Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lima Negara Berkontribusi Besar Merestorasi Borobudur

10 Juni 2022   10:42 Diperbarui: 10 Juni 2022   10:44 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tahun 1973 ada 5 negara yang berkumpul di Paris untuk berkontribusi dalam merestorasi Borobudur yang dilaksanakan sepanjang tahun 1975-1982 di bawah koordinasi UNESCO. Tiga tahun kemudian, yaitu di tahun 1985, Borobudur diserang 9 bom yang menghancurkan banyak stupanya. Para pelakunya sudah bebas dari penjara sekarang.

Kelima negara itu adalah Australia sebesar AUD $200,000, Belgia, BEF fr.250,00, Cyprus, CYP 100,000, Perancis, USD $77,500, dan Jerman, DEM DM 2,000,000.

Sekarang Borobudur terancam beberapa bencana, seperti keausan lantai batu, karena terlalu sering diinjak, juga kerusakan karena terlalu sering disentuh, dicungkil, dipahat, dipanjat, hingga karena keringat, bahkan karena permen karet dan sampah dari pengunjung yang datang. Termasuk juga kerusakan karena cuaca, debu vulkanik, gempa bumi, vandalisme, hingga ancaman serangan bom, dan lain-lain.

Sejak pertama kali ditemukan, Borobudur telah menghabiskan banyak biaya, dan upaya banyak orang dari berbagai negara untuk merestorasinya. Sekarang pemerintah Indonesia bersama UNESCO sekali lagi berusaha mempertahankan upaya restorasi yang dilakukan sejak awal abad 9 lalu itu.

Salah satu caranya adalah membatasi kunjungan yang tidak perlu ke badan Candi, apalagi ke bahagian penting, yaitu yang berada di puncak Candi.

Satu bagian penting dari sejarah Indonesia terukir jelas di Borobudur. Tentu ukiran sejarah itu amat berharga dan tak boleh hilang. Itu yang sedang diupayakan oleh banyak pihak di dunia, termasuk pemerintah Indonesia. Namun kemarin, 9 Juni 2022, di gedung DPR terdengar ada suara miring yang bisa menghalangi upaya itu. Mereka nampaknya ingin menegaskan, bahwa Borobudur hanyalah tempat rekreasi biasa atau tempat berfoto ria.

M. Jojo Rahardjo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun