Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Nikel Morowali Terancam?

29 Desember 2023   16:27 Diperbarui: 29 Desember 2023   16:36 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu terjadi kebakaran di tungku smelter di Morowali. Belasan orang tewas dan puluhan orang luka-luka di PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang memproses biji nikel menjadi materials yang dibutuhkan untuk bahan dasar batere dan lain-lain.

Setidaknya sudah 53 orang tewas sejak tahun 2015 di tungku smelter nikel yang fungsinya cukup penting untuk industri kendaraan listrik dunia sekarang ini.

Artikel ini tidak membahas soal kecelakaan kerja di perusahaan penghasil nikel itu, tapi membahas seputar apa yang bisa dihasilkan oleh AI belakangan ini yang berkaitan dengan nikel.

=0=

Setidaknya AI yang ada sekarang masih di tingkat GPT (Generative Pre-training Transformer). Belum di tingkat AGI (Artificial General Intelligence) yang konon Desember ini telah "dicapai" OpenAI, perusahaan yang di bulan November 2022 lalu meluncurkan ChatGPT 3.5 dan meluncurkan versi 4.0 di bulan Maret 2023.

Meski masih di tingkat GPT (OpenAI) atau di tingkat Gemini (Google DeepMind), dll. namun sudah ada ratusan materials baru yang "diciptakan" oleh AI. Di antara materials baru itu beberapa adalah materials yang sangat dibutuhkan untuk membuat baterai, solar panel, chips, dll. di era sekarang dan tahun-tahun mendatang. Materials itu bisa jauh lebih baik daripada materials yang sudah ada sebelumnya.

Lihat laporan mengenai materials baru yang diciptakan oleh AI itu di sini:
technologyreview.com

Itu tentu mengancam popularitas material yang sudah ada di alam yang sekarang sedang ditambang dengan giat, misalnya nikel di Morowali. Jika ada materials yang lebih baik, maka pasar mungkin akan meninggalkan nikel.

Jika OpenAI berhasil mengembangkan "Sparks of AGI" yang konon "tercapai" awal Desember ini, maka AGI pasti akan "menciptakan" lebih banyak materials baru lainnya yang jauh lebih baik lagi. Lalu materials baru itu bakal mempengaruhi nasib negeri-negeri yang selama ini menambang materials yang alami, seperti nikel.

Nampak sekali, dunia atau arah peradaban manusia masih akan terus berada di tangan negara-negara Barat dan orang Yahudi. Negeri sisanya harus terus berdoa saja.

M. Jojo Rahardjo
Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun