Apa yang dilakukan Mario Dandy tentu membuat banyak orang tertegun dan tak percaya. Muncul beberapa pertanyaan seperti: apa yang ada di benak Mario saat melakukan perbuatan penganiayaan keji itu pada David? Mengapa tidak muncul di benak Mario, bahwa ia bakal mendapat hukuman? Mengapa tidak muncul rasa iba atau kasihan pada David yang sudah tak berdaya dan terluka parah itu? Apa yang membuat Mario marah sebegitu besar pada David?
Pertanyaan itu bisa terus berkembang, karena ada 3 orang yang berada di TKP saat itu, yaitu Shane (19 tahun), dan AGH (15 tahun). Apa yang mereka lakukan saat itu? Menyemangati Mario untuk terus melakukan perbuatan kejinya? Atau mencoba menghentikannya? Apakah mereka semua sudah merencanakan itu semua sebelum ke TKP? Bagaimana awal mula peristiwa penganiayaan yang keji ini? Atau apa kata sains mengenai peristiwa ini?
Peristiwa itu baru terjadi beberapa hari lalu. Polisi tentu masih membutuhkan waktu untuk bisa memperoleh berbagai bukti dan kesaksian yang mencukupi dan valid. Meski begitu medsos sudah dipenuhi dengan berbagai berita yang kurang bisa dipertanggungjawabkan, karena tidak bisa dikonfirmasi atau tidak valid, atau juga bisa disebut hoax, kabar bohong, dll. Itu termasuk juga berbagai informasi negatif mengenai AGH yang usianya disebut masih 15 tahun.Â
Jika benar usianya baru 15 tahun, maka AGH masih "dilindungi" oleh UU Perlindungan Anak. Apakah para netizen yang menyebarkan misinformasi seputar AGH menyadari itu?
Kasus ini memang melibatkan anak-anak yang terlibat di pusaran 'orang dewasa yang melanggar hukum'. Sehingga setidaknya ada 2 aspek yang mesti dibahas saat membahas anak seperti AGH, yaitu: 1. aspek hukum 2. aspek kejiwaan (psikologi)
Aspek Hukum
Dalam UU Perlindungan Anak (NOMOR 35 TAHUN 2014, klik di sini), yang dimaksud anak adalah mereka yang belum berusia 18 tahun. Jika kita amati pasal-pasalnya, maka akan kita pahami, bahwa semua orang dewasa yang berinteraksi atau berada dekat dengan anak diwajibkan untuk memberikan perlindungan atau menyediakan lingkungan yang baik untuk perkembangan mental atau kesejahteraannya. Tentu masih banyak kewajiban lain dari orang dewasa terhadap anak, namun kewajiban memberikan perlindungan atau menyediakan lingkungan yang baik itu mewakili semua kewajiban orang dewasa pada anak.
Oleh karena itu jika ada orang dewasa  (misalnya Mario  & Shane) melakukan perbuatan melanggar hukum pidana  (KUHP) dengan melibatkan anak (AGH), maka orang dewasa itu juga melakukan pelanggaran pada UU Perlindungan Anak seperti yang disebut di atas, karena orang dewasa itu tidak menyediakan lingkungan yang baik pada anak. Â
Aspek Psikologi
Bagi yang mendalami psikologi pasti memahami bahwa anak masih bisa terus berkembang, terutama ke arah yang positif, bahkan hingga usia 25 tahun. Itu dikaitkan dengan beberapa riset neuroscience yang menemukan Prefrontal Cortex (PFC) di otak belum berkembang sempurna hingga usia 25 tahun. PFC ini memiliki peranan sentral dalam menghasilkan pemikiran rasional, bermoral, konstruktif, atau pemikiran yang mengikuti norma atau hukum yang berlaku di sekitarnya.
Oleh karena itu anak tidak boleh didiagnosa, misalnya menyandang AntiSocial Personality Disorder, apalagi menyandang psychopathy, atau narcissism. Anak hanya bisa disebut memiliki ciri personality disorder yang artinya: mungkin dibutuhkan penanganan khusus atau monitoring, agar ciri personality disorder-nya tidak semakin menguat saat ia tumbuh ke usia dewasa.
Berbagai riset bahkan menemukan, tiap anak bisa atau terkadang menunjukkan memiliki berbagai ciri personality disorder, namun tanpa penanganan khusus kebanyakan anak tetap akan tumbuh menjadi normal seperti orang dewasa lainnya setelah 25 tahun. Hanya sebagai catatan tambahan: PFC dari mereka yang menyandang ADHD akan lambat berkembang sempurna, yaitu melewati usia 25 tahun. Itu juga terjadi pada mereka yang terus-menerus menunjukkan ciri psychopath.
Gabungan Aspek Hukum  &  Psikologi:
Di medsos beredar kabar miring tentang AGH. Misalnya ada orang yang menyebut ia mengenal AGH, dan membuat klaim tahu benar bahwa AGH adalah anak manja dan trouble maker. Untuk menguatkan tuduhannya ia menyertai informasi tentang ayah, ibu atau keluarga AGH secara lengkap. Lalu netizen beramai-ramai memviralkan informasi itu yang sebenarnya dari sumber yang antah-berantah, sehingga informasi itu tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya.
Kabar miring lainnya mengenai AGH adalah ia disebut mengompori (menghasut) Mario untuk melakukan tindakan kekerasan pada David. Jika itu benar, maka Mario tetap paling bersalah, karena secara hukum ia yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Semua perbuatannya tidak boleh didasarkan pada apa yang dikatakan oleh anak yang belum dewasa secara hukum. Semua perbuatannya harus dipertimbangkan terlebih dahulu, bukan menuruti kata hatinya atau perasaannya (mood-nya) saat itu. AGH tentu juga bisa dibawa ke pengadilan anak.
Sebagaimana sudah disebut di atas, PFC seorang anak (misalnya berusia 15 tahun) belum berkembang sempurna hingga berusia 25 tahun. Artinya PFC-nya belum bisa diharapkan untuk berfungsi menghasilkan pemikiran rasional atau penuh kewarasan. Sehingga apa yang dikatakan AGH tidak bisa dijadikan dasar untuk bertindak bagi Mario & Shane yang berusia 20 & 19 tahun. Namun demikian, Mario & Shane juga harus disebut memiliki PFC yang belum berkembang sempurna, namun usia mereka menurut hukum dituntut untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.
Jika membahas aspek psikologi dari Mario, maka kita akan menemukan beberapa ciri psikopat pada diri Mario. Namun perlu diingat, bahwa usia Mario belum 25 tahun, sehingga ia hanya disebut memiliki ciri psikopat, bukan disebut sebagai seorang psikopat. Ini beberapa cirinya:
1. Â Jika video penganiayaan yang beredar di medsos itu benar, maka tidak terlihat Mario memiliki belas kasihan pada David yang sudah terkulai di jalanan. Ia malah terlihat menari (tarian kemenangan Cristiano Ronaldo) dan menendang & memukul bagian kepala David beberapa kali. Ciri paling menonjol dari orang yang memiliki ciri psikopat adalah tidak atau kurang memiliki empathy, sehingga bisa melakukan kekejaman yang tak terbayangkan oleh orang normal.
2. Ia tidak terlihat takut pada hukum, polisi, atau penjara sebagaimana terlihat di video yang beredar dari apa yang diteriakkannya saat menganiaya David (gue gak takut dilaporin ke polisi, gue gak takut anak orang mati). Mereka yang memiliki ciri psikopat memang tidak takut dengan semua itu, karena ia kurang mampu memahami konsep benar & salah.
3. Saat diperiksa polisi, Mario memberikan alasan mengapa ia menganiaya David (seorang dengan ciri psikopat selalu memiliki alasan "bagus" saat melakukan kekerasan atau pembunuhan). Padahal orang normal (yang tidak memiliki ciri psikopat) tidak akan mampu melakukan penganiayaan, tetapi menyerahkan persoalannya ke polisi).
4. Ia tidak terlihat menyesal saat dihadirkan pada saat polisi mengadakan konferensi pers. Wajahnya tegak, bahkan mendongak ke atas, ia tetap mampu melihat ke mana-mana di sekitarnya, dan terlihat tetap arogan sebagaimana disebut oleh beberapa pakar gesture. Sedangkan Shane menunjukkan sikap menyesal. Wajah Shane tak pernah tegak, tapi tertunduk terus, bahkan ia menangis. Tentu saja gesture itu bisa dipalsukan, namun gesture yang dipalsukan mudah untuk dikenali oleh para ahli, terutama jika dibandingkan dengan jawaban dari pertanyaan yang diajukan penyidik, apalagi jika dibandingkan dengan perbuatannya saat beraksi sadis.
5. Ia menunjukkan ciri impulsif, karena saat ia menganiaya David, seharusnya Mario mengerjakan tugas dari kampusnya. Namun ia menuruti mood-nya saat itu, yaitu menghajar David hingga koma, bukan menuruti pertimbangan kewarasan dari PFC-nya (PFC mereka yang memiliki ciri psikopat memang kurang aktif, bahkan volumenya lebih kecil dari orang normal).
6. Psikopat juga memiliki ciri narcissist. Itu ditunjukkan Mario di akun medsosnya yang sering memamerkan keistimewaannya yang sayangnya lebih banyak berupa harta benda. Mungkin untuk menunjukkan bahwa ia punya kuasa yang besar.
Penutup
Neuroscince sekarang berkembang pesat di dunia sejak 3 dekade terakhir ini. Salah satu temuan menariknya adalah otak para psikopat ternyata berbeda dengan orang normal sejak dilahirkan. Apa yang membuatnya berbeda? Jawabannya tentu akan membuat artikel ini menjadi panjang sekali.Â
Namun riset sains sudah menemukan, bahwa parenting dan trauma di masa kecil memiliki peran besar dalam memperkuat atau menurunkan ciri psikopat. Namun sayangnya, mungkin 99% orangtua tidak memiliki pengetahuan atau skill untuk menangani anak yang terindikasi memiliki ciri psikopat. Lihat tulisan lain mengenai psikopat di sini. Padahal tidak sedikit orang yang memiliki ciri psikopat namun dapat tumbuh dan berfungsi di masyarakat sebagai orang normal. Tentu itu berkat lingkungan yang baik.
Sebaliknya, orang normal bisa saja menjadi seperti memiliki ciri psikopat, jika berada dekat atau dalam pengaruh, dominasi orang dengan ciri psikopat. Shane (19) & AGS (17) mungkin saja contohnya, yaitu terseret oleh Mario ke dalam kecenderungan utamanya, yaitu perbuatan kejinya.
M. Jojo Rahardjo
Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H