Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fungsi Otak Mudah Menurun? Oleh Stres?

11 Maret 2022   20:15 Diperbarui: 8 Oktober 2022   21:48 2252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan di bawah ini seringkali ditanyakan pada saya. Itu tidak mengherankan, karena kita semua memang menginginkan untuk tetap selalu menjadi manusia yang lebih baik setiap saat.

Ini pertanyaannya: Bagaimana sih caranya agar tidak gampang panik, tidak gampang marah, supaya kita bisa tetap tenang dan rasional, tetap fokus dalam pekerjaan atau fokus menjadi lebih produktif/berprestasi.

Ini jawabannya:

Berpikir rasional dan tenang itu melibatkan satu bagian penting di otak manusia, yaitu Prefrontal Cortex (PFC), dan interaksinya dengan bagian-bagian lain otak, seperti hippocampus (untuk proses menyimpan & mengambil memori).

Sedangkan saat kita mengalami stress, maka kerja otak didominasi hanya oleh amygdala (berada di bagian otak yang bernama limbic system). Saat stress, Interaksi antar bagian di otak itu menjadi menurun. Hanya amygdala yang dominan, yaitu hanya mengurus bagaimana kita merespon dengan cepat sekali situasi "bahaya" yang ada (tanpa melibatkan PFC) dan bagian lain di otak, kecuali limbic system.

Pada saat itu, pencernaan berhenti bekerja, juga immune system. Sebaliknya kerja jantung, paru-paru malah bekerja lebih giat untuk memompa oksigen ke jaringan otot. Bahkan kadar gula dalam darah pun meningkat. Semuanya bertujuan agar secepat kilat kita bisa merespon situasi bahaya,  misalnya hampir ditabrak mobil. Kita mampu meloncat secara tiba-tiba dan jauh sekali.

Mereka yang fobia pada sesuatu, misalnya kecoa atau tikus, atau ulat, dll, adalah orang yang memiliki pengalaman buruk dengan apa yang menjadi fobianya itu. Trauma itu terpicu kembali oleh hal-hal tertentu yang kadang aneh. Saat terpicu itu, muncul situasi stress yang mengakibatkan munculnya perubahan fungsi di otak (menurun) yang sudah disebutkan di atas. Sering disebut dengan amygdala hijack, atau sebutan lainnya: otak reptil membajak otak mamalia. Bagian yang sering disebut otak reptil ini memang tugasnya hanya 2 ini saja: fight or flight.

Namun situasi stress itu bisa rumit sekali. Misalnya saat kita bicara di depan banyak orang, itu bisa membuat kita mengalami stress. Padahal kita butuh PFC agar berfungsi maksimal, bukan? Dan ada banyak situasi lainnya yang bisa membuat kita stres, seperti saat menjelang ujian sekolah atau berada di lingkungan kantor yang memiliki atmosfir yang buruk, dan lain-lain.

Jadi bagaimana supaya fungsi otak kita cepat sekali kembali normal atau berfungsi seperti otak manusia yang lebih tinggi dari reptil atau mamalia lain dalam situasi apapun?

Jawabnya: Meditasi. Tentu masih ada cara selain meditasi, namun meditasi adalah cara yang terbukti paling signifikan mengembalikan otak ke fungsinya yang maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun