Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

International Day of Happiness 2022 and Mindfulness Industry

20 Maret 2022   18:42 Diperbarui: 25 Maret 2023   09:52 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://happinessday.org/

Kata mindful sudah ada sejak lama sekali. Namun dipopulerkan kembali oleh Jon Kabat-Zinn sejak tahun 1979. Sekarang kita sering membaca kata mindfulness digandengkan dengan based, misalnya mindfulness based stres reduction (MBSR). Di Indonesia, bos dari Kacang Garuda, Sudhamek mempopulerkan ini: mindfulness based business. Masih banyak lagi mindfulness based lain, seperti mindfulness based cognitive therapy, mindfulness based intervention, dan lain-lain.

Siapa Jon Kabat-Zinn itu? Ia dari Universitas Massachusetts yang pada tahun 1979 menggantikan kata meditasi dengan kata mindfulness practice agar dunia Barat bisa menerima praktik meditasi dari dunia Timur yang sudah berusia lebih dari 3 ribu tahun. Ia berhasil, karena praktik meditasi dikampanyekan dengan praktik yang sekuler dan dengan penjelasan yang ilmiah yang sederhana.

Meditasi hingga sekarang masih terus diteliti oleh banyak ahli dan terus menghasilkan temuan yang mencengangkan.

Mindfulness practice bahkan telah menjadi trend dunia. Berbagai media besar, seperti majalah Time, BBC, New York Times, dan lain-lain, membuat laporan tentang bagaimana mindfulness menjadi industri yang bernilai milyaran dollar. 

Jika sebelumnya orang menggemari praktik mindfulness melalui berbagai program yang diajarkan oleh ribuan certified trainer di seluruh dunia, sekarang masyarakat di seluruh dunia ramai-ramai mengikuti program seperti itu dari aplikasi di HP mereka. 

Ada banyak aplikasi jenis ini tersedia, sekarang. Yang paling terkenal adalah Headspace. Bahkan Sam Harris, (filsuf terkenal di dunia) juga menawarkan aplikasinya yang terkenal di dunia bernama: Waking Up.

Apa Hubungan International Day of Happiness dengan Mindfulness?

Jika kita menelusuri apa yang sudah dicapai oleh neuroscience atau positive psychology dalam 3 dekade terakhir, maka kita akan melihat, bahwa sains telah membuat definisi baru pada kata happiness, yaitu sebuah kondisi di otak saat berfungsi maksimal. 

Saat otak berfungsi maksimal ini, maka ada 2 benefit utama, yaitu pertama: meningkatkan produktivitas, kecerdasan, kemampuan memberi solusi, hingga ketangguhan dalam situasi sulit (ketangguhan mental), bahkan juga meningkatkan kecenderungan pada kebajikan. Kedua: meningkatkan daya tahan tubuh atau kesehatan tubuh, hingga usia yang lebih panjang.

Kondisi otak yang berfungsi maksimal itu bisa dicapai melalui praktik mindfulness yang dipopulerkan pertama kali oleh Jon Kabat-Zinn. Berbagai riset mengenai itu bisa kita baca di berbagai jurnal ilmiah, atau melalui artikel atau buku populer yang ditulis oleh penulis biasa, hingga saintis di bidang terkait.

Happiness & Berbagai Persoalan Dunia

Jika kita lihat daftar global issues (persoalan dunia), maka kita akan temukan salah satunya adalah mental health, selain berbagai global issues lainnya, seperti nuclear war, AI, poverty, climate change, dll. Salah satu solusi baru untuk persoalan mental health ini menurut para ahli adalah mindfulness practice. 

Solusi ini menjadi melegakan, karena secara umum pemerintahan di dunia tidak terlalu peduli pada mental health warganya. Itu terlihat dari kecilnya anggaran yang disediakan pemerintah di seluruh dunia. Padahal mental health yang buruk akan: 1. menurunkan produktivitas warganya, 2. membebani anggaran kesehatan secara umum, 3. meningkatkan angka kekerasan di antara warga.

Angka anggaran untuk mental health nampaknya akan semakin mengecil karena rata-rata pemerintahan di seluruh dunia diperkirakan akan meningkatkan anggaran militernya. Penyebabnya tidak lain adalah invasi Putin ke Ukraina. Anggaran militer yang naik berkali-kali lipat ini sudah terlihat di beberapa negara di Eropa.

Bagaimana dengan Indonesia?

Mental health bisa tercermin pada posisi Indonesia di World Happiness Report (WHR) yang diterbitkan PBB tiap tanggal 20 Maret tiap tahun. WHR ini disusun oleh para ahli neuroscience, positive psychology, dan ahli-ahli dari bidang sains yang lain. 

Posisi Indonesia sudah semakin membaik dalam beberapa tahun terakhir ini, terutama di tahun 2021 yang berada di posisi 82. Namun di WHR tahun 2022, posisi Indonesia terjerembab kembali ke posisi 87. Pandemi disebut para ahli sebagai penyebab utama turunnya beberapa indikator di WHR, seperti GDP per capita, dan selanjutnya (lihat daftar 6 indikator WHR di website resmi WHR).

Posisi Indonesia ini dan negeri-negeri lain, yaitu di angka 80an kebanyakan diduduki oleh negeri-negeri berkembang, miskin, atau penuh konflik.

Asal tahu saja posisi teratas 15 terbesar WHR selalu diisi oleh negeri-negeri Skandinavia, dan hampir semua negeri Eropa (Barat), juga Australia, New Zealand, Canada. Yang mengejutkan adalah negeri Israel yang setiap hari dalam kondisi siap diperangi negeri tetangganya, ternyata tahun 2022 ini meloncat ke posisi 9 (dari 12) menduduki tempat setelah negeri-negeri Skandinavia dan Eropa.

Satu negeri lain yang mengejutkan adalah Costa Rica yang bukan negeri tergolong besar, namun menempati urutan 16 di tahun sebelumnya, namun sekarang Costa Rica juga terjerembab ke posisi 23. Lagi-lagi penyebabnya adalah pandemi yang mempengaruhi beberapa indikator WHR.

Posisi Russia, China, Ukraine hampir sama buruknya dengan Indonesia. Tentu itu tidak mengherankan, karena Russia dan China dikelola oleh pemerintahan yang otoritarian, padahal salah satu syarat memiliki happiness menurut WHR adalah freedom to make life choices. Sedangkan Ukraine memiliki beberapa wilayah yang bergolak oleh pemberontakan yang didukung oleh Russia menurut laporan beberapa media. 

Selain itu Ukraina juga masih diliputi persoalan korupsi dan politik yang belum stabil. Persoalan Indonesia tentu juga soal korupsi yang nampaknya warisan lama yang tak bisa hilang, dan yang lain lagi adalah kaum radikal agama yang secara gigih dan teratur mencoba untuk naik ke puncak kekuasaan dengan bekerjasama banyak kelompok-kelompok lain, bahkan dengan tokoh-tokoh politik dengan ideologi sekuler, nasionalis sekalipun. Tentu saja itu menghancurkan setidaknya 2 syarat dari WHR, yaitu social support, dan produktivitas (GDP per capita).

International Day of Happiness di Tahun2022

International Day of Happiness pertama kali diselenggarakan PBB pada tahun 2013 tiap tanggal 20 Maret. Happiness Day ini diinisiasi oleh negara Bhutan yang sejak lama fokus pada soal happiness warganya.

Tujuan International Day of Happiness tidak lain adalah untuk mempromosikan happiness ke seluruh dunia, karena happiness menyediakan banyak benefit sebagaimana sudah disebut sebelumnya di atas.

Perayaan tahunan ini diharapkan dapat menciptakan berbagai gerakan di seluruh dunia yang fokus pada happiness dengan menghidupkan berbagai forum terbuka. Mereka yang peduli dengan happiness bisa terhubung untuk berbagi pengalaman mereka satu sama lain. Berbagai gerakan ini diharapkan bisa menciptakan lebih banyak konsep untuk dan mengimplementasikan ide-ide baru dalam mencapai human happiness.

Itu disampaikan oleh Jayme Illien, founder of the United Nations International Day of Happiness di website https://happinessday.org/jayme-illien/

Tahun 2022 ini, tema International Day of Happiness membuat kita prihatin, karena jelas agresi Putin ke Ukraina merusak tingkat happiness di mana-mana, bukan hanya di Ukraina saja. 

Beberapa pemikir atau filsuf dunia menyampaikan, apa yang menjadi keprihatinan semua orang di dunia ini, adalah invasi di Ukraina merusak fokus kita dari soal kemanusiaan menjadi soal kekuatan militer. 

Itu nampak dari naiknya angka anggaran militer di hampir semua negara Eropa (Barat) dan negara-negara lain di dunia. Anggaran militer yang naik itu tentu diambil dari anggaran lain seperti anggaran kesehatan, pendidikan, penghapusan kemiskinan, perubahan iklim, dan lain-lain.

Judul yang tertulis di website resmi International Day of Happiness adalah: "Happiness for All, Ukraine". Semoga apa yang tertulis itu tidak disalahpahami sebagai ajakan untuk memihak salah satu yang sedang bertikai di Ukraina, tetapi mengajak untuk berpihak kepada kemanusiaan, atau berpihak pada happiness.

M. Jojo Rahardjo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun