Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pikiran dan 4 Poin Penting yang Ditemukan Sains

14 Desember 2021   21:33 Diperbarui: 8 November 2022   13:27 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://depositphotos.com/

Ini yang ditemukan oleh berbagai riset:

1. 80% pikiran kita adalah negatif.

2. Pikiran kita hari ini adalah pengulangan dari pikiran kemarin sebesar 95%.
3. Besok kita akan mengulang lagi pikiran yang sama itu.
4. Sepanjang kita terjaga, pikiran kita selalu melakukan mind-wandering hampir separuh dari waktu kita terjaga, yaitu 47%, meski kita sedang melakukan satu pekerjaan penting atau tidak melakukan apa-apa atau sedang beristirahat (baca di sini: Wandering mind not a happy mind).

Mind-wandering adalah topik sains yang baru mulai populer beberapa dekade terakhir. Meski demikian Siddartha Gautama sudah menyadarinya 2500 tahun lalu. Pikiran kita selalu berkelana ke masa lalu dan ke masa depan, yang akibatnya menurut Siddartha, kita merasa menderita. Kita jarang bisa merasakan berada di masa sekarang dan merasakan apa yang ada di sekeliling kita, karena pikiran kita selalu sibuk berkelana ke masa lalu, masa depan, atau kemanapun.

Siddartha menyebut akibat buruk dari mind-wandering itu adalah penderitaan, sementara itu sains di masa sekarang menyebutnya begini: "A Wandering Mind is n Unhappy Mind" atau mengalami stress (lihat link yang tersedia di atas).

Sains menggunakan kata stres untuk menyebut penderitaan yang disebut oleh Siddartha. Pikiran yang sering berkelana ini telah diteliti, dan ternyata menyumbang stres. Sebagaimana kita tahu stres tidak baik untuk otak dan untuk kesehatan tubuh. Komunitas Membangun Positivity (klik di sini) telah membahas topik ini cukup sering, karena penting sekali agar kita selalu memiliki otak yang berfungsi maksimal.

Sebagaimana Siddartha sudah katakan, kita nyaris tidak bisa menghentikan mind-wandering. Selain mind-wandering memberikan dampak negatif, namun mind-wandering juga memberi benefit. Banyak penemuan hebat dalam bidang sains, teknologi, juga pikiran besar dihasilkan karena adanya mind-wandering. Solusi besar dalam peradaban manusia dihasilkan karena pikiran manusia berkelana ke masa depan membayangkan apa-apa yang bisa membuat peradaban manusia berkembang. Saat membayangkan masa depan itu manusia merancang hal-hal baru dengan menggunakan memori yang dimilikinya, termasuk memori negatif dari masa lalu. Jadi meski menghasilkan hal positif, namun mind-wandering ini menghasilkan dampak negatif, yaitu stres.

Riset yang dilakukan oleh Harvard yang tersebut di atas: Hampir 50% dari waktu kita ternyata adalah disibukkan oleh pikiran yang berkelana ke masa lalu dan ke masa depan. Saat melakukan mind-wandering inilah kita bisa menghasilkan pikiran besar, solusi bagus, temuan baru, dan lain-lain yang positif. Meski menghasilkan hal positif, mind-wandering ini menyumbang stres, apalagi jika saat mind-wandering tidak menghasilkan hal positif (lihat video lengkap tentang mind-wandering menurut sains di sini).

Tahun 1979, Jon Kabat-Zinn (lihat videonya di sini) mulai memperkenalkan mindfulness practice kepada dunia. Kata mindfulness digunakan untuk menggantikan kata meditation yang digunakan oleh Siddartha Gautama dan tradisi Hindu yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Sebagaimana yang dikatakan Siddartha, mindfulness adalah sebuah latihan agar:
1. Lebih mudah menyadari adanya mind-wandering.
2. Mind-wandering tidak memiliki dampak negatif.

Point pertama akan membuat kita takjub, bahwa akhirnya kita bisa menyadari atau mampu memperhatikan pikiran kita sendiri dengan lebih jernih atau jelas. Kita pun takjub, bahwa pikiran kita ternyata gampang sekali mind-wandering.

Point kedua akan membuat kita mampu untuk bersikap netral saat mind-wandering terjadi. Apa artinya? Saat mind-wandering pada sesuatu yang buruk, jelek, atau tidak menyenangkan (tentang masa lalu atau masa depan), emosi negatif tidak muncul, seperti gundah, marah, sedih, cemas atau lainnya.

Saat mind-wandering pada sesuatu yang bagus, baik, atau menyenangkan (tentang masa lalu atau masa depan), emosi negatif juga tidak muncul, seperti gundah, marah, sedih, cemas atau lainnya.

Saat mind-wandering pada sesuatu yang bagus, memang tetap bisa memunculkan emosi negatif, karena kita cenderung mengejar yang bagus, padahal kita cemas yang bagus itu akan berakhir atau tidak ada di masa depan.

Jadi, point pertama mungkin lebih mudah untuk mencapainya, namun point kedua akan lebih lama untuk mencapainya. Satya Narayana Goenka yang memimpin banyak meditation center di dunia, mensyaratkan latihan selama 10 hari berturut-turut dan 10 jam setiap harinya untuk bisa mencapai point kedua. Menurut Goenka, apa yang diajarkannya ini berasal dari apa yang diajarkan oleh Siddartha 2500 tahun lalu.

Namun demikian sains yang diwakili oleh Jon Kabat-Zinn (misalnya) memberi strategi yang lebih ringan, yaitu: cukup melakukan meditasi setiap saat atau kapan pun kita memiliki kesempatan. Artinya itu bisa dilakukan bukan di tempat khusus, seperti yang Goenka sampaikan, yaitu di tempat latihan meditasi Vipassana. Menurut sains kita bisa melakukan meditasi di mana pun, kapan pun, dan dengan posisi apa pun.

Apa yang akan Anda pilih, tentu bebas, atau mengikuti preferensi Anda sendiri. Di Indonesia sendiri sudah banyak beroperasi tempat-tempat berlatih meditasi Vipassana, meski tak persis sama dengan metode yang diberikan oleh Goenka. 


Namun jika Anda belum punya waktu yang cukup untuk serius mendalami meditasi Vipassana, tentu meditasi dengan metode sains bisa lebih dahulu dijalankan. Yongey Mingyur Rinpoche, salah satu biksu Buddha yang terkenal di dunia juga ikut mempromosikan metode meditasi yang diajarkan oleh sains. Beberapa videonya yang mempromosikan meditasi sekuler ini banyak ditonton orang. Bisa dilihat di Youtube (lihat di sini).

Alasan Mingyur Rinpoche mempromosikan meditasi sekuler adalah agar orang tidak kehilangan kesempatan untuk memperoleh benefit dari meditasi. Satu tarikan nafas atau dua tarikan nafas sudah lebih baik (memperoleh benefit) daripada tidak meditasi sama sekali, ujarnya.

Jika Anda ingin berlatih meditasi, kami dari Komunitas Membangun Positivity sudah memiliki beberapa video tentang itu. Anda bisa mempelajarinya dan sekaligus berlatih.

M. Jojo Rahardjo

Menulis lebih dari 500 artikel, 100 lebih video, 3 ebooks, dan menyelenggarakan diskusi online sejak 2020. Semuanya untuk mempromosikan berbagai riset sains seputar fungsi otak dan kaitannya dengan kecerdasan, produktivitas, kreativitas, inovasi, ketangguhan pada situasi sulit, kecenderungan pada altruism, dan kesehatan. Kunjungi: https://facebook.com/membangunpositivity

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun