Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misi Penyelamatan Warga Afghanistan dan Jusuf Kalla

23 Agustus 2021   17:12 Diperbarui: 23 Agustus 2021   17:31 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya dalam beberapa jam saja terkumpul jutaan dollar dari seluruh dunia untuk menyelamatkan warga Afghanistan yang terancam oleh Taliban.

Namun kita mendengar ada beberapa tokoh Indonesia yang "mengkampanyekan" untuk berprasangka baik pada Taliban yang sedang berkuasa di Afghanistan sekarang. Bahkan mereka menganjurkan agar Pemerintah RI bekerjasama dengan Taliban.

Mana yang benar? Ternyata warga Afghanistan sendiri lebih banyak yang meyakini bahwa Taliban itu berbahaya, sehingga gerakan menyelamatkan warga Afghanistan menggaung ke seluruh dunia. 

Gerakan ini diinisiasi oleh Tommy Marcus yang baru berusia 26 tahun. Ia harus bekerja keras dengan banyak pihak untuk menggunakan uang yang terkumpul ini, antara lain dengan pihak militer yang bisa menjamin penerbangan akan aman, dan juga dengan banyak negeri yang mau menerima pesawat yang dipenuhi para pengungsi.

Marcus yang masih muda, yaitu saat usianya menunjukkan bahwa prefrontal cortex-nya baru saja sempurna berkembang (menurut neuroscience), memang sudah lama bergerak dalam humanitarian aid programs di Kabul, Afghanistan yang sekarang diduduki oleh Taliban. Ada banyak orang yang berusaha keluar dari Afghanistan karena terancam dieksekusi oleh Taliban. Mereka adalah antara lain yang pernah bekerja di humanitarian program, bekerja untuk kepentingan negeri-negeri Barat, aktivis hak-hak perempuan, pembela hak asasi manusia, LGBTQ, wartawan, birokrat, pekerja seni atau seniman, interpreter, dan lain-lain. Itu belum termasuk juga keluarga mereka.

Menurut Marcus, Taliban memiliki daftar orang-orang itu dan akan segera bergerak untuk mengeksekusi tanpa pengadilan, alias eksekusi di tempat mereka ditemukan.

Manakah yang layak dipercaya? Tokoh Indonesia itu? Atau warga Afghanistan yang sekarang ketakutan dan ingin segera keluar dari Afghanistan?

Referensi: 1, 2, 3, 4 dan 5

M. Jojo Rahardjo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun