Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Narsisisme Dibutuhkan atau Tidak di Organisasi?

27 Januari 2022   20:39 Diperbarui: 9 April 2023   19:15 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://www.psychologytoday.com/

Kepemimpinan membutuhkan orang dengan karakter yang kuat, misalnya tangguh, fokus pada tujuan, berani mengambil risiko besar, emosinya tidak mudah berubah pada situasi yang berubah-ubah, tidak mudah cemas. 

Karakter yang kuat itu termasuk juga kepercayaan diri yang kuat, memiliki visi yang jauh ke masa depan. Kecerdasan tentu tidak termasuk, karena kecerdasan cukup (bisa) dimiliki oleh tim riset atau jajaran di bawahnya.

Sebagian karakter seperti itu dimiliki oleh para narcissist. Baca ini: "Are Narcissistic CEOs All That Bad?"

Pemimpin atau CEO yang sukses di tingkat dunia, memang menunjukkan memiliki ciri narcissist menurut riset. Meski demikian ada banyak contoh CEO yang berhasil memajukan organisasi atau perusahaan tempat ia bekerja, namun ada juga yang malah menjatuhkannya. 

Tulisan bagus di Forbes ini layak untuk disimak  (klik di sini: "Here Are 5 Warning Signs Your Boss Is A Narcissist"). Sedangkan artikel yang sedang Anda baca ini adalah untuk menonjolkan beberapa poin yang penting untuk disimak bersama.

Ini daftar langkah-langkah yang menonjol dari CEO yang memiliki ciri narcissist:

- make more acquisitions,
- pay a bigger premium for those acquisitions,
- spend more on advertising,
- spend more on R&D,
- continue to make big M&A deals even if their recent performance had been poor,
- lead an organization to more volatile performance (i.e., it would work out really well or be a total disaster).


Karakter Negatif yang Tersembunyi 

Narcissist yang menduduki posisi strategis di organisasi, perusahaan, atau institusi pemerintahan sering dianggap memiliki karakter positif, seperti memiliki leaderships, memiliki self confidence, memiliki visi jauh ke depan, dll. Namun di balik karakter positif yang terlihat itu ada karakter negatif yang merusak dirinya sendiri dan organisasi tempat ia berada:

(1) Haus puji-pujian.
Exploitativeness/Entitlement --> I insist upon getting the respect that is due to me;

(2) Haus untuk diperhatikan atau dipatuhi.
Leadership/Authority --> I like to be the center of attention;

(3) Penuh kesombongan atau gembar-gembor yang tak perlu.
Superiority/Arrogance --> I am better than others; and

(4) Delusional, merasa amat spesial.
Self-absorption/Self-admiration --> I am preoccupied with how extraordinary and special I am.

Naracissism Berguna dan Apakah Sekaligus Toxic?

Narcissim juga bisa dideteksi melalui penggunaan kata I, my, mine, and
me. Semakin sering ia menggunakan 4 kata itu, maka semakin ia menganggap dirinya adalah sama dengan perusahaan atau organisasi tempat ia bekerja.

Sebagaimana yang disebutkan di bagian awal artikel ini, adanya ciri narcissist dibutuhkan bagi seorang CEO untuk membawa sebuah organisasi atau perusahaan ke puncak kesuksesan. Tentu itu yang menjadi tujuan utama seorang CEO ditempatkan di sebuah organisasi.

Namun melalui kacamata yang lebih luas, ada pertanyaan kemanusiaan yang harus diajukan: apakah perusahaan atau organisasi itu membawa manfaat bagi kemanusiaan? Jika tidak, maka kesuksesan itu hanya membawa manfaat untuk organisasi itu saja.

Pertanyaan ini tentu harus diajukan kepada partai-partai politik juga, karena kita tahu ada partai yang baru saja dibentuk, namun berhasil meraih "kesuksesan" yang luar biasa. Apakah itu hebat? Menurut ukuran kemanusiaan mungkin sangat buruk. 

Organisasi, perusahaan, atau pemerintahan yang dipimpin oleh seorang narcissist memang bisa melompat ke atas sangat cepat, namun kejayaan itu hanya seumur jagung. Steve Jobs, Adolf Hitler, Donald Trump, Alexander the Great, Partai Demokrat (di Indonesia) adalah hanya sebagian kecil dari contoh narcissism dalam sejarah peradaban manusia. Steve Jobs pernah membuat "ambruk" perusahaan Apple yang dipimpinnya. Adolf Hitler pernah menguasai Eropa sebentar saja (melalui jatuhnya korban 50 juta jiwa), namun hanya sebentar saja. Begitu juga Donald Trump, Alexander the Great, dll.

Bagaimana mengukur manfaat sebuah kesuksesan bagi kemanusiaan? Sains memberi cara ini, yaitu apakah individu, organisasi atau perusahaan itu memberi "solusi" pada persoalan global. Sebagaimana kita tahu peradaban manusia atau bahkan the existence of human being terancam oleh beberapa persoalan yang dalam beberapa dekade terakhir mengemuka. Apakah individu atau organisasi itu ikut menyumbang ancaman itu? Atau menurunkan ancamannya? Itulah ukurannya.

Persoalan global adalah topik yang terus dibicarakan oleh banyak pemikir, filsuf, ilmuwan dan pembuat kebijakan di seluruh dunia. Disebut persoalan global, karena memiliki dampak hingga ke setiap orang, dan hingga ke pelosok di mana pun di muka Bumi ini. Salah satu topik besar dari persoalan global adalah climate change yang dampaknya memang hingga ke pelosok. Topik lainnya adalah technological disruption, artificial intelligence, climate change, nuclear war, mental health, poverty, violence, pandemic, dll.

CEO, pemimpin dengan ciri narcissist boleh saja sukses membawa organisasinya ke puncak kesuksesan. Namun jika organisasinya tidak membawa manfaat bagi kemanusiaan, maka ia adalah toxic bagi semua orang, atau bagi humanity.

M. Jojo Rahardjo

Menulis ratusan artikel & video seputar neuroscience

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun