Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

ChatGPT Plus Berbayar & Punya Mata?

23 Maret 2023   09:26 Diperbarui: 23 Maret 2023   16:13 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Setiap orang berbeda dalam melihat fungsi ChatGPT sejak pertama kali diluncurkan di akhir bulan November 2022 lalu. Saya kasih contoh yang ekstrim, sekaligus lucu dan aneh: Ada yang menggunakan ChatGPT untuk berdebat soal agama. Ada juga yang menjadikannya sekedar teman ngobrol, karena kesepian.

Sedangkan saya menggunakan ChatGPT untuk melengkapi fungsi dari Google sebagai search engine. Karena saya penulis, maka ChatGPT saya jadikan pemicu inspirasi saat menulis. Jadi saya minta ChatGPT untuk menulis 3 paragraf dari topik yang akan saya tulis. Dari 3 paragraf itu saya lanjutkan dengan riset dengan Google untuk memastikan saya mendapatkan referensi yang valid. Proses itu membuat pengetahuan saya di bidang tertentu terus bertambah dan hasilnya saya sebarkan dalam bentuk artikel seperti yang sedang ada baca ini.

Nampaknya banyak pengguna ChatGPT yang kurang memperhatikan apa saja yang disampaikan oleh OpenAI (pembuat ChatGPT) sejak pertama kali merilis ChatGPT, yaitu ChatGPT dirilis untuk mendapatkan masukan dari penggunanya dalam pengembangan GPT. Sekarang GPT sudah dikembangkan menjadi version 4.0. Saat merilis ChatGPT (di 30 November 2022 lalu), version GPT-nya adalah 3,5.

Gambar: OpenAI.com
Gambar: OpenAI.com

Keterbatasan yang paling "fatal" dari ChatGPT ini adalah data yang dimilikinya hanya hingga 2021 saja. Keterbatasan lainnya adalah GPT berarti: Generative Pre-trained Transformer. Jadi ini bukan atau belum sepenuhnya AI (baca artikel yang membahas level AI yang baru dicapai). Perdebatan mengenai ini cukup banyak di kalangan pakar AI.

Gambar: OpenAI.com
Gambar: OpenAI.com

Jadi GPT diciptakan oleh OpenAI untuk menebak kata berikutnya dari 1 kata sebelumnya. Tapi menebaknya dengan menggunakan data yang sangat besar sekali (pre-trained) yang disediakan oleh pembuatnya (OpenAI). Kata Chat disandingkan dengan GPT, karena cara penggunaannya seperti melakukan chatting.

Gambar: OpenAI.com
Gambar: OpenAI.com

OpenAI sendiri menyebut GPT adalah aplikasi yang bisa seolah, nampak, dianggap atau seperti bisa berpikir seperti manusia, tapi sebenarnya tidak, karena ia cuma GPT.

Tanggal 14 Maret lalu, OpenAI sudah merilis ChatGPT Plus, yaitu kelanjutan dari ChatGPT 3.5 sebelumnya. ChatGPT Plus ini seperti yang dijanjikan oleh OpenAI, adalah layanan berbayar ($20 per bulan). Tentu sudah ada beberapa features tambahan yang nampaknya bisa berguna terutama bagi mereka yang bergerak di bisnis. Jadi akan terasa murah meski $20, karena bisa digunakan untuk menghasilkan uang (katanya).

Misalnya gini: Anda dulu harus membayar web developer untuk membuat sebuah website. Sekarang Anda bisa kasih coretan tangan ke ChatGPT Plus mengenai website yang hendak Anda bikin, lalu hanya dalam hitungan detik, ChatGPT Plus akan memberikan codingnya yang tinggal Anda terapkan di Web Provider. Lalu jadi deh. Itu sudah lengkap dengan gambar atau video yang disediakan oleh ChatGPT Plus. Tentu itu menghemat biaya dan waktu, bukan? Anda pun bisa minta masukan yang lebih detil lagi soal bagaimana supaya website Anda lebih banyak pengunjungnya.

Misal yang lain adalah: Anda jago disain baju, tapi gak pernah bikin baju dan memasarkannya. Tanya deh ke ChatGPT Plus ini. Anda akan dapat business proposal yang bagus.

Tapi ingat, ChatGPT Plus yang baru ini masih sama dengan Chat GPT yang sebelumnya dalam soal membuat kesalahan. Itu diakui sendiri oleh OpenAI seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.

Gambar: OpenAI.com
Gambar: OpenAI.com

Data yang dimiliki oleh ChatGPT Plus masih terbatas hingga September 2021. Dan banyak users yang tidak mencari tahu apakah ChatGPT ini memiliki kemampuan untuk memasukkan data baru (dari percakapan yang terjadi). ChatGPT tidak memiliki kemampuan itu, kecuali data percakapan Anda saja. Bukan percakapan orang lain, atau percakapan dengan seluruh users (lihat gambar sebelumnya).

Namun kelebihan ChatGPT Plus cukup menarik atau cukup menonjol. Seperti sudah disebut di atas. Anda bisa memberikan coretan tangan (bukan diketik) kepada ChatGPT. Gambar seperti di bawah ini dengan mudah bisa "dipahami" oleh ChatGPT, yaitu ada keanehan pada VGA connector (colokan untuk printer di PC) kok disambungkan ke smartphone?

Gambar: OpenAI.com
Gambar: OpenAI.com

Bahkan ChatGPT Plus juga bisa menganalisa grafik yang Anda berikan seperti di bawah ini. Itu sebabnya GPT-4 (ChatGPT Plus) disebut begini: GPT-4 Got Eyes.
Gambar: OpenAI.com
Gambar: OpenAI.com

Penutup

Antusias masyarakat atas munculnya ChatGPT tentu saja menyenangkan OpenAI, pembuatnya. OpenAI mendapat banyak sekali masukan sebagaimana yang diinginkannya. Jutaan users di seluruh dunia telah berpartisipasi dengan research preview ini (meluncurkan ChatGPT).

Tarif yang ditetapkan untuk menggunakan ChatGPT Plus, $20 per bulan itu terasa aneh, karena semua platform medsos menyediakan layanan gratis, namun penyedianya mendapatkan penghasilan yang luar biasa besar dari para pemasang iklan. Mengapa OpenAI tidak menerapkan itu juga? Yaitu memperoleh penghasilan yang besar dari pemasang iklan?

Gambar: OpenAI.com
Gambar: OpenAI.com

Sekali lagi masyarakat harus menyadari, bahwa layanan ChatBot lain yang mirip dengan ChatGPT ini bakal bermunculan segera. Artinya akan ada banyak pilihan, sehingga kita bisa memilih yang terbaik.

Juga sekaligus kita harus menyadari bahwa ChatGPT ini salah satu produk AI yang masih embrio banget. Perkembangan computing power yang ada masih belum sanggup menciptakan AI yang AGI (Artificial General Intelligence).

Jika mengikuti Turing Test (Alan Turing, 1950), maka GPT yang ada sekarang bisa disebut sebagai AI, karena banyak yang mengira sedang bercakap dengan manusia jika tidak diberitahu bahwa GPT adalah sebuah machine.

Namun GPT hanya menebak kata berikutnya setelah satu kata diumpankan. GPT tidak memiliki kemampuan untuk reasoning, juga tidak mengerti susunan kata yang diberikannya (baca di sini referensinya).

Gambar: OpenAI.com
Gambar: OpenAI.com

Sebagaimana sudah saya tulis di artikel sebelumnya (klik di sini), ChatGPT adalah produk teknologi yang lumayan menarik, karena melengkapi search engine yang sudah ada, Google. Sebagai penulis kadang saya membutuhkan inspirasi yang instan. Inspirasi yang instan itu bisa diberikan oleh ChatGPT. Hanya inspirasi ya, karena selanjutnya artikel saya tetap bergantung pada hasil riset dengan menggunakan Google.

M. Jojo Rahardjo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun