, tuduhan atau hujatan atau tekanan berat itu akan merusak kerja dari PFC Jokowi.


Namun kita lihat sendiri, Jokowi malah tetap bisa menghasilkan beberapa prestasi besar, seperti "mengembalikan" tambang emas Freeport dari tangan Amerika kembali ke Indonesia. Jokowi juga menghentikan ekspor nikel mentah, karena tidak menguntungkan Indonesia dan membuat Indonesia tetap berada di lapisan bawah perekonomian dunia.

Masih banyak prestasi yg telah dihasilkan Jokowi yg menunjukkan PFC Jokowi tetap bekerja dengan baik. Pembangunan infrastruktur ekonomi juga sebuah prestasi Jokowi yg lain. Meski begitu ada juga yg menunjukkan Jokowi kurang fokus pada beberapa persoalan penting di Indonesia.

Jokowi juga meningkatkan angka index dekorasi di Indonesia, meski tidak terlalu signifikan. Prestasi ini mungkin sering terabaikan. Juga index kebahagiaan. GDP and growth meningkat, dll.


Hasil survei Populi Center di awal bulan Februari 2024 menunjukkan Presiden Jokowi, dan berbagai lembaga negara mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi dalam sejarah Indonesia (lihat gambar di bawah).

Gambar: Populi Center
Gambar: Populi Center

PENUTUP

Berkat dukungan Jokowi pada pasangan Prabowo-Gibran menjadikan pasangan ini sekuat citra Jokowi. Sehingga bukan pasangan Prabowo-Gibran yg melawan pasangan Anies-Imin atau pasangan Ganjar-Mahfud, tetapi Jokowi yg melawan 2 pasangan lain itu.

Emotion Regulation yg dimiliki Jokowi terbukti membawa Jokowi memenangkan 2 kali pilkada, yaitu di Solo dan Jakarta dan 2 kali pilpres. Tentu itu tidak sebanding dengan lawannya: Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud yg kurang berprestasi dan kurang berpengalaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun