Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tantangan Hidup di Zaman Digital? Apa Saja?

8 Juni 2021   17:29 Diperbarui: 3 Juli 2021   13:50 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Komunitas Membangun Positivity (Jalani hidup sesekali tanpa semua peralatan zaman digital yang kita miliki)

1. MULTITASKING
Munculnya telepon genggam yang menggantikan banyak alat-alat lain sebelumnya. Kita tak perlu lagi TV, radio, koran, majalah, pemutar musik atau video, fax machine, biometric scanner, hingga peta pemandu jalan, karena semua ada di telepon genggam kita. Dampaknya adalah telepon genggam ini sering digunakan bersamaan (multitasking) pada saat kita melakukan aktivitas lain seperti bekerja, menggunakan komputer, berbicara atau berinteraksi dengan orang lain, hingga memenuhi kebutuhan tubuh kita, seperti makan, minum, istirahat, dan lain-lain.

2. DISRUPTION
Perubahan yang cepat sekali dan menimbulkan goncangan. Ini disebabkan oleh perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat sekali. Satu perkembangan baru, bahkan memicu perkembangan baru yang berikutnya. Itu bahkan seperti reaksi berantai. Perubahan ini terjadi dalam beberapa aspek kehidupan:
* Hilangnya beberapa bidang pekerjaan dan munculnya beberapa bidang pekerjaan baru, namun tak semua bisa menjadi bagian dari bidang pekerjaan baru itu.
* Munculnya beberapa bidang ilmu baru atau beberapa skill baru yang penting dan harus dipelajari agar tak menjadi kelompok pinggiran atau kelompok yang tertinggal.

3. MEDIA SOSIAL
Pengguna media sosial semakin banyak sejalan dengan berkembangnya teknologi HP dan Internet access. Artinya media sosial makin kuat menjadi bagian dari hidup setiap orang. Tak menjadi bagian dari media sosil, berarti akan "tertinggal" dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari. Namun demikian media sosial berisi juga berisi berbagai hal negatif. WhatsApp adalah media sosial yang paling sering digunakan sejak terbangun tidur di pagi hari, padahal di dalamnya ada banyak group yang isinya lebih banyak berbagai hal negatif.

==o==

Dalam buku yang berjudul RESILIENCE, Tetap Tangguh di Masa Sulit, telah dijelaskan 5 strategi agar tetap tangguh (silakan dicari buku ini di Facebook Page Membangun Positivity). Lima strategi ini diambil dari berbagai riset sains sepanjang 3 dekade terakhir. Lima strategi ini paling sering muncul sebagai strategi yang ditawarkan oleh berbagai saintis dunia.

Namun dalam tulisan ini saya ingin mendorong 2 strategi yang paling memberi benefit besar pada kesehatan mental dan tubuh kita, yaitu MEDITASI dan BERSYUKUR. Jika 3 strategi selanjutnya juga dipraktikkan, tentu itu akan lebih baik lagi.

Sebagaimana sudah ditunjukkan oleh berbagai riset, praktik MEDITASI dan BERSYUKUR ini telah diformulasikan oleh para saintis agar mudah dipraktikkan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun.

CARA MEDITASI MENURUT SAINS:

1. Duduk dengan posisi yang nyaman, posisi duduk terserah saja, mata dipejamkan. Lalu memperhatikan tarikan dan hembusan nafas, misalnya fokus memperhatikan aliran udara yang masuk dan keluar lewat hidung atau fokus pada aliran udara yang mengisi dan keluar dari paru-paru.

2. Jika pikiran melayang memikirkan hal lain, jangan gundah, karena itu wajar. Kembali saja memperhatikan tarikan dan hembusan nafas lagi.

3. Begitu terus selama beberapa menit. Satu menit sudah bagus, lebih lama lebih bagus lagi. Semakin sering dilakukan dalam 1 hari semakin bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun