Jadi apakah kita akan membiarkan seluruh dunia menyangka Indonesia adalah pendukung yang istiqomah, alias teguh pada Hamas ? Sementara pada saat yang sama, negara-negara Arab beramai-ramai menormalisasi hubungannya dengan Israel.
Nampaknya memang benar apa yang mulai sering disebut oleh banyak orang akhir-akhir ini, yakni: kita butuh politisi muda yang otaknya belum "tercemar" dengan pemikiran politisi masa lalu yang masih terjebak dengan pemikiran penjajah dan bukan penjajah dalam konteks pergaulan internasional di zaman AI sekarang ini.
Indonesia butuh politisi dengan pemikiran progresif untuk menghadapi berbagai tantangan baru di masa depan yang dekat. Indonesia butuh politisi yang mampu membaca peta persoalan yang bakal segera dihadapi. Indonesia butuh politisi yang mampu bergaul secara luwes di dunia internasional, terutama dengan negara tertentu yang memiliki banyak benefit yang bisa diambil.
M. Jojo Rahardjo
Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H