Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Sosial, Sebuah Dilema Baru dalam Peradaban?

18 April 2022   19:21 Diperbarui: 1 November 2023   10:48 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://www.thesocialdilemma.com/

b. Kesehatan mental juga menurun karena adanya konten negatif yang sengaja "tidak dicegah" oleh penyedia medsos. Klik di sini untuk membaca tentang kasus besar yang dilontarkan oleh Frances Haugen (mantan Facebook product manager). Konten negatif di medsos itu termasuk:

i. Disinformation atau misinformation / conspiration theory, hoax, dll.
ii. Ujaran kebencian atau agresi, terorisme.
iii. Konten narcissism berkembang, terutama dari politisi. Menyombongkan diri menjadi hal biasa, termasuk juga bertingkah seolah memiliki semua privilige (anggota dewan atau pejabat misalnya).

Catatan untuk dampak serius medsos nomor 2 & 3:

Meski penyedia platform medsos mampu menahan atau mencegah polarisasi politik, polarisasi agama atau apapun di semua negeri di atas muka Bumi ini, namun penyedia medsos malah "membiarkannya" semakin berkembang (lihat link di atas sebelumnya mengenai buktinya).

Media Sosial Mengeskalasi Berbagai Persoalan Dunia dan Nasional

Tentu sudah banyak yang menonton sebuah documentary yang berjudul "The Social Dilemma" yang menceritakan tentang seluk-beluk industri medsos di dunia, terutama sekali tentang dampak medsos. Documentary yang dirilis Netflix di akhir tahun 2020 lalu ini tidak hanya membicarakan soal skandal yang dilakukan oleh industri medsos untuk membuat medsos menjadi candu bagi penggunanya, tetapi juga tentang bagaimana akibat lainnya yang lebih serius dari penggunaan algorithm atau AI pada semua platform medsos.

Di bagian akhir dari documentary sepanjang 1,5 jam ini dibahas dampak terburuk dari medsos (yang ber-AI) pada peradaban manusia, yaitu ancaman human extinction hanya dalam beberapa dekade mendatang saja.

Sejauh yang penulis baca dari berbagai review berbahasa Indonesia yang ditulis tentang documentary itu, memang jarang yang mengkaitkan The Social Dilemma dengan global issues. Padahal global issues adalah panduan kita dalam melangkah di era AI sekarang ini. Misalnya, apa dampak medsos pada berbagai global issues seperti: mental health? Juga poverty, violence, government corruption, hingga global warming atau climate change, dan lain-lain.

Tristan Harris yang menjadi satu tokoh sentral dalam documentary itu pernah tampil bersama dengan Yuval Noah Harari dalam satu acara talkshow untuk membahas social media dilemma. Satu point penting yang perlu dicatat adalah tentang "hilangnya" free will saat kita beraktivitas di medsos, namun kita sama sekali tidak menyadari. Itu semua karena kecanggihan teknologi yang berkembang sangat cepat, sehingga tak banyak yang tahu, bahwa free will sudah mampu "dilenyapkan". "Hilangnya" free will ini berarti ancaman bagi kemanusiaan, karena memungkinkan munculnya dictatorship, authoritarianism baru. 

Kita beranggapan selama ini kita sendiri yang memilih konten yang kita kunyah, padahal platform medsos lah yang memilihkan untuk kita tanpa kita sadari.

Point lainnya adalah bagaimana medsos sangat rentan untuk ditunggangi oleh organisasi besar seperti partai politik, perusahaan, atau mereka yang memiliki uang banyak. Mereka sangat memiliki kapasitas untuk menggunakannya untuk satu tujuan yang sempit atau satu tujuan yang bisa saja merugikan masyarakat, atau mengancam kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun