National Institute on Aging pada tahun 1986-2017 mencari kaitan antara kesehatan (usia) dan kebiasaan hidup. Subyek riset ini adalah sejumlah Biarawati Katholik (678 American Roman Catholic sisters) di the School Sisters of Notre Dame. Sebagian besar dari Biarawati ini bahkan menyumbangkan otak mereka (setelah wafat) untuk diteliti.
Riset ini dikenal dengan nama The Nun Study dan banyak dibahas oleh para ahli di mana-mana. Jika kita Google topik ini, maka hasilnya keluar puluhan juta links (lihat gambar).
Beberapa temuan riset ini antara lain adalah Biarawati yang berusia panjang dan sehat, bahkan otaknya tidak mengalami degenerative desease, seperti Alzheimer, ternyata selalu menulis diary mereka dengan cara yang cenderung positif seperti:
1. Menggunakan kalimat positif.
2. Menggunakan pilihan kata positif
3. Menulis tentang emosi positif.
4. Menulis peristiwa positif atau apapun yang positif.
Mengapa Biarawati ini dipilih sebagai subjek riset? Karena lingkungan mereka relatif homogen, karena berada di lingkungan yang sama sejak masih muda sekali. Tentu itu berarti mereka mengalami peristiwa yang hampir sama selama puluhan tahun hidup mereka. Namun kesehatan mereka dan usia mereka ternyata bisa berbeda, karena salah satu penentunya adalah apa yang mereka tulis dalam diary mereka.
Ada banyak riset sejenis lainnya yang menunjukkan sikap grateful, atau sikap positif, terutama kepada orang lain itu langsung mendapat 'ganjaran baik' seketika, gak perlu nunggu traveling ke after life lebih dahulu. Bahkan isi pikiran mereka yang positif juga tergambar dalam sikap hidup sehari-hari.
Salah satu yang menulis tentang riset ini adalah TIME.com dengan judul: The Nun Study How one scientist and 678 sisters are helping unlock the secrets of Alzheimer's (klik di sini:Â time.com).
Bagian awal laporan TIME ini tentang seorang Biarawati bernama Ada (91 tahun) & Biarawati bernama Rosella (89 tahun) yang memiliki kondisi kesehatan yang jauh berbeda. Biarawati Rosella memiliki kesehatan yang tetap prima dan fungsi otaknya tetap baik tanpa generative desease. Sementara Biarawati Ada sebaliknya, ia bahkan menderita alzheimer yang cukup parah.
Apa yang membuat kedua Biarawati ini berbeda, padahal keduanya dan Biarawati lainnya selama puluhan tahun berada di tempat yang sama makan & minum yang sama, bahkan mengalami hampir semua peristiwa yang sama?
Biarawati Ada & Biarawati Rosella adalah 2 Biarawati di antara 678 Biarawati di School Sisters of Notre Dame yang menjadi subyek riset yang sudah disebut di atas. Tentu saja isi diary dari para Biarawati ini bukan satu satunya penentu bagi kesehatan mereka di masa tua. Biarawati yang pernah mengalami cidera di kepala ternyata kemudian memiliki masalah kesehatan yang cukup serius, apalagi yang pernah mengalami stroke.
Temuan lain dari riset ini adalah, bahwa banyak hal dalam hidup Anda sejak masih muda sekali dapat mempengaruhi fungsi otak. Sementara itu fungsi otak yang menurun akan mempengaruhi kondisi kesehatan secara umum dan terutama mengundang degenerative disease yang tidak diinginkan oleh semua orang.
M. Jojo Rahardjo
Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan beberapa aspek kehidupan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H