Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Paragraf di atas (Pembukaan UUD 1945) tentu saja punya nilai yang tinggi dalam kaitannya dengan kemerdekaan yang diperjuangkan oleh semua yang terlibat bersama para proklamator. Sebuah nilai yang memberi semangat yang menyala hingga hari ini.
Namun penjajahan dewasa ini sudah berubah bentuknya atau caranya. Bentuknya bukan lagi sebuah negera, pemerintahan atau sebuah bangsa yang menjajah negeri atau bangsa lain. Bukan!
Jarang yang menyadari, bahwa kita sekarang dijajah oleh mereka yang berada di Silicon Valley, sebuah wilayah di California di mana berbagai perusahaan besar yang bergerak di industri teknologi informasi dunia dan yang bergerak di industri Artificial Intelligence (AI). Jarang yang menyadari, bahwa sejak lama AI telah disisipkan ke dalam semua social media platforms (medsos).
Apakah Silicon Valley bagian dari pemerintah Amerika? Pertanyaan itu akan terjawab gamblang, jika Anda menyimak beberapa hearing atau pembahasan seputar medsos dan AI di parlemen Amerika, maka akan Anda lihat Silicon Valley adalah sebuah entitas baru yang kebanyakan politisi Amerika sekalipun tidak menyadari power yang dimiliki oleh Silicon Valley - di luar power yang dimiliki oleh pemerintah Amerika (baca di sini artikel sebelumnya mengenai itu).
Dan Silicon Valley hanya salah satu entitias yang memiliki mysterious power yang baru di dunia ini.
Lalu apa kaitannya dengan revolusi mental yang pernah digagas Jokowi dan sayangnya gagasan itu "membusuk" di tangan orang-orang yang "buta" terhadap global issues?
Kesehatan Mental adalah Salah Satu Global Issues
Kesehatan mental berada di urutan atas dari (daftar) global issues. Bahkan WHO, organisasi kesehatan dunia telah menyediakan puluhan halaman untuk membahas soal mental health di website-nya. Lihat di sini (klik di sini).
Secara ringkas, kesehatan mental yang buruk mempengaruhi angka produktivitas atau kemajuan, kekerasan antar warga, pelanggaran HAM, kasus diskriminasi, korupsi, hingga kesehatan secara umum, apalagi kepuasan hidup atau kebahagiaan.
Ini satu temuan yang unik dari berbagai riset: anggaran kesehatan umum di sebuah negeri akan turun secara signifikan jika kesehatan mental ditangani dengan serius oleh pemerintahnya. Rupanya kesehatan mental juga merusak kesehatan tubuh.