Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Ilmuwan - Citizen Scientist

Satu-satunya penulis sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

GPT-3, AI dan Dunia yang Berubah Cepat

15 Februari 2022   14:01 Diperbarui: 28 Mei 2023   10:54 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Bhavesh Bhatt 

Siapkah Anda?

Meski Artificial Intelligence (AI) masih di tahap embrio, namun AI ini telah menghilangkan banyak jenis pekerjaan (juga mencipta jenis kerja baru), sehingga segera dan pasti muncul satu kelas baru, yaitu useless class dan juga diberlakukannya penetapan UBI: Universal Basic Income terutama bagi Anda yang masuk dalam golongan useless class. Meski jumlah mereka yang useless class tumbuh pesat, namun kegiatan ekonomi akan baik-baik saja, bahkan lebih produktif tanpa tenaga kerja.

Para pemikir, filsuf, ilmuwan dari seluruh dunia sudah "berkumpul" beberapa kali untuk membicarakan nasib umat manusia yang mungkin terancam keberadaannya oleh AI. Historian & philosopher, Harari bilang: AI, nuclear war, technological disruption, climate change, dll adalah ancaman utama bagi kemanusiaan. Lalu Elon Musk bilang: slow the AI down, karena kemajuan dalam pengembangan AI ternyata pesat sekali, padahal kita belum membahas ancamannya.

Tentu AI bergantung pada super computer yang sekarang masih terus dikembangkan dan setiap bulan kekuatan komputer bertambah ratusan kali lipat sebagaimana diperhitungkan oleh Ray Kurzweil, seorang futurist terkenal. Namun kemunculan Cerebras (super chips) baru-baru ini membuat super komputer menjadi lebih cepat tercipta daripada yang diramalkan sebelumnya.

AI tentu masih dalam bentuk embrio, namun sudah menghasilkan GPT-3. Aplikasi (sebut saja begitu) yang disebut GPT3 ini sudah menghasilkan banyak implementasi yang bisa kita temui dalam bentuk berbagai platform. Misalnya copy.ai yang sangat membantu para penulis atau copy writer, bahkan membuat penulis pemula bisa menulis sebaik penulis senior. Tentu ada banyak lagi aplikasi yang telah dihasilkan oleh GPT-3 ini yang terlihat mulai menghilangkan banyak lapangan kerja, termasuk dokter, hingga lawyer, pelukis, designer, bahkan penulis puisi, dll.

Apa yang akan terjadi dengan dunia politik nanti? Apakah agama di Indonesia masih akan terus ditunggangi oleh politisi untuk mendapatkan kekuasaan? Jawabannya: masih. Justru dengan AI para pemilik modal yang berkolaborasi dengan politisi akan lebih mudah memanipulasi pikiran manusia untuk cenderung pada satu pilihan politik. Itu artinya, perilaku mudah saja direkayasa oleh pemilik AI. There is no free will dalam konteks ini!

Gambar: https://techvidvan.com/tutorials/ai-in-human-life/
Gambar: https://techvidvan.com/tutorials/ai-in-human-life/
Artificial Intelligence adalah teknologi yang mendorong banyak pengembangan teknologi lain, bahkan AI ini mendorong banyak perubahan dalam banyak aspek kehidupan manusia. AI menjadi pondasi dari banyak industri yang sedang berkembang sekarang ini. GPT-4 akan segera diluncurkan tahun 2022 ini, padahal GPT-3 baru diluncurkan tahun lalu. Tentu pengembangan GPT selanjutnya menjadi lebih mudah, karena GPT-3 sendiri bisa menulis coding untuk pengembangan dirinya.

Intinya: tanpa AI sulit bagi satu perusahaan untuk bisa berkembang pesat atau bersaing dengan yang lain.

Lalu apakah pendidikan & pengalaman yang sudah kita miliki sekarang ini siap untuk membawa kita menjadi bagian dalam perubahan besar dan cepat itu? Apakah kita sudah menyiapkan mindset atau ketangguhan mental menghadapi berbagai perubahan yang sama sekali tidak kita duga? Apakah fungsi otak kita sudah memadai untuk jaman yang semuanya serba sangat "pintar" itu?

Di bawah ini adalah beberapa industri yang bakal berkembang pesat di tahun-tahun mendatang. Tentu urutannya bukan menunjukkan apa yang paling pesat berkembang atau paling besar nilainya dalam miliaran dollar. 

Internet of Things

Semua peralatan elektronik terhubung dengan Internet. Bukan sekedar terhubung ke Internet, namun sekaligus juga terhubung antara satu alat elektronik dengan berbagai peralatan elektronik lainnya. Misalnya barcode reader yang ada di supermarket Indomaret atau Alfamaret yang terhubung melalui Internet ke pabrik suatu produk, sehingga bisa otomatis menaikkkan produksi atau menurunkan produksinya, demikian juga menentukan turun-naik harganya di pasaran. IoT ini tentu akan semakin lancar saat Internet 5G yang menjadi kenyataan di berbagai pelosok Bumi.


Cyber Security

Karena Internet bakal semakin menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari, maka keamanan data, atau keamanan jaringan yang kita masuki menjadi penting.


Genomics

Beberapa belas tahun lalu proyek Genomic Secuencing dimulai, yaitu proyek global yang diperkirakan menghabiskan biaya lebih dari 20 milyar dollar di tahun 2022 ini. Genomic sequencing menghasilkan catatan DNA dari semua manusia, bahkan termasuk virus. Proyek yang bakal merubah dunia kedokteran ini sekarang hanya membutuhkan kurang dari 1000 dollar saja agar 1 orang bisa mendapatkan genomic sequencing. Data setiap manusia ini bisa digunakan untuk mencegah penyakit yang mungkin akan diderita seseorang, sehingga umur manusia diperkirakan bakal bisa mencapai rata-rata lebih dari 100 tahun sebentar lagi. Apalagi juga sudah diciptakan teknologi CRISPR-Cas9 (Jennifer Doudna mendapatkan Nobel karena ini) yang membuat sebuah laboratorium kecil sekalipun bisa mengutak-atik DNA. Artinya siapapun bisa mencegah datangnya atau potensi penyakit, sehingga jumlah dokter akan secara signifikan dikurangi jumlahnya.


Drones

Memberikan solusi pada banyak tantangan dunia modern, seperti tranportasi manusia, barang, penelitian, hingga untuk kebutuhan militer. Sekarang sedang dikembangkan teknologi ion thruster untuk mengganti baling-baling di drones, sehingga drones akan bekerja dalam senyap dan dengan kebutuhan energi yang lebih kecil.


Robot

Di banyak industri, misalnya otomotif, penggunaan robot meningkatkan produktivitas. Kesalahan dibuat minimal, dan risiko adanya pemogokan buruh juga dihilangkan. Begitu juga di kepolisian dan ketentaraan. Namun robot terus dikembangkan sehingga menjadi robot yang bisa bekerja melayani kehidupan rumah tangga, seperti memasak, membersihkan rumah, hingga membantu orangtua yang memiliki keterbatasan, dll. Tentu saja tidak ketinggalan robot yang diciptakan untuk membangun atau memelihara kesehatan mental, atau bahkan robot untuk meningkatkan resilience (mentally super healthy).


Virtual Reality

Istilah metaverse yang sekarang mulai populer, awalnya lebih populer dengan istilah virtual reality. Meski dulu lebih banyak digunakan untuk games, namun sebenarnya virtual reality juga digunakan untuk keperluan yang lebih serius, seperti penelitian atau training, hingga militer. Karena kemajuan komputer & Internet, maka virtual reality menjadi semakin terasa real, bahkan juga dimanfaatkan untuk "mewarnai" conference yang sebelumnya hanya berupa video conference. Tentu saja ini dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk menangguk uang, misalnya dengan menyediakan virtual reality tour ke banyak tempat di dunia. Berhaji atau berumroh ke Mekah pun sudah ditawarkan secara virtual.


Nano Technology

Baru-baru ini Jennifer Doudna mendapat hadiah nobel karena telah menemukan CRISPR-Cas9, yaitu teknologi untuk mengutak-atik DNA, tentu untuk tujuan kemanusiaan, seperti mencegah penyakit termasuk kanker, atau memperbaiki kesehatan tubuh hingga mental. Tantangan besar dari teknologi baru ini adalah soal etika yang mudah saja untuk dilanggar oleh mereka yang memiliki teknologi ini yang ternyata bisa dimiliki oleh sebuah laboratorium kecil dan tak dikenal. Padahal teknologi ini mampu menciptakan DNA baru yang bisa menghasilkan "makhluk" yang belum pernah ada sebelumnya.


Renewable Energy

Semua pemerintahan di dunia tentu paham bahwa salah satu ancaman terbesar bagi umat manusia adalah global warming. Namun tidak semua mampu menahan laju global warming di negerinya masing-masing. Misalnya mengganti penggunaan fossil fuel untuk menghasilkan energi listrik. Hingga sekarang, di banyak tempat di dunia penggunaan fossil fuel masih lebih murah daripada penggunaan solar, wind, atau water energy. Tantangan utama bagi renewable energy adalah media penyimpan energi (baterai) yang hingga kini masih dianggap belum memadai. Meski demikian pengembangan media penyimpan energi masih terus dilakukan.


Sharing economy

Lebih dari 2 dekade lalu, saat Internet mulai digunakan secara merata di dunia, sharing economi mulai tumbuh lebih pesat. Awalnya adalah pinjam-meminjam rumah peristirahatan di berbagai tepat di dunia. Sekarang sudah berkembang jauh sebagaimana yang diberikan oleh Hubble, Airbnb. Juga Uber, Gocar, Grab, penyewaan motor listrik, dan lain-lain.


E-Learning

Technological disruption menghasilkan perubahan di mana-mana dan terus terjadi dengan cepat. Apa yang sudah dipelajari bertahun-tahun di sekolah dan universitas, bahkan pengalaman kerja bertahun-tahun bisa menjadi tak memiliki nilai lagi, karena munculnya massive disruption di dunia kerja (misalnya). Semua orang yang tidak ingin tertinggal atau tidak ingin menjadi bagian dari useless class, harus terus belajar atau beradaptasi. Terus belajar bukan kebutuhan lagi, tetapi menjadi keharusan. Kondisi ini yang membuat e-learning menjadi marak, terutama karena terdorong oleh kemajuan Internet dan AI yang mampu membuat e-learning bisa menyediakan pelajaran apa saja, bahkan yang tailor made.


Big Data

Apakah Anda pernah menghitung berapa data yang terkumpul di HP anda setiap bulan? Untuk penggunaan yang minimal, akan terkumpul setidaknya 1 GB, karena adanya gambar, suara, & video dari interaksi di WA, serta di platform lainnya. Dalam satu tahun berapa GB yang terkumpul dan kalikan dengan jumlah anggota keluarga Anda. Atau kalikan dengan jumlah penduduk di Indonesia, atau kalikan dengan pengguna HP di seluruh dunia yang lebih dari 5 miliar. Data yang sangat besar "harus dikelola" secara khusus, karena memiliki guna. Misalnya data itu amat dibutuhkan oleh AI untuk menjadi "pintar".

3D Printing

Mungkin belum banyak yang tahu, bahwa membangun rumah sekarang sudah bisa menggunakan 3D Printing, termasuk juga membuat kendaraan. 3D Printing terus dikembangkan untuk mencetak benda-benda atau alat yang lebih kecil atau membutuhkan presisi yang lebih tinggi. 3D Printing di tingkat rumah tangga akan mengurangi peran pabrik-pabrik pembuat barang-barang rumah-tangga atau alat-alat transportasi hingga peralatan elektronik. Jika sekarang kita masih takjub melihat anak kita yang berusia pre teenager dengan lancar melakukan aktivitas jual-beli di platform online shopping, nanti (segera) kita juga akan melihat mereka melakukan pembuatan benda-benda kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan 3D Printer.


Blockchain Technology

Popularitas teknologi ini dikalahkan oleh popularitas cripto currency, padahal tanpa blockchain technology, crypto currency seperti Bitcoin tak akan ada. Teknologi ini memberi keamanan bagi banyak aktivitas di Internet, terutama transaksi, atau orisinalitas sebuah file. Bukan hanya soal keamanan, blockchain technologi juga memberikan efisiensi yang berarti juga kecepatan tinggi dan cost yang lebih rendah untuk urusan pencatatan sebuah kegiatan di Internet.

Penutup

Tentu kita bisa memilih untuk menjadi bagian dari useless class dan lalu "menikmati" hidup dengan UBI yang disediakan pemerintah (itu jika pemerintah kita memliki keberhasilan dalam ekonomi). Atau kita memilih untuk menjadi bagian dari pengembangan AI & pemilik AI, serta ikut menentukan "free will" umat manusia. Kita bisa menjadi AI developer, atau kita bisa menjadi pemodal  bagi proyek pengembangan AI dan lalu menjadi owner-nya.

Tahun-tahun ke depan adalah tahun-tahun yang tidak bisa ditebak (akan seperti apa), menurut Harari, filsuf terkenal. Life skill utama yang dibutuhkan, menurutnya adalah kemampuan beradaptasi. Bagaimana kita memiliki kemampuan beradaptasi, jika kita mudah stres (oleh perubahan yang cepat dan tak terduga), kehilangan kecerdasan, kreativitas, kehilangan kemampuan menemukan solusi? Apalagi jika kita sakit-sakitan dan berusia pendek.

Tahun-tahun ke depan adalah tahun-tahun di mana kita mesti memahami bagaimana cara kerja otak dan kaitan otak dengan berbagai aspek kehidupan kita. Sehingga kita tahu cara efisien untuk menjadi lebih cerdas, lebih tangguh, tidak mudah stres, lebih produktif, lebih mampu beradaptasi pada situasi yang tidak bisa ditebak, dan tentu saja lebih memiliki kecenderungan pada kebajikan.

M. Jojo Rahardjo

Menulis ratusan artikel & video seputar neuroscience sejak 2015

https://youtube.com/c/membangunpositivity

https://facebook.com/membangunpositivity

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun