World Happiness Report untuk tahun 2021 akan terbit di bulan Maret nanti. Banyak yang penasaran dengan hasilnya, karena negeri-negeri Skandinavia dan Eropa yang disebut memiliki happiness tertinggi di dunia ternyata warganya banyak yang tewas karena COVID-19. Padahal happiness disebut oleh banyak riset bisa mendongkrak immune system. Mereka yang memiliki immune system yang baik jika terinfeksi COVID-19 sering tak memiliki gejala atau nyawanya tak terancam. Mereka hanya butuh diisolasi agar tak menjadi penular ke orang lain.
Sweden, satu negara Skandinavia memiliki angka tewas yang tinggi di masa pandemi ini. Juga negeri-negeri Eropa lain seperti: Belgium, UK, Italy, Spain, France, Switzerland. Padahal mereka itu adalah negeri-negeri dengan tingkat happiness yang tergolong tinggi di dunia.Â
Apa yang terjadi sehingga mereka tak seperti digambarkan oleh berbagai riset, bahwa mereka yang memiliki happiness akan memiliki immune system yang tinggi pula? Mungkin saja jawabannya adalah mereka yang tewas adalah mereka yang memiliki risiko tinggi atau comorbidity.Â
Mereka tertular oleh sebagian besar warga yang OTG dan berkeliaran kesana-kemari. Mereka yang OTG ini yang memiliki immune system yang lebih baik, dan mungkin sekali mereka adalah warga yang memiliki happiness yang lebih tinggi.
=o=
Report ini diprakarsai dan dirancang oleh neuroscientists dan saintis dari ilmu pengetahuan lainnya. Salah satu definisi happiness yang disebutkan oleh para neuroscientists adalah sebuah kondisi di otak saat berfungsi maksimal, yaitu lebih cerdas, lebih punya solusi pada berbagai persoalan, lebih kreatif, inovatif, tahan stres atau depresi, juga tubuh lebih sehat (immune system yang lebih baik).Â
Sebagai bonusnya: lebih cenderung pada altruism (kebajikan) atau lebih cenderung pada spiritualism (apa pun artinya itu). Itu sebabnya happiness sering juga disebut positivity.
Enam indikator yang diukur oleh WHR itu adalah gambaran dari happiness yang amat dipengaruhi oleh 6 indikator yang diukur oleh WHR itu. Dalam laporan PBB ini, GDP per capita diletakkan paling atas, karena ekonomi tentu akan mempengaruhi banyak indikator lain dalam kehidupan sehari-hari di sebuah negeri.
Healthy life expectancy tentu berkaitan dengan GDP per capita. Corruption juga akan mempengaruhi GDP per capita. Jika banyak korupsi maka sulit untuk menaikkan angka GDP per capita, apalagi menyediakan fasilitas kesehatan untuk masyarakat dan lain-lain.
Di negeri-negeri teratas dalam rangking World Happiness Report, pendidikan selalu menjadi prioritas utama. Setelah ekonomi membaik, tentu pendidikan yang baik akan menjadi mudah untuk diselenggarakan. Pendidikan yang terselenggara dengan baik menjadi tanda, bahwa tak akan ada lagi hambatan yg berarti untuk mewujudkan cita-cita atau gagasan yang dimiliki warga sebuah negeri (Freedom to make life choices).
Sains telah menemukan, bahwa generosity adalah salah satu tanda adanya happiness (positivity). Itu sebabnya perlu diukur apakah warga sebuah negeri memiliki generosity yang besar?