350an M itu sebenarnya jumlah uang yang terlalu banyak untuk merancang sebuah kampanye di medsos, karena kita sekarang hidup di zaman medsos yang sudah AI-powered (jangan kasih tau mereka apa arti AI-powered).
Bongbong Marcos tahun lalu berhasil "memanipulasi" masyarakat Philipina yang sekarang diisi (didominasi) oleh generasi baru yang tidak merasakan gilanya pemerintahan diktator Ferdinand Marcos yang ayah dari Bongbong.
Donald Trump juga begitu. Saat ia muda ia pernah sesumbar akan menjadi presiden, karena masyarakat mudah dimanipulasi, kata Trump. Itu ia buktikan dengan membanjiri medsos tiap jam tiap hari untuk memanipulasi masyarakat.
Jadi, jangan terlalu menghabiskan waktu dan tenaga untuk "mengurus" Rocky dan kawan-kawannya. Di zaman AI sekarang ini, Rocky itu udah kehilangan relevansinya. Ia akan terus di pinggiran arena, melongo melihat zaman yang berubah dengan cepat. Sesekali ia akan mengeluarkan makian, namun ia di luar arena.
Sementara itu para bohir di belakang Rocky (jika mereka pintar) akan segera membuang Rocky dan merekrut mereka yang tahu bagaimana menggunakan AI untuk menghantar mereka menjadi diktator baru atau mendirikan pemerintahan authoritarianism di zaman baru yang mungkin saja membuat mereka menjadi God-like.
M. Jojo Rahardjo
Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H